prevalens = 2,934 artinya bahwa pengetahuan ibu merupakan faktor risiko terhadap kelengkapan imunisasi dasar.
12
Berdasarkan hasil cakupan imunisasi dasar desa Mudik tahun 2011, dimana 146 bayi menjadi sasaran diperoleh cakupan imunisasi HB 0 53, cakupan imunisasi
BCG 78,7, imunisasi Polio 1 74,6, imunisasi Polio 2 69,8, imunisasi Polio 3 69,8 imunisasi Polio 4 56,1, imunisasi DPT 1 dan Hepatitis B 1 74,6, imunisasi
DPT 2 dan Hepatitis B 2 71,9, imunisasi DPT 3 dan Hepatitis B 3 67,8, dan imunisasi Campak 65.
10
Dari data di atas dapat dilihat bahwa di desa Mudik belum mencapai target pencapaian program imunisasi, hal ini menunjukkan bahwa masih
adanya batita yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
1.3.2 . Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui proporsi kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
b. Untuk mengetahui karakteristik batita meliputi umur dan jenis kelamin di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
c. Untuk mengetahui karakteristik orang tua batita meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jumlah anak, pengetahuan
ibu, dan sikap ibu di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. d. Untuk mengetahui hubungan umur batita dengan kelengkapan imunisasi dasar
pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. e. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin batita dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. f. Untuk mengetahui hubungan umur ibu batita dengan kelengkapan imunisasi dasar
pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. g. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu batita dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. h. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ayah dengan kelengkapan imunisasi
dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
i. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu batita dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
j. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ayah dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
k. Untuk mengetahui hubungan jumlah anak dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
l. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu batita dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
m. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu batita dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
n. Untuk mengetahui hubungan jarak tempat tinggal ke pelayanan kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli
tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Gunungsitoli dalam program imunisasi dasar.
b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya.
c. Sebagai sarana bagi penulis menambah wawasan tentang imunisasi dasar pada balita.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi
adalah usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin dalam tubuh bayi atau anak. Imunisasi terhadap suatu
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan imunisasi lainnya.
13
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh
mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya.
14
Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan misalnya vaksin BCG, DPT, dan
Campak dan melalui mulut misalnya vaksin Polio.
15,16
Sedangkan imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang
perlindungan.
3
Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta
dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
16,17
Universitas Sumatera Utara
2.2. Manfaat Imunisasi
3
2.2.1. Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
2.2.2. Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. 2.2.3. Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat, dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. Imunisasi juga bermanfaat mencegah epidemi penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi pada generasi yang akan datang. Cakupan imunisasi yang rendah pada generasi sekarang dapat menyebabkan penyakit semakin meluas pada generasi
yang akan datang dan bahkan dapat menyebabkan epidemi.
18
2.3. Sistem Imun Pada Tubuh