BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.
41,42
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan cakupan imunisasi dasar di Desa Mudik
tahun 2011 masih rendah dan lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai
kelengkapan imunisasi dasar pada batita tahun 2012. 4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Juli
2012. 4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batita yang berusia 12 - 35 bulan
yang berada di Desa Mudik. 4.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian batita yang berusia 12 - 35 bulan yang berada di Desa Mudik.
Universitas Sumatera Utara
a.
Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan rumus perhitungan sampel minimal di bawah ini :
43
� = N
�
2 1
−� 2
�1 − � Nd
2
+ �
2 1
−� 2
�1 − � Keterangan:
n = besar sampel
N = besar populasi
Z
1 −α2
= nilai sebaran normal baku yang besarnya tergantung α α = 0,05
P = perkiraan proporsi kejadian 0,5
d = tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan 0,1
Maka besar sampel adalah : � =
2691,96
2
x 0,5 x 0,5 2690,1
2
+ 1,96
2
x 0,5 x 0,5 � = 70,8 ≈ 71
Jadi besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 71. Untuk memperhitungkan adanya kesalahan dan sebagainya maka pengambilan sampel
diperbesar sebanyak 10 sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 71+7,1 = 78,1. b.
Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.
42
Oleh karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga peneliti serta untuk memenuhi besar sampel minimal maka dipilih Dusun I dengan pertimbangan dusun
Universitas Sumatera Utara
tersebut memiliki jumlah populasi batita terbesar. Setiap rumah hanya bisa diwakili oleh 1 batita.
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer
Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data yang dikumpulkan meliputi umur batita, jenis
kelamin batita, umur ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jumlah anak, pengetahuan ibu, dan sikap ibu, jarak tempat tinggal ke pelayanan
kesehatan terdekat. 4.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari : 1. Puskesmas Gunungsitoli tentang laporan hasil cakupan imunisasi.
2. Data demografi dan geografi lokasi penelitian diperoleh dari kantor Desa Mudik.
4.5. Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul di olah secara manual dan dilanjutkan dengan bantuan komputer dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution.
Setelah itu, data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, pie diagram dan bar diagram.
4.5.1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel independen yang meliputi karakteristik batita umur, jenis kelamin,
karakteristik orang tua umur ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jumlah anak, pengetahuan ibu, sikap ibu, dan jarak tempat tinggal ke
pelayanan kesehatan terdekat dengan variabel dependen kelengkapan imunisasi dasar batita. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi-square dengan tingkat
kepercayaan 95 p 0,05. Selanjutnya dihitung Ratio Prevalence RP, yaitu perbandingan antara
proporsi subjek dengan faktor risiko dengan proporsi subjek tanpa faktor risiko. Variabel independen yang dihitung Ratio Prevalence RP antara lain: umur batita,
jenis kelamin batita, umur ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jumlah anak, dan jarak tempat tinggal ke pelayanan kesehatan.
Pengukuran Ratio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus
44
RP = AA+B : CC+D
Keterangan : AA+B = proporsi prevalens subyek yang mempunyai faktor risiko yang
mengalami ketidaklengkapan imunisasi CC+D = proporsi prevalens subyek tanpa faktor risiko yang mengalami
ketidaklengkapan imunisasi
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Geografis
Desa Mudik terletak di Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli dengan luas wilayah ± 3 km persegi. Desa Mudik ini mempunyai 3 dusun yang berbatasan
dengan : -
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lasara Bahili -
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ilir -
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Nou -
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lasara Daso
5.1.2. Demografi
Jumlah penduduk di Desa Mudik 5.841 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.887 jiwa 49,43 dan perempuan sebanyak 2.954 jiwa 50,57 dengan
jumlah KK 921.
