8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Siswa tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB memerlukan
pembelajaran yang bersifat sederhana dan praktis agar mudah diingat dan dipahami oleh siswa karena siswa mudah lupa.
2. Rendahnya kemampuan berhitung penjumlahan siswa tunagrahita kategori
ringan kelas XI SMALB di kelas. 3.
Siswa tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB masih mengalami kesulitan dalam kemampuan berhitung penjumlahan.
4. Media yang digunakan untuk belajar berhitung penjumlahan kurang
praktis, masih menggunakan sempoa yang tidak dapat digunakan apabila siswa menyelesaikan soal saat ulangan berlangsung.
5. Penggunaan alat bantu hitung jari-jari tangan belum maksimal, masih
sekedar digunakan untuk berhitung penjumlahan hingga puluhan. 6.
Penggunaan metode jarimatika belum pernah diterapkan dalam pembelajaran matematika di SLB C dan C1 YAKUT Purwokerto, terutama
pada materi penjumlahan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang disebutkan di atas, penulis memfokuskan permasalahan pada perlunya pembelajaran yang bersifat
sederhana praktis bagi siswa tunagrahita kategori ringan dalam
9
pembelajaran matematika sehingga diperlukan metode atau alat bantu berhitung menggunakan jari-jari tangan yang belum digunakan secara
maksimal baik dalam pembelajaran berhitung ataupun pada saat ulangan. Maka dari itu penulis kemudian memutuskan untuk membatasi permasalahan
menjadi keefektivan penggunaan metode jarimatika terhadap peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan siswa tunagrahita kategori ringan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah “Apakah penerapan metode jarimatika efektif terhadap kemampuan
berhitung penjumlahan siswa tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB di SLB C dan C1 YAKUT Purwokerto
?”
E. Tujuan Penelitian