Kesegaran Kekerasan Uji Organoleptik

19 panelis sampai hari ke-8 penyimpanan terdapat pada penerimaan suhu blansir 50 o C selama 55 detik. Gambar 26. Perubahan nilai uji organoleptik aroma rajangan selada selama penyimpanan pada perlakuan berbagai suhu S dan lama perendaman L blansir

c. Kesegaran

Selada yang masih segar terlihat dengan tidak adanya daun yang layu. Gambar 27 menunjukkan grafik nilai uji organoleptik pada parameter kesegaran rajangan selada selama penyimpanan. Pada hari ke-0 pengujian menunjukkan perlakuan kontrol lebih disukai panelis dibandingkan perlakuan yang lain. Pada hari ke-3 penyimpanan nilai penerimaan tertinggi berturut-turut yaitu perlakuan suhu blansir 50 o C selama 55 detik, suhu blansir 50 o C selama 90 detik, lalu suhu 40 o C selama 55 detik. Namun untuk perlakuan kontrol dan suhu blansir 40 o C selama 20 detik sudah tidak disukai oleh panelis karena daunnya sudah mulai layu. Hari ke-5 pengujian nilai penerimaan rajangan selada tertinggi terdapat pada perlakuan suhu blansir 50 o C selama 90 detik, sedangkan perlakuan yang sudah tidak disukai terlihat pada perlakuan suhu blansir 50 o C selama 20 detik. Lalu sampai pada akhir penyimpanan hari ke-8 nilai penerimaan tertinggi yaitu pada suhu blansir 50 o C selama 55 detik. Pada pengujian kesegaran terjadi kesulitan dalam penilaian, karena ketidakseragaman waktu penilaian para panelis menyebabkan penilaian yang berbeda-beda. Jika sampel rajangan selada terlalu lama dibiarkan pada suhu ruang maka nilai kesegarannya juga akan berkurang akibat daun yang mulai layu karena terkontaminasi suhu lingkungan yang tinggi. Gambar 27. Perubahan nilai ujiorganoleptik kesegaran rajangan selada selamapenyimpanan pada perlakuan berbagai suhu S dan lama perendaman L blansir 1 2 3 4 5 3 5 8 N il a i U ji O r g a n o le p ti k Hari Penyimpanan kontrol S40L20 S40L55 S40L90 S45L20 S45L55 S45L90 S50L20 S50L55 S50L90 1 2 3 4 5 3 5 8 N il a i U ji O r g a n o le p ti k Hari Penyimpanan kontrol S40L20 S40L55 S40L90 S45L20 S45L55 S45L90 S50L20 S45L55 S50L90 28 20

d. Kekerasan

Kekerasan rajangan selada merupakan paramaeter kerenyahan pada selada. Gambar 28 menunjukkan nilai uji organoleptik kesegaran rajangan selada selama penyimpanan. Pada pengujian hari ke-0 perlakuan kontrol memperlihatkan nilai penerimaan teringgi dibandingkan perlakuan yang lain. Hari ke-3 pengujian menunjukkan penerimaan tertinggi panelis yaitu pada perlakuan suhu blansir 50 o C selama 90 detik, namun pada perlakuan suhu blansir 40 o C selama 20 detik sudah tidak disukai para panelis. Sedangkan pada hari ke-5 nilai tertinggi penerimaan panelis terhadap kekerasan rajangan selada yaitu pada perlakuan kontrol. Secara umum rajangan selada yang diberikan perlakuan masih disukai oleh panelis sampai pada hari ke-5 penyimpanan. Pada hari ke-8 pengujian nilai penerimaan tertinggi yaitu pada perlakuan suhu 50 o C selama 55 detik. Perlakuan yang sudah tidak disukai oleh panelis sampai pada hari ke- 8 penyimpanan yaitu perlakuan suhu blansir 40 o C selama 20 detik, suhu blansir 50 o C selama 20 detik, dan kontrol. Hal ini disebabkan rajangan selada sudah mulai mengalami pelunakan dan berair. Gambar 28. Perubahan nilai uji organoleptik kekerasan rajangan selada selama penyimpanan pada perlakuan berbagai suhu S dan lama perendaman L blansir

e. Penilaian Umum