Tabel 5.1. Distibusi Frekuensi Penduduk Menurut Golongan Umur di Desa Mudik Tahun 2011
No Umur Tahun
Jumlah Orang
1 0 – 5
730 12,5
2 6 – 19
832 14,2
3 20 – 29
1280 21,9
4 30 – 39
2249 38,5
5 40 – 49
459 7,9
6 ≥ 50
291 5,0
Jumlah 5.841
100,0
Sumber : Kantor Desa Mudik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 38,5 penduduk berada pada kelompok umur 30-39 tahun dan umur 50 tahun ke atas 5,0.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Sarana Kesehatan
Desa Mudik memiliki beberapa sarana kesehatan. Jumlah sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.2. Distribusi Sarana Kesehatan di Desa Mudik Tahun 2011 No.
Sarana Kesehatan Jumlah
1 Posyandu
2 2
Poliklinik 1
3 Praktik Dokter
2
Jumlah 5
Sumber : Kantor Desa Mudik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan di Desa Mudik terdiri dari posyandu 2 unit, poliklinik 1 unit, dan praktik dokter 2 unit.
5.2. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel independen yang berhubungan dengan kelengkapan
imunisasi dasar. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
5.2.1. Karakteristik Batita
Karakteristik batita meliputi umur dan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Karakteristik Batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Karakteristik Batita
f
1 Umur Bulan
12-21 22-35
53 53
50,0 50,0
Total 106
100,0
2 Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
47 59
44,3 55,7
Total 106
100,0
Berdasarkan kelompok umur dapat diketahui bahwa batita pada kelompok umur 12-21 bulan dan umur 22-35 bulan adalah sama, yaitu 50.
Berdasarkan jenis kelamin batita dapat diketahui bahwa jenis kelamin batita mayoritas perempuan yaitu 55,7 sedangkan jenis kelamin laki-laki 44,3.
5.2.2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jumlah anak, pengetahuan ibu, dan sikap ibu, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Karateristik Responden di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
No Karakteristik Responden
f 1
Umur Ibu Tahun
≥30 30
55 51
51,9 48,1
Total 106
100,0 2
Pendidikan Ibu Tidak SekolahTidak Tamat SD
Tamat SDSederajat Tamat SLTPSederajat
Tamat SLTASederajat AkademikPerguruan Tinggi
7 20
29 28
22 6,6
18,9 27,3
26,4 20,8
Total 106
100,0 3
Pendidikan Ayah Tidak SekolahTidak Tamat SD
Tamat SDSederajat Tamat SLTPSederajat
Tamat SLTASederajat AkademikPerguruan Tinggi
4 13
41 15
33 3,8
12,3 38,7
14,1 31,1
Total 106
100,0 4
Pekerjaan Ibu IRT
Petani Wiraswasta
PNS Pegawai Swasta
60 8
16 18
4 56,6
7,5 15,1
17,0 3,8
Total 106
100,0 5
Pekerjaan Ayah BuruhTukang Becak
Wiraswasta PNS
Pegawai Swasta 47
10 38
11 44,4
9,4 35,8
10,4
Total 106
100,0 6
Jumlah Anak
≤ 2 orang 2 orang
42 64
39,6 60,4
Total 106
100,0 7
Pengetahuan Ibu Kurang
Sedang Baik
12 59
35 11,3
55,7 33,0
Total 106
100,0 8
Sikap Ibu Kurang
Sedang Baik
13 32
61 12,3
30,2 57,5
Total 106
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi umur ibu tertinggi adalah pada kelompok umur
≥30 tahun yaitu 51,9, sedangkan pada kelompok umur 30 tahun 48,1. Proporsi pendidikan ibu tertinggi adalah tamat SLTPsederajat yaitu
27,3, sedangkan yang tidak sekolahtidak tamat SD 6,6, tamat SDsederajat 18,9, tamat SLTAsederajat 26,4, dan akademikperguruan tinggi 20,8. Proporsi
