Analisis Perkembangan Struktur Perekonomian Wilayah

Rata- Rata 1,54 0,12 0,98 0,56 1,21 0,68 0,28 0,63 1,34 7,34 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis 36 4. Kab. Wakatobi 2003 1,09 0,65 0,62 3,67 0,57 0,99 0,35 1,16 1,54 10,63 2007 1,06 0,71 0,55 1,08 0,68 0,95 0,38 1,56 1,64 8,61 Rata- Rata 1,08 0,68 0,58 2,38 0,63 0,97 0,36 1,36 1,59 9,62 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Basis 45 2009 1,03 0,88 0,63 1,01 0,75 1,03 0,34 1,37 1,61 8,63 2013 1,04 0,56 0,71 1,04 0,82 1,09 0,38 1,14 1,87 8,64 Rata- Rata 1,04 0,72 0,67 1,02 0,79 1,06 0,36 1,25 1,74 8,64 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Basis 54 5. Kab. Muna 2003 1,07 0,35 0,79 0,56 0,98 1,15 0,46 1,05 1,33 7,74 2007 0,96 0,39 0,65 0,48 1,01 1,41 0,47 0,99 1,46 7,82 Rata- Rata 1,02 0,37 0,72 0,52 1,00 1,28 0,46 1,02 1,39 7,78 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Basis Non Basis Non Basis Basis 45 2009 1,00 0,48 0,72 0,45 0,93 1,28 0,43 1,03 1,46 7,78 2013 1,15 0,29 0,80 0,48 0,87 1,29 0,44 0,86 1,70 7,87 Rata- Rata 1,07 0,38 0,76 0,46 0,90 1,29 0,43 0,94 1,58 7,82 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis 36 6. Kab. Bombana 2003 1,48 0,52 0,23 0,42 1,21 0,69 0,22 0,95 1,01 6,74 2007 1,51 0,57 0,21 0,37 1,26 0,67 0,23 0,90 1,09 6,81 Rata- Rata 1,49 0,55 0,22 0,39 1,24 0,68 0,22 0,92 1,05 6,77 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis 36 2009 1,53 0,86 0,26 0,33 1,23 0,66 0,22 0,85 1,08 7,02 2013 1,60 0,85 0,30 0,34 1,45 0,62 0,24 0,71 1,27 7,38 Rata- Rata 1,57 0,86 0,28 0,33 1,34 0,64 0,23 0,78 1,17 7,20 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis 36 Sumber: Hasil analisis Location Quotient LQ, data diolah dari BPS Kota Baubau, Kab: Buton, Buton Utara, Wakatobi, Muna, Bombana dan Propinsi Sulawesi Tenggara, 2003-2014. Keterangan: LQ 1 : menunjukkan bahwa sektor i yang terdapat di Kota Baubau, Kab. Buton, Kab. Buton Utara, Kab. Wakatobi, Kab. Muna dan Kab. Bombana merupakan sektor basis LQ 1 : menunjukkan bahwa sektor i yang terdapat di Kota Baubau, Kab. Buton, Kab. Buton Utara, Kab. Wakatobi, Kab. Muna dan Kab. Bombana merupakan sektor non basis LQ = 1 : menunjukkan bahwa sektor i yang terdapat di Kota Baubau, Kab. Buton, Kab. Buton Utara, Kab. Wakatobi, Kab. Muna dan Kab. Bombana bukan merupakan sektor basis, tetapi memiliki potensi menjadi sektor basiseksport dan sektor ini hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal daerah Tabel 25 memperlihatkan perbandingan nilai Location Quotient LQ, dari masing-masing kabupatenkota serta perkembangan sektor basis dan non basis tahun 2003 dan 2007-2009 dan 2013 kabupatenkota se- Sultra Kepulauan, meliputi Kota Baubau dan wilayah hinterlandnya Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Muna dan Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut: Kota Baubau , hasil perhitungan rata-rata Location Quotient LQ tahun 2003 dan 2007 menunjukkan terdapat 6 enam sektor basis dan 3 tiga sektor non basis dengan rata-rata nilai LQ sebesar 10,66. Namun dalam tahun 2009 dan 2013 rata-rata nilai LQ memperlihatkan penurunan dibandingkan tahun 2003 dan 2007, tetapi secara umum dalam tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 6 enam sektor yang memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor tersebut adalah sektor Bangunan 2,46; jasa-jasa 1,96; listrik dan air bersih 1,32, perdagangan, hotel dan restoran 1,28, pengangkutan dan komunikasi 1,27 dan sektor keuangan, persewaaan dan jasa 1,12, sektor-sektor ini menjadi sektor basis. Sedang 3 tiga sektor memiliki nilai LQ1 yaitu sektor industri pengolahan 0,45, pertanian 0,28 dan pertambangan dan pengalian 0,10 dikategorikan sebagai sektor non basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 10,31. Kabupaten Buton , hasil analisis Location Quotient LQ tahun 2003 dan 2007 menunjukkan terdapat 5 lima sektor basis dan 4 empat non basis dengan rata-rata nilai LQ sebesar 8,20. Sedang pada tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 3 tiga sektor memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor jasa-jasa 1,45, pertanian 1,24 dan sektor pertambangan dan penggalian 1,06, sektor-sektor ini disebut sektor basis. Sedang 5 lima sektor yang memiliki nilai LQ1 yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa 0,90, perdagangan, hotel dan restoran 0,89, listrik dan air bersih 0,56, bangunan 0,55, pengangkutan dan komunikasi 0,32 dikategorikan sebagai sektor non basis, dan terdapat 1 satu sektor yaitu sektor industri pengolahan 1,00 potensial menjadi sektor basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 8,07. Kabupaten Buton Utara , hasil analisis Location Quotient LQ 2007 menunjukkan terdapat 2 dua sektor basis dan 7 tujuh non basis dengan rata- rata nilai LQ sebesar 6,97. Hasil analisis Location Quotient tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 3 tiga sektor yang memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor pertanian 1,54, jasa-jasa 1,34 dan sektor bangunan 1,21, sektor-sektor ini disebut sektor basis. Sedang 6 enam sektor memiliki nilai LQ1 yaitu industri pengolahan 0,98, perdagangan, hotel dan restoran 0,68, keuangan, persewaan dan jasa 0,63, listrik dan air bersih 0,56, pengangkutan dan komunikasi 0,28 serta sektor pertambangan dan penggalian 0,12 dikategorikan sebagai sektor non basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 7,34. Kabupaten Wakatobi , hasil analisis Location Quotient LQ tahun 2003 dan 2007 menunjukkan terdapat 4 empat sektor basis dan 5 lima non basis dengan rata-rata nilai LQ sebesar 9,62. Sedang analisis Location Quotient tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 5 lima yang memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor jasa-jasa 1,74, keuangan, persewaan dan jasa 1,25, perdagangan, hotel dan restoran 1,06, pertanian 1,04 dan sektor listrik dan air bersih 1,02, sektor-sektor ini disebut sektor basis. Sedang 4 empat sektor memiliki nilai LQ1 yaitu sektor bangunan 0,79, pertambangan dan pengalian 0,72, industri pengolahan 0,67, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 0,36 dikategorikan sektor non basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 8,64. Kabupaten Muna , hasil analisis Location Quotient LQ tahun 2003 dan 2007 menunjukkan terdapat 4 empat sektor basis dan 4 empat non basis dan 1 satu potensial basis dengan rata-rata nilai LQ sebesar 7,78. Hasil analisis Location Quotient tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 3 tiga yang memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor jasa-jasa 1,58, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran 1,29, dan sektor pertanian 1,07, sektor-sektor ini disebut sektor basis. Sedang 6 enam sektor memiliki nilai LQ1 yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa 0,94, bangunan 0,90, industri pengolahan 0,76, listrik dan air bersih 0,46, pengangkutan dan komunikasi 0,43 dan sektor pertambangan dan penggalian 0,38 dikategorikan sebagai sektor non basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 7,82. Kabupaten Bombana , hasil analisis Location Quotient LQ tahun 2003 dan 2007 menunjukkan terdapat 3 tiga sektor basis dan 6 enam non basis dengan rata-rata nilai LQ sebesar 6,77. Hasil analisis Location Quotient tahun 2009 dan 2013 menunjukkan terdapat 3 tiga sektor yang memiliki rata-rata nilai LQ1 yaitu sektor pertanian 1,57, bangunan 