62
dilakukan oleh guru kelas SLB C dan C1 YAKUT Purwokerto. Menurut Sukardi 2003: 122 validitas isi pada umumnya “ditentukan melalui
pertimbangan para ahli, tidak ada formula matematis, namun para ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak
divaliditasi”. Ahli dalam penelitian ini yaitu guru kelas XI SMALB diminta untuk mengoreksi item-item yang telah dibuat oleh peneliti kemudian
memberikan pertimbangan tentang isi dan kejelasan instrumen yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Uji validasi ini tidak memerlukan
analisis statistik yang dinyatakan dalam bentuk hitungan tetapi hanya dilakukan berdasarkan pertimbangan ahli mengenai aspek yang akan diukur.
K. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan terakhir dalam sebuah penelitian sebelum peneliti menarik kesimpulan.
“Pada penelitian eksperimen dengan subjek tunggal analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif
” Juang Sunanto, 2005: 65.
Menurut Sugiyono 2010: 207, “statistik deskriptif merupakan statistik yang dipergunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendiskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi”. Selain itu dijelaskan pula bahwa dalam statistik deskriptif penyajian data dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
pengukuran tendensi sentral, dan penghitungan presentase. Menurut Juang Sunanto 2005: 29 “dalam proses analisis data penelitian di bidang
63
modifikasi perilaku dengan subjek tunggal banyak mempresentasikan data ke dalam grafik khususnya grafik garis”. Hasil penelitian akan disajikan dalam
grafik garis untuk mempermudah memuat rangkuman data kuantitatif. Berdasarkan pernyataan di atas, penelitian ini menggunakan teknik
statistik deskriptif dalam teknik pengolahan data. Data yang diperoleh dari hasil tes, observasi, dan wawancara akan dideskripsikan menggunakan kata-
kata sesuai dengan kondisi sesuai data yang didapat. Selanjutnya, penyajian dengan grafik juga digunakan untuk menampilkan data rangkuman hasil tes
kemampuan berhitung penjumlahan. Sedangkan untuk data hasil observasi dan wawancara disajikan dengan cara mendiskripsikan data.
L. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data terkumpul dengan perhitungan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk kemudian
dapat diambil suatu kesimpulan. Menurut Juang Sunanto 2005: 65 “tujuan
utama analisis data dalam penelitian di bidang modifikasi perilaku adalah untuk mengetahui efek atau pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran
yang ingin diubah”. Sehingga, analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode jarimatika terhadap
kemampuan berhitung penjumlahan siswa. Metode analisis yang digunakan pada penelitian subjek tunggal biasa disebut inspeksi visual. Seperti pendapat
Juang Sunanto 2005: 65 “metode analisis yang digunakan lazim disebut inspeksi visual di mana analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan
64
secara langsung terhadap data yang telah ditampilkan dalam grafik”. Setelah data hasil tes kemampuan berhitung penjumlahan siswa diperoleh dan diolah
ke dalam bentuk grafik, selanjutnya dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan melalui perhitungan tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Menurut Juang Sunanto 2006: 66 “ada beberapa komponen penting yang dianalisis dengan cara ini, yaitu 1
banyaknya data dalam setiap kondisi yang disebut panjang kondisi, 2 tingkat stabilitas dan perubahan data, dan 3 kecenderungan arah grafik.
Komponen-komponen ini yang akan digunakan dalam menganalisis data yang dibedakan menjadi dua kategori yaitu analisis dalam kondisi dan
analisis antarkondisi. Menurut Juang Sunanto 2006: 68
“analisis perubahan dalam kondisi adalah analisis perubahan data dalam suatu kondisi
”. Terdapat beberapa komponen yang dianalisis dalam kondisi yaitu meliputi komponen 1
panjang kondisi, 2 kecenderungan arah, 3 tingkat stabilitas, 4 tingkat perubahan, 5 jejak data, dan 6 rentang.
1. Panjang Kondisi
Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi yang juga menggambarkan banyaknya sesi dalam masing-masing kondisi baseline-1,
intervensi, dan baseline-2. 2.
Kecenderungan Arah Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua
data dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan di
65
bawah garis yang sama banyak. Pembuatan garis ini dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu dengan metode tangan bebas freehand dan
metode belah dua split middle. Pada analisis data penelitian ini digunakan metode belah dua.
