Model I-O dimana lingkup pemotretannya jauh lebih luas dan terperinci jika dibandingkan dengan Model I-O. Dalam Model I-O yang dipaparkan hanya arus
transaksi ekonomi dari sektor produksi ke sektor faktor-faktor produksi, rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan luar negeri. Sedangkan dalam SNSE
model tersebut di disagregasi lebih rinci. Sebagai contoh rumah tangga dapat di disagregasi berdasar tingkat pendapatan; atau kombinasi dari tingkat
pendapatan dan lokasi pemukiman, dan lain-lain. Dalam Model SNSE juga dapat dimasukkan berbagai variabel makroekonomi seperti halnya pajak, subsidi,
modal dan sebagainya sehingga Model SNSE bisa menggambarkan seluruh transaksi makroekonomi, sektoral dan institusi secara utuh dalam sebuah
neraca. Keunggulan lain dari Model SNSE jika dibandingkan dengan Model I-O adalah bahwa Model SNSE mampu menggambarkan arus distribusi pendapatan
dalam perekonomian. Daryanto dan Hafizrianda 2010 menambahkan, perbedaan lain yang
cukup mendasar adalah dalam SNSE aktivitas faktor-faktor produksi, rumah tangga dan perusahaan ditempatkan sebagai variabel endogen. Sehingga
dampak dari suatu kegiatan ekonomi tidak terbatas pada aktivitas produksi saja namun juga pada aktivitas faktor produksi, rumah tangga dan perusahaan.
3.3.1. Bentuk dan Arti Kerangka SNSE
Menurut Wagner 1999 di dalam Daryanto dan Hafizrianda 2010, ada tiga keuntungan menggunakan Model SNSE dalam suatu perencanaan ekonomi.
Pertama, SNSE mampu menggambarkan struktur perekonomian, keterkaitan antara aktivitas produksi, distribusi pendapatan, konsumsi barang dan jasa,
tabungan dan investasi, serta perdagangan perdagangan luar negeri. Hal ini berarti Model SNSE dapat menjelaskan keterkaitan antara permintaan, produksi,
dan pendapatan didalam suatu kawasan perekonomian. Kedua, SNSE dapat memberikan suatu kerangka kerja yang bisa menyatukan dan menyajikan
seluruh data perekonomian wilayah. Ketiga, dengan SNSE dapat dihitung multiplier perekonomian wilayah yang berguna untuk mengukur dampak dari
suatu aktivitas terhadap produksi, distribusi pendapatan dan permintaan, yang menggambarkan struktur perekonomian.
BPS 2005 seperti yang diungkapkan didalam Daryanto dan Hafizrianda 2010 mengungkapkan bahwa perangkat SNSE dapat digunakan sebagai data
sosial ekonomi yang menjelaskan mengenai: 1. Kinerja pembangunan ekonomi suatu negara, seperti halnya distribusi
Produk Domestik Bruto PDB, konsumsi, tabungan, dan sebagainya. 2. Distribusi pendapatan faktorial, yaitu distribusi pendapatan yang dirinci
menurut faktor-faktor produksi diantaranya tenaga kerja dan modal. 3. Distribusi pendapatan rumah tangga yang dirinci menurut berbagai golongan
rumah-tangga. 4. Pola pengeluaran rumah-tangga.
5. Distribusi tenaga kerja menurut sektor atau lapangan usaha dimana mereka bekerja, termasuk distribusi pendapatan tenaga kerja yang mereka peroleh
sebagai kompensasi atas keterlibatannya dalam proses produksi.
Kerangka SNSE dasar berbentuk matrik dengan ukuran 4x4, bentuk dasar tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Lajur ke samping menurut baris
menunjukkan penerimaan, sedangkan lajur ke bawah menurut kolom menunjukkan pengeluaran. Dalam SNSE terdapat 4 empat neraca utama,
yaitu 1 neraca faktor produksi, 2 neraca institusi, 3 neraca sektor produksi, dan 4 neraca lainnya rest of the world. Masing-masing neraca tersebut
menempati lajur baris dan lajur kolom, perpotongan antara suatu neraca dengan
neraca lainnya memberikan arti tersendiri. Hubungan tersebut secara ringkas dapat dibaca pada Gambar 5.
Neraca faktor-faktor produksi, termasuk didalamnya adalah tenaga kerja dan modal. Dibaca secara baris neraca ini memperlihatkan penerimaan-
penerimaan yang berasal dari upah dan sewa, selain itu juga menggambarkan pendapatan remitance dan pendapatan modal.
