Masa inkubasi tetanus umumnya antara 3-21 hari, namun terdapat variasi masa inkubasi yang lebar, dapat singkat hanya 1-2 hari, dan kadang-kadang lebih dari
1 bulan.
13,22
Derajat berat penyakit selain berdasarkan gejala klinis yang tampak juga dapat diramalkan dari lama masa inkubasi, makin pendek masa inkubasi makin jelek
prognosisnya.
22
Di negara yang telah maju seperti Amerika Serikat, tetanus sudah sangat jarang dijumpai, karena imunisasi aktif telah dilaksanakan dengan baik, di samping
sanitasi lingkungan yang bersih. Sedangkan di negara sedang berkembang termasuk Indonesia, penyakit ini masih banyak dijumpai karena kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, mudah terjadinya kontaminasi, perawatan luka yang kurang diperhatikan, dan kurangnya kekebalan terhadap tetanus.
Penyakit ini dapat mengenai semua umur. Beberapa peneliti melaporkan angka kejadian lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki dengan perbandingan 3:1, akibat
perbedaan aktivitas fisiknya.
22
Pada tahun 2009 dilaporkan terdapat 158 kasus dengan jumlah meninggal 76 orang dengan demikian CFR tetanus neonatorum di Indonesia
pada tahun 2009 sebesar 48,1.
2
2.5.7. Campak
Penyakit campak disebut juga rubeola, measles, atau morbilli adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, dengan gejala awal demam, batuk, pilek,
konjungtivitis mata merah, yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit rash. Masa inkubasinya antara 10-12 hari.
23,26
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, dari famili Paramyxovirus, genus Morbillivirus. Virus campak mudah menularkan penyakit. Virulensinya sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
terutama pada anak yang rentan dengan kontak keluarga, sehingga hampir 90 anak rentan akan tertular. Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak
1 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah munculnya ruam.
23,26
Campak biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan sampai sedang.
23
Wabah terjadi pada kelompok anak yang rentan, yaitu gizi buruk dan daya tahan yang menurun. Penyakit ini terutama menyerang golongan umur 5-9 tahun,
tetapi di negara yang belum berkembang insiden tertinggi pada umur di bawah 2 tahun. Tidak ada perbedaan jenis kelamin terhadap insiden campak.
22
Pada tahun 2009 dilaporkan terdapat 18.055 kasus campak dengan Incidence Rate sebesar 0,77 per 10.000 penduduk. Incidence Rate tertinggi pada tahun 2009
terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 3,52, diikuti oleh Sumatera Barat sebesar 2 per 10.000 penduduk, dan Kalimantan Selatan sebesar 1,98 per 10.000
penduduk.
2
Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak, karena penyakit ini sangat menular.
Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.
13
Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali pada umur 9-11 bulan. Cara pemberian imunisasi
campak ini melalui subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan demam. Campak hanya diderita sekali seumur hidup.
Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian anak.
15
Universitas Sumatera Utara
2.6. Jadwal Pemberian Imunisasi