Laju Pertumbuhan Ekonomi Pemekaran Wilayah Analysis And The Development Of Centrals Of Economic Growth

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Kota Tasikmalaya dan wilayah hinterlandnya tahun 2003-2013 dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM KabupatenKota Priangan Timur dan Propinsi Jawa Barat tahun 2009-2013 No KabKota Priangan Timur Indeks Pembangunan Manusia IPM Tahun Rata- rata 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. Kota Tasikmalaya 69,78 71,05 71,62 72,26 72.72 73,35 73,96 74,40 74,85 75,35 75,66 73,18 2. Kab. Tasikmalaya 67,06 68,46 69,08 70,86 71,23 71,35 71,67 71,88 72,18 72,93 73,26 70,91 3. Kab. Garut 65,21 66,31 67,03 69,46 69,99 70,53 70,98 71,36 71,70 72,12 72,43 69,74 4. Kab. Ciamis 69,93 70,89 71,08 69,80 70,14 70,57 71,79 72,33 72,83 72.97 73.32 71,42 5. Kota Banjar 70,96 71,52 69,73 69,63 70,17 70,62 71,25 71,67 71,82 72,10 72,84 71,12 6. Kab. Pangandaran - - - - - - - - - - 70,74 70,74 Jawa Barat 67,87 68,36 69,93 70,32 70,71 71,12 71,64 72,29 72,73 73,11 73,58 71,06 Sumber : BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kab: Tasikmalaya, Garut,Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2009-2013 Tabel 17 memperlihatkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia IPM dari enam kabupatenkota Priangan Timur dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2013. Capaian nilai Indeks Pembangunan Manusia IPM masing- masing kabupatenkota Priangan Timur berada pada kategori “sedangmenengah medium human development ” dengan kisaran Indeks Pembangunan Manusia IPM terendah tahun 2003 yaitu Kabupaten Garut 65,21 sampai dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM tertinggi tahun 2013 yaitu Kota Tasikmalaya 73,18. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM kabupatenkota tersebut diatas menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa pembangunan yang dilakukan di enam kabupatenkota wilayah Priangan Timur secara umum berjalan dengan baik terlihat karena telah dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sampai pada tingkat menengah. Sumber: BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kab: Tasikmalaya, Garut,Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2003-2013 Gambar 18 Rata-Rata IPM Enam KabKota Priangan Timur dan Propinsi Jawa Barat tahun 2003-2013 Gambar 18 memperlihatkan jika dibandingkan Kota Tasikmalaya dan daerah sekitarnya hinterland, rata-rata Indeks Pembangunan Manusia IPM Kota Tasikmalaya tahun 2003-2013 adalah 73,18 lebih besar dibandingkan rata- rata Indeks Pembangunan Manusia lima kabupatenkota lainnya tahun 2003-2013 masing-masing Kabupaten Tasikmalaya 70,91; Kabupaten Garut 69,74; Kabupaten Ciamis 71,42; Kota Banjar 71,12 dan Kabupaten Pangandaran 70,74. Dilihat dari perkembangan Indeks Pembangunan Manusia dari tahun ke tahun, Kota Tasikmalaya memiliki rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia tertinggi diantara lima kabupatenkota lainnya se Priangan Timur. Sebaliknya, jika dibandingkan rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia kabupatenkota wilayah Priangan Timur dengan rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia IPM Provinsi Jawa Barat tahun 2003-2013 sebesar 71,06 terlihat hanya Kota Tasikmalaya memiliki rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia yang lebih besar daripada rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jawa Barat, 2 dua kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia sedikit lebih besar daripada rata-rata nilai Indeks Pembangunan Manusia IPM Provinsi Jawa Barat, sedangkan 3 tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Pangandaran memiliki rata-rata nilai IPM lima lebih kecil dari rata-rata nilai IPM Provinsi Jawa Barat.

