BAB V GAMBARAN INFRASTRUKTUR JALAN, STRUKTUR PEREKONOMIAN
DAN KETENAGAKERJAAN DI JAWA BARAT
5.1. Peran Infrastruktur dalam Perekonomian
Investasi infrastruktur transportasi dalam pembangunan ekonomi penting sebagai sarana untuk memperlancar mobilisasi barang dan jasa serta sebagai sarana
untuk memperlancar hubungan antara wilayah terpencil dengan pusat-pusat pertumbuhan. Kelancaran arus barang dan jasa serta keterbukaan wilayah wilayah
potensial dapat digunakan sebagai pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan infrastruktur transportasi yang baik, sumber daya manusia maupun kapital
yang tersebar tersebut juga dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Efektifitas investasi infrastruktur transportasi untuk meningkatkan perekonomian dan memberikan manfaat
bagi masyarakat tergantung kepada pemanfaatan sarana transportasi tersebut oleh produsen maupun konsumen serta sektor-sektor unggulan, sehingga mampu
memberikan stimulus perekonomian seperti yang diharapkan. Dikeluarkannya berbagai kebijakan pemerintah seperti paket infrastruktur yang
tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur sebagaimana telah
diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010, serta peningkatan anggaran stimulus fiskal pada bidang infrastruktur menunjukkan perhatian pemerintah yang
sangat besar pada pembangunan infrastruktur termasuk halnya infrastruktur transportasi. Perhatian pemerintah yang besar pada infrastruktur ini sangatlah relevan
mengingat beberapa temuan studi mengindikasikan pentingnya infrastruktur terkait dengan dampaknya terhadap perekonomian.
Perluasan kewenangan yang diberikan kepada daerah dalam merencanakan dan mengalokasikan dana untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan,
memberikan peluang yang lebih besar bagi setiap daerah untuk melaksanakan aktivitas pembangunan sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta memilih sektor-
sektor ekonomi unggulan yang akan dikembangkan dalam rangka untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Pertumbuhan ekonomi yang berbasis potensi
sumber daya lokal pada berbagai daerah pada gilirannya akan menghasikan pertumbuhan ekonomi agregat yang tinggi di tingkat nasional.
Provinsi Jawa Barat merupakan daerah ekonomi potensial yang memiliki berbagai keunggulan seperti halnya dari sisi letak geografis. Peningkatan alokasi
anggaran untuk belanja infrastruktur transportasi diyakini akan menstimulasi peningkatan investasi baik berskala nasional maupun internasional. Letak geogragis
Provinsi Jawa Barat yang berdekatan dengan ibu kota DKI Jakarta yang bertindak sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta letak geografis Provinsi Jawa
barat di pulau Jawa yang memiliki penduduk terbanyak merupakan potensi ekonomi besar yang dapat dimanfaatkan oleh Provinsi Jawa Barat.
Penyediaan infrastruktur transportasi yang baik seperti halnya jalan, jembatan, pelabuhan dan lainnya diyakini dapat memicu limpahan spill-over investasi dari
wilayah sekitarnya ke wilayah Jawa Barat dan pengembangan wilayah wilayah potensial terutama yang berada di wilayah bagian selatan Jawa Barat. Terkait dengan
hal tersebut, pengembangan investasi infrastruktur transportasi harus didasari atas berbagai pertimbangan seperti halnya pertimbangan terhadap sektor ekonomi yang
berkembang maupun
pertimbangan kewilayahan.
Pengembangan dengan
mempertimbangkan sektor ekonomi misalkan dengan melihat kepada sektor-sektor unggulan yang berkembang di Jawa Barat seperti halnya sektor industri dan sektor
pertanian. Sedangkan dimensi kewilayahan diperhatikan agar pengembangan infrastruktur transportasi dapat menjangkau wilayah atau daerah terpencil desa yang
potensial secara ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta memperbaiki dan meningkatkan
pendapatan di wilayah wilayah terpencil sehingga mampu memperbaiki pemerataan pendapatan dari berbagai golongan rumah tangga maupun dari segi kewilayahan.
Secara garis besar, stimulus berupa investasi infrastruktur transportasi diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan perekonomian daerah Jawa Barat.
5.2. Kondisi Infrastruktur Transportasi Jalan