pendidikan ayah tertinggi adalah SLTPsederajat yaitu 38,7, sedangkan yang tidak sekolahtidak tamat SD 3,8, tamat SDsederajat 12,3, tamat SLTAsederajat
14,1, dan akademikperguruan tinggi 31,1. Proporsi pekerjaan ibu tertinggi adalah ibu rumah tangga yaitu 56,6, sedangkan petani 7,5, wiraswasta 15,1,
PNS 17,0, dan pegawai swasta 3,8. Proporsi pekerjaan ayah tertinggi adalah buruhtukang becak yaitu 44,4, sedangkan wiraswasta 9,4, PNS 35,8, dan
pegawai swasta 10,4. Proporsi jumlah anak yang dimiliki ibu tertinggi adalah 2 orang yaitu 60,4, sedangkan jumlah anak
≤2 orang 39,6 . Proporsi pengetahuan ibu tertinggi adalah berpengetahuan sedang yaitu 55,7, sedangkan yang
berpengetahuan kurang 11,3, dan berpengetahuan baik 33,0. Proporsi sikap ibu tertinggi adalah bersikap baik yaitu 57,5, sedangkan yang bersikap kurang 12,3
dan bersikap sedang 30,2.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita, Alasan Ketidaklengkapannya, Tempat Imunisasi dan Jarak Tempat Tinggal ke Pelayanan Kesehatan
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Kelengkapan Imunisasi
f
1 Imunisasi HB-O
Ya Tidak
88 18
83,0 17,0
Total 106
100,0
2 Imunisasi BCG
Ya Tidak
88 18
83,0 17,0
Total 106
100,0
3 Imunisasi Polio
Lengkap Tidak Lengkap
41 65
38,7 61,3
Total 106
100,0
4 Imunisasi DPT-HB
Lengkap Tidak Lengkap
41 65
38,7 61,3
Total 106
100,0
5
Imunisasi Campak Ya
Tidak 38
68 35,8
64,2
Total 106
100,0
6 Status Imunisasi Dasar
Belum Pernah Sama Sekali Tidak Lengkap
Lengkap 18
50 38
17,0 47,2
35,8
Total 106
100,0
Dari tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi batita yang mendapat imunisasi HB-0, yaitu 83,0, imunisasi BCG 83,0, imunisasi Polio lengkap 38,7,
imunisasi DPT-HB lengkap 38,7, dan imunisasi Campak 35,8. Proporsi status imunisasi dasar batita tertinggi adalah tidak lengkap yaitu 47,2, sedangkan yang
belum pernah sama sekali 17,0, dan status imunisasi dasar batita yang lengkap 35,8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Alasan Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar
No Alasan Ketidaklengkapan Imunisasi
f
1 2
3 4
5 Tidak TahuLupa Jadwal Imunisasi
SibukTidak Sempat Takut Akan Efek Samping
Anak Sedang Sakit Malas
13 16
11
6 4
26,0 32,0
22,0 12,0
8,0
Total 50
100,0
Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi alasan ketidaklengkapan
imunisasi dasar tertinggi adalah sibuktidak sempat yaitu 32,0, sedangkan yang tidak tahulupa jadwal imunisasi 26,0, takut akan efek samping 22,0, anak sedang
sakit 12,0, dan malas 8,0.
Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Tempat Mendapatkan Imunisasi Dasar
No Tempat Imunisasi
f
1 2
3 4
5 Rumah Sakit
Puskesmas Posyandu
Poliklinik Praktik Dokter
10 1
28 40
9 11,4
1,1 31,8
45,5 10,2
Total 88
100,0
Dari tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi tempat imunisasi tertinggi adalah poliklinik yaitu 45,5, sedangkan rumah sakit 11,4, puskesmas 1,1,
posyandu 31,8, dan praktik dokter 10,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal ke Pelayanan Kesehatan Terdekat
Jarak Tempat Tinggal dengan Pelayanan Kesehatan Waktu
f
1. 10 menit
2. 10-20 menit
3. 20 menit
24 72
10 22,6
68,0 9,4
Total 106
100,0
Dari tabel 5.8 di atas dapat dilihat bahwa proporsi jarak tempat tinggal responden ke pelayanan kesehatan terdekat waktu tertinggi adalah 10-20 menit
yaitu 67,9, sedangkan yang 10 menit 22,6, dan 20 menit 9,4.