3. Tingkat Stabilitas level stability
Tingkat stabilitas menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung
banyaknya data yang berada dalam rentang 50 di atas dan di bawah mean. Semakin kecil tingkat variasi, semakin tinggi atau baik tingkat
stabilitas suatu kondisi. 4.
Tingkat Perubahan Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dan data
terakhir. Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data.
5. Jejak Data data path
Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar.
6. Rentang
Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya pada tingkat perubahan level change.
Sedangkan untuk analisis antarkondisi, komponen utama yang dianalisis meliputi 1 jumlah variabel yang diubah, 2 perubahan kecenderungan dan
66
efeknya, 3 perubahan stabilitas, 4 perubahan level, dan 5 data tumpang tindih overlap.
1. Variabel yang diubah
Merupakan jumlah variabel terikat atau sasaran yang difokuskan. Jumlah variabel terikat pada penelitian ini berjumlah 1 yaitu kemampuan
berhitung penjumlahan. 2.
Perubahan Kecenderungan arah dan efeknya Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline
dan intervensi yang menunjukkan makna perubahan kemampuan berhitung penjumlahan yang disebabkan oleh metode jarimatika. Makna perubahan
tergantung pada tujuan intervensi yaitu terjadinya peningkatan kemampuan yang ditandai dengan perubahan arah menjadi menaik.
3. Perubahan stabilitas dan efeknya
Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data tes hasil kemampuan berhitung penjumlahan siswa pada setiap fase
agar dapat ditentukan waktu yang tepat untuk memberikan intervensi selanjutnya.
4. Perubahan level data
Menunjukkan seberapa besar data diubah yang ditunjukkan dengan selisih antara data terakhir pada kondisi baseline dan data pertama pada kondisi
intervensi sehingga dapat diketahui seberapa besar gambaran perubahan kemampuan berhitung penjumlahan akibat sebagai pengaruh dari metode
jarimatika.
67
5. Data yang tumpang tindih
Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data yang sama pada kedua kondisi. Semakin banyak data yang tumpah
tindih, semakin mengisyaratkan bahwa intervensi tidak dapat diyakinkan. Secara garis besar, langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. 1.
Menghitung persentase hasil pengukuran pada fase baseline-1 A1. 2.
Menghitung persentase hasil pengukuran pada fase intervensi B. 3.
Menghitung persentase hasil pengukuran pada fase baseline-2 A2 4.
Membuat tabel data hasil penelitian fase baseline-1, fase intervensi, dan baseline-2.
5. Membuat grafik data hasil penelitian fase baseline-1, fase intervensi dan
baseline-2. 6.
Membuat analisis data dalam kondisi dan analisis data antarkondisi untuk mengetahui efek atau pengaruh penerapan metode jarimatika terhadap
kemampuan berhitung penjumlahan siswa. 7.
Menganalisis data hasil observasi perilaku anak dalam pelaksanaan intervensi.
8. Menganalisis data hasil wawancara siswa setelah pelaksanaan intervensi.
9. Membuat pembahasan dari setiap analisis data yang telah dilakukan
analisis grafik tes kemampuan berhitung, analisis hasil observasi, dan analisis hasil wawancara.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian
1. Identitas Subyek
Subyek pada penelitian ini adalah seorang siswa tunagrahita kategori ringan kelas XI SMALB. Adapun identitas anak adalah sebagai berikut.
Nama : LA
Jenis Kelamin : Laki
– laki Tempat, tanggal lahir
: Jakarta, 23 September 1997 Umur
: 17 tahun Alamat
: Karang Turi RT 05 RW 01 No. 812 Purwokerto Lor
2. Karakteristik Subyek
Subyek LA adalah seorang anak tunagrahita kategori ringan kelas XI di SLB C dan C1 YAKUT Purwokerto. Secara fisik, LA terlihat normal sama
seperti anak pada umumnya. LA memiliki tinggi 175 cm dan berat 90 kg. Subyek tidak mengalami keterbatasan motorik dan memiliki mobilitas sangat
baik. Gerakan motorik LA cukup gesit dan terkoordinir dengan baik. LA merupakan pribadi yang ramah dan mudah bergaul dengan orang yang baru
dikenal. Seperti anak tungarahita pada umumnya, LA memiliki kemampuan
persepsi terhadap sesuatu sedikit lambat. Siswa mampu memahami penjelasan dengan baik namun harus disampaikan secara lugas dan singkat