44
C. Variabel Penelitian
Menuru t Juang Sunanto, 2005: 12 “variabel merupakan istilah dasar
dalam penelitian eksperimen termasuk penelitian dengan subjek tunggal”.
Sekurang-kurangnya variabel dibedakan menjadi variabel terikat dan variabel bebas. Sesuai dengan pendapat Juang Sunanto 2005: 12, bahwa
“variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebaliknya
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian kasus tunggal dikenal dengan nama perilaku sasaran
atau target behavior ”. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
terikat dan variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan berhitung penjumlahan dan variabel bebas dalam penelitian yaitu
metode jarimatika. Pada penelitian modifikasi perilaku dengan subjek
tunggal, “perilaku sasaran target behavior
selalu diukur secara kuantitatif”. Oleh karena itu perlu ditetapkan satuan pengukuran untuk kemampuan berhitung
penjumlahan siswa. Dalam penelitian ini dipilih satuan pengukuran yang sesuai untuk kemampuan berhitung penjumlahan siswa yaitu menggunakan
persentase. “Persentase menunjukkan jumlah terjadinya suatu perilaku atau peristiwa dibandingkan dengan keseluruhan kemungkinan terjadinya
peristiwa tersebut dikalikan deng an 100” Juang Sunanto, 2005: 16.
Satuan pengukuran persentase ini digunakan untuk tes kemampuan berhitung penjumlahan.
45
D. Subjek Penelitian
Suharsimi Arikunto 2005: 88 menyatakan subjek penelitian adalah, “benda, hal atau orang tempat variabel melekat”. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik penentuan subjek penelitian secara purposive. Menurut Sugiyono 2010: 216 teknik purposive
adalah “teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Penentuan subjek dengan teknik
ini dikarenakan peneliti menggunakan metode penelitian subjek tunggal SSR sehingga diperlukan satu orang subjek penelitian saja dan disesuaikan
dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu untuk mengetahui keefektivan metode jarimatika dalam pembelajaran berhitung penjumlahan
pada anak tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB di SLB C dan C1 YAKUT Purwokerto.
Berdasarkan hal tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB di SLB C dan C1 YAKUT
Purwokerto dengan satu orang anak sebagai subjek penelitian. Alasan pemilihan subjek dalam penelitian ini karena anak kelas XI SMALB di SLB
C YAKUT Purwokerto masih memiliki kemampuan berhitung penjumlahan yang rendah, hal ini dapat diketahui ketika siswa diminta untuk
menyelesaikan soal penjumlahan, siswa terlihat mengalami kesulitan dan lambat dalam penyelesaian soal. Penetapan subjek ini didasarkan atas
beberapa pertimbangan yaitu: 1.
subjek mengalami kesulitan dalam berhitung penjumlahan dengan hasil penjumlahan hingga 500,
46
2. subjek sudah mampu berhitung 1 – 10,
3. subjek sudah memahami konsep bilangan satuan, puluhan, dan ratusan,
4. subjek tidak memiliki hambatan atau kecacatan pada jari-jari tangan, dan
5. subjek dapat diajak bekerjasama,
6. subjek aktif bersekolah.
E. Tempat dan Setting Penelitian