1,34 dan sektor jasa-jasa 1,17, sektor-sektor ini disebut sektor basis. Sedang 6 enam sektor memiliki nilai LQ1 yaitu sektor pertambangan dan penggalian 0,86, keuangan, persewaan dan jasa 0,78, perdagangan, hotel dan restoran 0,64, listrik dan air bersih 0,33, industri pengolahan 0,28 dan sektor pengangkutan dan komunikasi 0,23 dikategorikan sebagai sektor non basis. Rata-rata nilai LQ tahun 2009 dan 2013 sebesar 7,20. Berdasarkan Tabel 25, hasil analisis nilai Location Quotient LQ, perbandingan masing-masing sektor kabupatenkota se Sultra Kepulauan tahun 2003 dan 2007 menunjukkan bahwa Kota Baubau memiliki 6 sektor basis dan 3 sektor non basis, Kabupaten Buton 4 sektor basis dan 5 sektor non basis, Kabupaten Buton Utara tahun 2007 terdapat 2 sektor basis dan 7 sektor non basis, Kabupaten Wakatobi 4 sektor basis dan 5 sektor non basis, Kabupaten Muna 4sektor basis, 4 sektor non basis dan 1 sektor potensial basis, dan Kabupaten Bombana 3 sektor basis dan 6 sektor non basis. Sedang tahun 2009 dan 2013 menunjukkan bahwa Kota Baubau memiliki 6 sektor basis dan 3 sektor non basis, Kabupaten Buton 3 sektor basis dan 6 sektor non basis, Kabupaten Buton Utara 3 sektor basis dan 6 sektor non basis, Kabupaten Wakatobi 5 sektor basis dan 4 sektor non basis, Kabupaten Muna 3 sektor basis dan 6 sektor non basis, dan Kabupaten Bombana 3 sektor basis dan 6 sektor non basis. Dari besaran rata-rata LQ sektor-sektor Kota Baubau dibandingkan daerah sekitarnya tahun 2003 dan 2007 memperlihatkan rata-rata LQ Kota Baubau lebih besar yaitu sebesar 10,66, disusul oleh Kabupaten Buton sebesar 8,20, Kabupaten Buton Utara 6,97, Kabupaten Wakatobi sebesar 9,62, Kabupaten Muna 7,78, dan Kabupaten Bombana sebesar 6,77. Sedang tahun 2009 dan 2013, menunjukkan rata-rata LQ Kota Baubau lebih besar yaitu 10,31, disusul oleh Kabupaten Buton 8,07, Kabupaten Buton Utara 7,34, Kabupaten Wakatobi 8,64, Kabupaten Muna 7,82, dan Kabupaten Bombana 7,20. Perkembangan rata-rata LQ sektor-sektor Kota Baubau dibandingkan daerah sekitarnya hinterland dapat dilihat pada Gambar 27. Sumber: BPS Kota Baubau, Kab: Buton, Buton Utara, Wakatobi, Muna dan Bombana dan Propinsi Sulawesi Tenggara 2003- 2013 Gambar 27 Perkembangan rata-rata LQ Kota Baubau dibandingkan daerah sekitarnya hinterland tahun 20032007 dan 20092013 Besarnya nilai Location Quotient LQ Kota Baubau dibandingkan daerah sekitarnya tahun 2009 dan 2013 karena terdapat 6 enam sektor basis yaitu bangunan, listrik dan air bersih, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa dan sektor jasa-jasa, sekalipun menunjukkan penurunan dari tahun 2009 ke tahun 2013 namun sektor ini tetap menjadi sektor unggulan dalam perekonomian Kota Baubau, diasumsikan sektor- sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan lokal serta memiliki kelebihan produk yang bisa dijual kedaerah lainnya. Perkembangan sektor-sektor diatas sebagai sektor basis, tidak terlepas dari peranan dan pertumbuhan sektor-sektor tersebut dalam pembentukan PDRB Kota Baubau. Peranan tersebut ditunjukkan besarnya kontribusi dalam pembentukan PDRB. Tahun 2009 sektor listrik dan air bersih nilai PDRB sebesar Rp.7.051,56, tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 11.241,74, sektor bangunan tahun 2009 sebesar Rp.139.915,65, tahun 2013 meningkat sebesar Rp.248.314,47, sektor perdagangan, hotel dan restoran tahun 2009 sebesar Rp.156.796,43, tahun 2013 meningkat sebesar Rp.223.691,52, sektor pengangkutan dan komunikasi tahun 2009 sebesar Rp.82.611,47, tahun 2013 meningkat sebesar Rp.104.351,82, sektor keuangan persewaan dan jasa tahun 2009 sebesar Rp.49.099,12, tahun 2013 meningkat sebesar Rp.81.911,58 dan sektor jasa-jasa