5.2.4 Kepemilikan Kartu Menuju Sehat KMS Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Kartu Menuju
Sehat KMS Kepemilikan KMS
f
1. Ada, tidak dapat menunjukkan
2. Ada, dapat menunjukkan
3. Tidak ada
11 77
18 10,4
72,6 17,0
Total 106
100,0
Dari tabel 5.9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi kepemilikan Kartu Menuju Sehat KMS tertinggi adalah ada dapat menunjukkan yaitu 72,6, sedangkan yang
ada tidak dapat menunjukkan 10,4, dan tidak ada 17,0. Untuk mengetahui status imunisasi dasar batita pada responden yang tidak dapat menunjukkan Kartu Menuju
Sehat KMS maka peneliti mencek kembali data responden yang terdapat di poliklinik. Sedangkan 18 responden yang tidak mempunyai Kartu Menuju Sehat
KMS merupakan batita yang tidak ada riwayat imunisasi dasar atau belum pernah mendapat imunisasi dasar.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Analisis Bivariat 5.3.1. Hubungan Umur Batita Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Tabel 5.10. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita Berdasarkan Umur Batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli
Tahun 2012
No Umur
Batita
Bulan Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 12-21
32 60,4
21 39,6
53 100,0
0,889 0,668-1,183
0,418 2
22-35 36
67,9 17
32,1 53
100,0 Dari tabel 5.10 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada batita kelompok umur 12-21 bulan 60,4, sedangkan pada kelompok umur 22-35 bulan 67,9. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada batita
kelompok umur 12-21 bulan 39,6, sedangkan pada kelompok umur 22-35 bulan 32,1.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel umur batita dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai
p=0,418 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara umur batita dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada batita umur 12-21 bulan dibandingkan dengan umur 22-35 bulan adalah 0,889 dengan Confidence Interval
CI 0,668-1,183.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Hubungan Jenis Kelamin Batita Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Tabel 5.11. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita Berdasarkan Jenis Kelamin Batita di Desa Mudik Kecamatan
Gunungsitoli Tahun 2012
No Jenis
Kelamin Batita
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total RP
95CI p
Tidak Lengkap
Lengkap f
f f
1 Laki-laki
31 66,0
16 34,0
47 100,0
1,052 0,791-1,398
0,729 2
Perempuan 37
62,7 22
37,3 59
100,0 Dari tabel 5.11 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada laki-laki 66,0, sedangkan pada perempuan 62,7. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada laki-laki 34,0, sedangkan pada perempuan 37,3.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel jenis kelamin batita dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai
p=0,729 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin batita dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli
tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada batita laki-laki dibandingkan dengan perempuan adalah 1,052 dengan Confidence Interval CI
0,791-1,398.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3. Hubungan Umur Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.12. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Umur Ibu di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Umur Ibu
Tahun Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 ≥30
37 67,3
18 32,7
55 100,0
1,107 0,830-1,475
0,486 2
30 31
60,8 20
39,2 51
100,0 Dari tabel 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada umur ≥30 tahun 67,3, sedangkan pada umur 30 tahun 60,8.
Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada umur ≥30 tahun 32,7, sedangkan pada
umur 30 tahun 39,2. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
umur ibu dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,486 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada umur
≥30 tahun dibandingkan dengan umur 30 tahun adalah 1,107 dengan Confidence Interval CI
0,830-1,475.
Universitas Sumatera Utara
5.3.4. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.13. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Pendidikan
Ibu Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 Pendidikan
rendah 40
71,4 16
28,6 56
100,0 1,276
0,948-1,715 0,098
2 Pendidikan
tinggi 28
56,0 22
44,0 50
100,0 Dari tabel 5.13 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ibu yang berpendidikan rendah 71,4, sedangkan yang berpendidikan tinggi 56,0. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ibu yang berpendidikan
rendah 28,6, sedangkan yang berpendidikan tinggi 44,0. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
pendidikan ibu dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,098 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ibu
berpendidikan rendah dibandingkan dengan berpendidikan tinggi adalah 1,276 dengan Confidence Interval CI 0,948-1,715.