Sedangkan secara kolom menunjukkan adanya revenue yang didistribusikan ke rumah tangga sebagai pendapatan tenaga kerja, distribusi ke
perusahaan dan keuntungan yang bukan dari perusahaan, serta keuntungan perusahaan setelah dikurangi pembayaran pemerintah. Neraca institusi
mencakup rumah tangga, perusahaan dan pemerintahan. Dalam hal ini rumah tangga akan didisagregasi ke dalam kelompok-
kelompok sosial ekonomi yang saling berbeda tingkatannya. Penerimaan rumah tangga antara lain datang dari pendapatan faktor-faktor produksi, berbagai
macam bentuk transfer seperti transfer pendapatan diantara rumah tangga itu sendiri, pendapatan dari pemerintah, dari perusahaan biasanya berupa
asuransi atau dari luar negeri. Sementara itu pengeluaran rumah tangga ditujukan untuk konsumsi
barang-barang dan pajak pendapatan, serta sebagian dimasukan untuk saving dalam neraca modal. Pada perusahaan, penerimaannya berasal dari keuntungan
yang diperoleh dan sebagian dari transfer, sedangkan pengeluarannya kepada pembayaran pajak dan transfer. Untuk pemerintah pengeluarannya berupa
subsidi, konsumsi barang dan jasa, transfer ke rumah tangga dan perumahan. Sebagian juga berupa saving. Di sisi lain penerimaannya berasal dari pajak dan
transfer pendapatan dari luar negeri.
Pengeluaran Penerimaan
Neraca Endogen Neraca
Eksogen Jumlah
Faktor Institusi
Sektor 1
2 3
4 5
Ne ra
c a
E n
d o
g e
n
Faktor Produksi
1 0 T
13
Alokasi nilai tambah ke
faktor produksi
T
14
Pendapatan faktor
produksi dari luar negeri
Y
1
Distribusi pendapatan
faktorial
Institusi 2
T
21
Alokasi pend. faktor
ke institusi
T
22
Transfer antar
institusi
T
24
Transfer dari luar negeri
Y
2
Distribusi pendapatan
institusional
Sektor Produksi
3 0 T
32
Penerimaan domestik
T
33
Penerimaan antara
T
34
Ekspor dan investasi
Y
3
Total output
menurut sektor
produksi
Neraca Eksogen
4 I
1
Alokasi pendapatan
faktor ke
luar negeri
I
2
Tabungan pemerintah
swasta dan rumah
tangga
I
3
Impor dan
pajak tak
langsung
I
4
Transfer lainnya
Y
4
Total penerimaan
neraca lainnya
Jumlah 5
Y’
1
Distribusi pengeluara
n faktor
Y’
2
Distribusi pengeluara
n institusi
Y’
3
Total input
Y’
4
Total pengeluaran
lainnya
Sumber : Thorbecke, 1988 : dimodifikasi
Gambar 5. Skema Sederhana SNSE
Neraca aktivitas activity atau sektor produksi production merupakan neraca yang menjelaskan tentang transaksi pembelian bahan-bahan mentah,
barang-barang antara dan sewa untuk memproduksi suatu komoditi. Dibaca secara kolom semua transaksi tersebut merupakan pengeluaran yang meliputi
permintaan antara, upah, sewa dan value added dari pajak. Sedangkan pada baris semua transaksi dianggap sebagai penerimaan yang meliputi penjualan
domestik, subsidi ekspor dan penerimaan. Neraca terakhir adalah neraca eksogen yang memuat neraca modal dan
transaksi luar negeri atau rest of world. Dalam neraca modal sisi penerimaan
secara baris berupa pemasukan dalam bentuk tabungan rumah tangga, swasta dan pemerintah.Sementara sisi pengeluaran secara kolom, berupa investasi.
Transaksi antara domestik dengan luar negeri juga dicatat dalam neraca terakhir yang memuat segala penerimaan yang berhubungan dengan luar negeri
yang datang dari ekspor, transfer pendapatan institusi dari luar negeri, transfer pendapatan dari faktor-faktor produksi dan pemasukan modal dari luar negeri.
Sedangkan pengeluarannya berupa impor, pembayaran faktor-faktor produksi dan transfer ke luar negeri. Jumlah pengeluaran dan penerimaan pada masing-
masing neraca haruslah sama, hal ini menunjukkan bahwa dalam tabel SNSE selalu terdapat keseimbangan dari masing-masing neraca.
3.3.2. Kegunaan SNSE