Pendekatan Penelitian Desain Penelitian

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu ” Sugiyono, 2010: 3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan jenis penelitian subjek tunggal atau dikenal dengan istilah Single Subject Research SSR. SSR merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil pengaruh dari suatu perlakuan atau treatment yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang. “Pendekatan dasar dalam eksperimen subjek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut” Nana Syaodih Sukmadinata, 2013: 210. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2013: 209 “dalam eksperimen subjek-tunggal, subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual”. Penelitian ini akan melihat ada atau tidaknya pengaruh dari metode jarimatika yang diberikan secara berulang-ulang terhadap subjek penelitian. 42

B. Desain Penelitian

Desain penelitian eskperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain subjek tunggal. Desain eksperimen subjek tunggal memiliki beberapa variasi desain. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 211 “desain eksperimen subjek tunggal yaitu desain A-B, desain A-B-A, dan desain jamak”. Pola desain penelitian subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah bentuk rancangan desain A-B-A. Juang Susanto 2005: 60 menjelaskan “desain A-B-A telah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antar a variabel terikat dengan variabel bebas”. Pada penelitian ini tujuan digunakannya pola desain A-B-A yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh metode jarimatika terhadap kemampuan berhitung penjumlahan siswa tunagrahita kategori ringan. Pada penelitian subjek tunggal, data individu yang diperoleh akan dibandingkan pada subjek yang sama tetapi dengan kondisi yang berbeda. Kondisi yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah kondisi baseline dan kondisi intervensi. Pada desain ini pelaksanaanya terdiri dari tiga kondisi yaitu kondisi A1 –B- A2 . Penjelasan dari pola desain ini sebagai berikut. 1. Kondisi A1 , kondisi ini merupakan kondisi baseline-1. Menurut Juang Sunanto 2006: 41 “baseline adalah kondisi di mana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun”. Pada penelitian ini fase baseline-1 adalah saat subjek belum diberikan penerapan metode jarimatika, kemudian dilakukan pengukuran berupa tes berhitung penjumlahan siswa. Kondisi ini merupakan kondisi 43 natural yang ada dalam diri subjek. Pengukuran pada fase baseline-1 dilakukan sebanyak 3 sesi hingga data stabil dengan durasi waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan 40 menit. 2. Kondisi B, kondisi ini merupakan kondisi intervensi. Menurut Juang Sunanto 2006: 41 “kondisi intervensi adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur di bawah kondisi tersebut”. Kondisi ini adalah kondisi saat subjek diberikan perlakuan berupa penerapan metode jarimatika kemudian diadakan pengukuran berupa tes untuk mendapatkan data individu mengenai kemampuan berhitung penjumlahan siswa. Intervensi dilakukan sebanyak 6 sesi dengan waktu setiap sesi 90 menit. 3. Kondisi A2 , kondisi ini merupakan kondisi baseline-2. Kondisi ini adalah pengulangan dari kondisi baseline-1 namun dengan perbedaan telah mendapat perlakuan berupa penerapan metode jarimatika sebelumnya. Fase ini sebagai evaluasi untuk melihat pengaruh dari intervensi yang diberikan memiliki pengaruh yang konsisten atau tidak. Desain A-B-A yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Baseline-1 Intervensi Baseline-2 X X X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sesi Gambar 12. Desain A-B-A Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 212 44

C. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN MELALUI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN MOJOSONGO VI KECAMATAN JEBRES K

0 1 16

PENGARUH MEDIA ULAR TANGGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN : Single Subject Research Kelas II SDLB dalam Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Sampai 10 di SLB C YPLB Majalengka.

0 1 38

PENGARUH PENERAPAN METODE PERMAINAN "COCOKKAN KARTU" TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I DI SLB C-G YPPCG SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

EFEKTIVITAS METODE GLENN DOMAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA FUNGSIONAL ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB WIYATA DHARMA 3 SLEMAN DIY.

1 15 162

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BILAH PENJUMLAHAN TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN 1-20 PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IX DI SLB – C SUMBERSARI BANDUNG - repository UPI S PKH 1106671 Title

0 0 3

View of PENGARUH METODE BERMAIN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C YAKUT PURWOKERTO

0 0 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VI DI SLB-C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN 20172018

0 0 17

PELAKSANAAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM KEPADA SISWA AUTIS DI SLB C-C1 YAKUT PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - DESKRIPSI PENERIMAAN DIRI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB C DAN C1 YAKUT PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 8