Universitas Sumatera Utara
5.3.5. Hubungan Pendidikan Ayah Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Tabel 5.14. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita Berdasarkan Pendidikan Ayah di Desa Mudik Kecamatan
Gunungsitoli Tahun 2012
No Pendidikan
Ayah Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 Pendidikan
rendah 42
72,4 16
27,6 58
100,0 1,337
0,986-1,813 0,081
2 Pendidikan
tinggi 26
54,2 22
45,8 48
100,0 Dari tabel 5.14 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ayah yang berpendidikan rendah 72,4, sedangkan yang berpendidikan tinggi 54,2. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ayah yang berpendidikan
rendah 27,6, sedangkan yang berpendidikan tinggi 45,8. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
pendidikan ayah dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,081 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara pendidikan ayah dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ayah yang
berpendidikan rendah dibandingkan dengan berpendidikan tinggi adalah 1,337 dengan Confidence Interval CI 0,986-1,813.
Universitas Sumatera Utara
5.3.6. Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.15. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Pekerjaan Ibu di
Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Pekerjaan
Ibu Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 Tidak
Bekerja 43
71,7 17
28,3 60
100,0 1,319
0,968-1,796 0,065
2 Bekerja
25 54,3
21 45,7
46 100,0
Dari tabel 5.15 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ibu yang tidak bekerja 71,7, sedangkan yang bekerja 54,3. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ibu yang tidak bekerja 28,3, sedangkan yang
bekerja 45,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
pekerjaan ibu dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,065 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ibu yang tidak
bekerja dibandingkan dengan bekerja adalah 1,319 dengan Confidence Interval CI 0,968-1,796.
Universitas Sumatera Utara
5.3.7. Hubungan Pekerjaan Ayah Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.16. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Pekerjaan Ayah di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Pekerjaan
Ayah Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 Nonformal
41 71,9
16 28,1
57 100,0
1,305 0,967-1,763
0,072 2
Formal 27
55,1 22
44,9 49
100,0 Dari tabel 5.16 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ayah yang bekerja di sektor nonformal 71,9, sedangkan yang di sektor formal 55,1. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ayah yang bekerja di
sektor nonformal 28,1, sedangkan yang di sektor formal 44,9. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
pekerjaan ayah dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,072 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ayah yang
bekerja di sektor nonformal dibandingkan dengan sektor formal adalah 1,305 dengan Confidence Interval CI 0,967-1,763.
Universitas Sumatera Utara
5.3.8. Hubungan Jumlah Anak dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.17. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Jumlah Anak di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Jumlah
anak Kelengkapan
Imunisasi Dasar Total
RP 95CI
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 ≤2 orang 20 47,6 22 52,4 42 100,0
0,635 0,449-0,899
0,004 2
2 orang 48
75,0 16
25,0 64
100,0 Dari tabel 5.17 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ibu yang memiliki jumlah anak ≤2 ora ng 47,6, sedangkan jumlah
anak 2 orang 75,0. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ibu yang memiliki jumlah anak
≤2 orang 52,4, sedangkan jumlah anak 2 orang 25,0. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
jumlah anak dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,004 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara jumlah anak yang
hidup dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada
ibu yang memiliki jumlah anak ≤2 orang dibandingkan dengan 2 orang adalah 0,635
dengan Confidence Interval CI 0,449-0,899.
