cross sectional yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar anaknya p0,05.
46
6.3.5. Hubungan Pendidikan Ayah dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Imunisasi Dasar Berdasarkan Pendidikan Ayah Pada Batita di Desa Mudik
Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012
Dari gambar 6.6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang tidak lengkap tertinggi pada ayah yang berpendidikan rendah yaitu 72,4. Hasil
analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ayah dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di
Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012 dengan p=0,081 p0,05. Ratio Prevalence RP imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ayah yang berpendidikan
rendah dengan berpendidikan tinggi adalah 1,337 dengan Confidence Interval CI 0,986-1,813. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ayah bukan merupakan faktor
risiko terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan 72.4
54.2 27.6
45.8
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Rendah Tinggi
Pr op
or si
Pendidikan Ayah
Tidak Lengkap Lengkap
Universitas Sumatera Utara
Gunungsitoli tahun 2012. Secara tidak langsung ayah juga berperan dalam menentukan pengambilan keputusan tentang anak dalam keluarga, antara lain dalam
menjaga kesehatan keluarganya, termasuk imunisasi. Namun dalam penelitian ini, tidak ada hubungan antara pendidikan ayah dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
batita. Hal ini kemungkinan dikarenakan ayah dari batita lebih mempercayakan masalah kesehatan anak kepada ibu batita.
Hal ini sejalan dengan penelitian Mathilda 2008 di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo dengan desain penelitian
cross sectional yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ayah dengan kelengkapan imunisasi dasar anaknya p0,05.
46
6.3.6. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita
Gambar 6.8. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Imunisasi Dasar Berdasarkan Pekerjaan Ibu Pada Batita di Desa Mudik
Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2012 Dari gambar 6.7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi imunisasi dasar yang
tidak lengkap tertinggi pada ibu yang tidak bekerja yaitu 71,7. Hasil analisis 71.7
54.3 28.3
45.7
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tidak Bekerja Bekerja
Pr op
or si
Pekerjaan Ibu
Tidak Lengkap Lengkap
Universitas Sumatera Utara
statistik dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada batita di
Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012 dengan p=0,065 p0,05. Ratio Prevalence RP imunisasi dasar yang tidak lengkap pada ibu tidak bekerja dengan
yang bekerja adalah 1,319 dengan Confidence Interval CI 0,968-1,796. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan ibu bukan merupakan faktor risiko terhadap
kelengkapan imunisasi dasar pada batita di Desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli tahun 2012.
Pada dasarnya pendidikan yang tinggi akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dengan
demikian, secara umum tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan pekerjaan ibu. Keterkaitan tingkat pendidikan dengan pekerjaan ibu, bisa memberikan gambaran
hubungan yang tidak jauh berbeda terhadap status imunisasi anaknya. Namun pada penelitian ini, tidak ditemukan hubungan antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada batita. Hal ini sesuai dengan penelitian Reza Isfan 2006 di Puskesmas Pauh Kota
Padang dengan desain penelitian case control menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status imunisasi dasar anaknya p0,05.
11
Universitas Sumatera Utara
6.3.7. Hubungan Pekerjaan Ayah dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Batita