tahun 2009 sebesar Rp.167.297,95 tahun 2013 meningkat sebesar Rp.200.026,79. Sedangkan 3 tiga sektor yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, sekalipun bukan sektor basis bagi perekonomian Kota Baubau, namun dalam pembentukan PDRB sektor-sektor ini memperlihat perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dari perkembangan PDRB sektor pertanian tahun 2009 sebesar Rp. 62.820,01, tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 70.027,82, sektor pertambangan dan penggalian tahun 2009 sebesar Rp. 3.864,93, tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 7.777,80, dan sektor industri pengolahan tahun 2009 sebesar Rp. 30.701,53, tahun 2013 meningkat sebesar Rp. 40.413,40. Pada Tabel 25 menarik untuk dicermati, dimana hasil perhitungan LQ Kota Baubau selama periode 2003 dan 2007-2009 dan 2013, sektor pertanian, pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan tidak pernah memiliki nilai LQ1, sebaliknya sektor listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa dan sektor jasa-jasa memiliki nilai LQ1. Melihat banyaknya sektor basisunggulan berdasarkan perhitungan rata-rata LQ ini, penetapan Kota Baubau sebagai pusat pertumbuhan di Sultra Kepulauan cukup tepat. Hasil analisis Location Quotient LQ sektor-sektor dalam perekonomian wilayah se-Priangan Timur tahun 2003 dan 2007-2009 dan 2013 meliputi Kota Tasikmalaya dan wilayah hinterlandnya Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran terhadap sektor-sektor perekonomian Propinsi Jawa Barat tahun 2003 dan 2007-2009 dan 2013 dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26 Perhitungan Location Quotient LQ kabupatenkota Priangan Timur meliputi Kota Tasikmalaya dan wilayah hinterland Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran tahun 2003 dan 2007-2009 dan 2013 No KabKota Nilai LQ tahun Lapangan Usaha Jum lah Pertani an Pertam bangan Pengga lian Industri Pengol ahan Listrik dan Air Bersih Bang unan Perdaga ngan, Hotel Restoran Pengang kutan Komuni kasi Keuan gan, Perse waan Jasa Jasa- Jasa 1. Kota Tasikmalaya 2003 0,79 0,00 0,41 0,70 3,49 1,69 2,39 2,45 1,76 13,68 2007 0,69 0,00 0,40 0,78 3,02 1,45 2,04 2,48 2,04 12,90 Rata- Rata 0,74 0,00 0,41 0,74 3,25 1,57 2,22 2,46 1,90 13,64 Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Basis Basis Basis Basis 54 2009 0,59 0,00 0,41 0,74 3,19 1,48 1,96 3,31 1,79 13,49 2013 0,60 0,00 0,42 0,72 3,04 1,41 1,36 2,84 1,71 12,11 Rata- Rata 0,60 0,00 0,42 0,73 3,12 1,44 1,66 3,08 1,75 12,80 Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Basis Basis Basis Basis 54 2. Kab. Tasikmalaya 2003 2,77 0,04 0,15 0,61 1,75 1,35 1,16 1,08 2,36 11,26 2007 3,72 0,11 0,17 0,49 0,23 1,06 1,10 1,09 2,72 10,69 Rata- Rata 3,24 0,07 0,16 0,55 0,99 1,21 1,13 1,09 2,54 10,98 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Basis Basis Basis 54 2009 3,27 0,09 0,17 0,45 0,22 1,07 1,07 1,22 2,24 9,80 2013 3,67 0,12 0,19 0,45 0,17 1,03 0,86 1,04 2,14 9,66 Rata- Rata 3,47 0,11 0,18 0,45 0,19 1,05 0,96 1,13 2,19 9,73 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Basis 45 3. Kab. Garut 2003 3,87 0,02 0,17 0,23 0,99 1,43 0,67 0,80 2,36 11,26 2007 3,58 0,06 0,15 0,24 0,84 1,35 0,66 0,81 1,14 8,82 Rata- Rata 3,72 0,04 0,16 0,23 0,91 1,39 0,67 0,81 1,06 8,99 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis 36 2009 3,35 0,05 0,16 0,23 0,82 1,32 0,65 1,17 1,45 9,21 2013 3,95 0,07 0,18 0,26 0,72 1,21 0,51 1,00 1,38 9,29 Rata- Rata 3,65 0,06 0,17 0,25 0,77 1,27 0,58 1,09 1,42 9,25 Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Basis 45 4. Kab. Ciamis 2003 2,63 0,05 0,17 0,31 2,26 1,30 1,85 1,70 1,91 12,17 2007 2,47 0,15 0,15 0,28 1,75 1,25 1,90 1,72 2,20 11,89