Universitas Sumatera Utara
5.3.9. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.18. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Pengetahuan
Ibu Kelengkapan Imunisasi
Dasar Total
p Tidak
Lengkap Lengkap
f f
f
1 Kurang
12 100,0
0,0 12
100,0 0,0001
2 Sedang
47 79,7
12 20,3
59 100,0
3 Baik
9 25,7
26 74,3
35 100,0
Dari tabel 5.18 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ibu yang berpengetahuan kurang 100,0, sedangkan berpengetahuan
sedang 79,7, dan berpengetahuan baik 25,7. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ibu yang berpengetahuan kurang 0,0, sedangkan berpengetahuan
sedang 20,3, dan berpengetahuan baik 74,3. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
pengetahuan ibu dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,0001 p0,05, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
5.3.10. Hubungan Sikap Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita Tabel 5.19. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
Berdasarkan Sikap Ibu di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
No Sikap Ibu
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total p
Tidak Lengkap
Lengkap f
f f
1 Kurang
11 84,6
2 15,4
13 100,0
0,250 2
Sedang 19
59,4 13
40,6 32
100,0 3
Baik 38
62,3 23
37,7 61
100,0 Dari tabel 5.19 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ibu yang bersikap kurang 84,6, sedangkan bersikap sedang 59,4, dan bersikap baik 62,3. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap pada ibu yang
bersikap kurang 15,4, sedangkan bersikap sedang 40,6, dan bersikap baik 37,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel
sikap ibu dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,250 p0,05, artinya tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
5.3.11. Hubungan Jarak Tempat Tinggal ke Pelayanan Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Tabel 5.20. Tabulasi Silang Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal di Desa Mudik Kecamatan
Gunungsitoli Tahun 2012
No Jarak
Kelengkapan Imunisasi Dasar
Total RP
95CI p
Tidak Lengkap
Lengkap f
f f
1 Dekat
60 62,5
36 37,5
96 100,0
0,781 0,552-1,105
0,325 2
Jauh 8
80,0 2
20,0 10
100,0 Dari tabel 5.20 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada ibu yang tempat tinggalnya berjarak dekat dengan pelayanan kesehatan 62,5, sedangkan yang berjarak jauh 80,0. Proporsi imunisasi dasar yang lengkap
pada ibu yang tempat tinggalnya berjarak dekat dengan pelayanan kesehatan 37,5, sedangkan yang berjarak jauh 20,0.
Dengan menggunakan uji statistik chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 1 sel 25 yang mempunyai expected count 5. Akan
tetapi, analisis statistik dapat dilanjutkan dengan menggunakan uji exact Fisher karena memiliki tabel kontingensi 2x2, maka didapat nilai p=0,325 p0,05, artinya
tidak ada hubungan antara jarak tempat tinggal ke pelayanan kesehatan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli
tahun 2012. Ratio Prevalence imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ibu yang tempat tinggalnya berjarak dekat dengan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan
berjarak jauh adalah 0,781 dengan Confidence Interval CI 0,552-1,105.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Proporsi Kelengkapan Imunisasi Dasar
Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Batita
di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012.
Dari gambar 6.1 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak lengkap pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012 yaitu
47,2, sedangkan yang lengkap 35,8, dan yang belum pernah sama sekali mendapat imunisasi dasar 17,0.
Berdasarkan target pencapaian program imunisasi yang terdapat pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1611MenkesSKXI2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi, dimana pada tahun 2014 cakupan imunisasi dasar lengkap minimal 90 secara merata pada bayi di seluruh 100 desakelurahan.
21
Pada penelitian ini diperoleh proporsi kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012 masih jauh dari target yang
47,2
35,8 17,0
Tidak Lengkap Lengkap
Belum Pernah
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan. Masih ada sekitar 47,2 batita yang tidak lengkap imunisasi dasarnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa
Mudik Kecamatan Gunungsitoli merupakan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini kemungkinan karena responden sibuktidak sempat 32,0, tidak tahulupa jadwal
imunisasi 26,0, takut akan efek samping 22,0, anak sedang sakit 12,0, dan sebagian responden malas 8,0. Pada penelitian ini diketahui ada 18 orang 17,0
batita yang belum mendapat imunisasi dasar sama sekali. Kemungkinan hal ini dikarenakan sebagian responden melakukan persalinan tidak di fasilitas kesehatan
sehingga tidak terpapar dengan pelayanan imunisasi dasar sejak lahir.
6.2. Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Alasan Ketidaklengkapan