c. Kemiskinan

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negarawilayah biasanya diukur dari pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia yang dapat dilihat dari tingkat kemiskinan maupun kesejahteraan masyarakat dalam suatu wilayah. Berdasarkan data tahun 2009-2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di enam kabupatenkota Priangan Timur mengalami penurunan setiap tahunnya. Jumlah penduduk miskin Kota Tasikmalaya tahun 2009 sebanyak 140,11 ribu jiwa, terus menurun hingga tahun 2013 sebesar 117,0 ribu jiwa; Kabupaten Tasikmalaya jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 233,24 ribu jiwa, terus menurun hingga tahun 2013 sebesar 190,0 ribu jiwa; Kabupaten Garut jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 365,39 ribu jiwa, terus menurun hingga tahun 2013 sebesar 298,30 ribu jiwa; Kabupaten Ciamis jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 174,53 ribu jiwa, terus menurun hingga tahun 2013 menurun sebesar 140,9 ribu jiwa; Kota Banjar jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 14,63 ribu jiwa, terus menurun hingga tahun 2013 menurun sebesar 13,30 ribu jiwa; Kabupaten Pangandaran jumlah penduduk miskin masih bergabung dengan Kabupaten Ciamis Tabel 18. Tabel 18 Perkembangan Penduduk Miskin Menurut KabupatenKota Priangan Timur dan Propinsi Jawa Barat tahun 2009-2013 No. Kabkota Priangan Timur Penduduk Miskin menurut KabKota Priangan Timur ribu orang Tahun Jumlah Rata-rata 2009 2010 2011 2012 2013 1. Kota Tasikmalaya 140.11 131.50 129.80 123.40 117.00 641.81 128.361,80 2. Kab. Tasikmalaya 233.24 214.50 211.60 201.20 190.80 1.051.34 210.268,80 3. Kab. Garut 365.39 335.60 330.90 314.60 298.30 1.644.79 328.958,40 4. Kab. Ciamis 174.53 158.40 156.30 148.60 140.90 778.73 155.746,60 5. Kota Banjar 14.63 14.80 14.70 14.00 13.30 71.43 14.286,80 6. Kab. Pangandaran - Jumlah 927,90 854,80 843,3 801,80 760,3 4.188,10 Jawa Barat 4.985,00 4.774,00 4.649,00 4.478,20 4.382.65 23.268,90 Sumber: BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kabupaten: Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2009-2013 Tabel 18 memperlihatkan dari enam kabupatenkota di wilayah Priangan Timur jumlah penduduk miskin tahun 2009-2013 adalah 4.188,10 juta jiwa. Sebaran jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Garut sebanyak 1.644.79 ribu jiwa, diikuti oleh Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1.051,34 ribu jiwa, Kabupaten Ciamis sebanyak 778,73 ribu jiwa, Kota Tasikmalaya sebanyak 641,81 ribu jiwa dan Kota Banjar sebanyak 71,43 ribu jiwa. Perkembangan jumlah penduduk miskin di Propinsi Jawa Barat dan kabupatenkota Priangan Timur dapat dilihat pada Gambar 19. Sumber: BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kabupaten: Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2009-2013 Gambar 19 Jumlah Penduduk Miskin Propinsi Jawa Barat dan Lima KabKota Priangan Timur dan Kontribusi Kemiskinan tahun 2009-2013 Gambar 19 memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk miskin di Propinsi Jawa Barat mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk miskin di Propinsi Jawa Barat dari tahun 2009-2013 adalah 23.268,90 juta jiwa. Jumlah penduduk miskin tersebut merupakan kontribusi dari 27 duapuluh tujuh kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat. Dari 27 duapuluh tujuh kabupatenkota Propinsi Jawa Barat jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 4.985,00 juta jiwa, tahun 2010 sebanyak 4.774,00 juta jiwa, Tahun 2011 sebanyak 4.649,00 juta jiwa, tahun 2012 sebanyak 4.478,20 juta jiwa, tahun 2013 sebanyak 4.382,65 juta jiwa. Dari 23.268,90 juta jiwa jumlah penduduk miskin Propinsi Jawa Barat tahun 2009-2013, sebesar 4.188,10 juta jiwa atau 17,35 persen berada di kabupatenkota Priangan Timur. Indikator Perekonomian Daerah a. Struktur Ekonomi Wilayah Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya kemampuan masing-masing sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing sektor tersebut. Perkembangan PDRB Perkapita kabupatenkota Priangan Timur selama periode tahun 2003, 2007 dan tahun 2009-2013 memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 awal pemekaran pertumbuhan PDRB Perkapita Kota Tasikmalaya adalah sebesar 5.362.901,19 juta; lebih besar dibandingkan daerah sekitarnya hinterland masing-masing Kabupaten Tasikmalaya sebesar 2.774.413,56 juta; Kabupaten Garut sebesar 4.124.450,57 juta; Kabupaten Ciamis sebesar 3.989.055,71 juta; dan Kota Banjar sebesar 3.937.612,00 juta. Dalam kurun waktu 5 lima tahun kemudian yaitu tahun 2007 PDRB Perkapita Kota Tasikmalaya meningkat sebesar 5.615.367,36 juta mengalami pertumbuhan yang cukup pesat jika dibandingkan dengan dibandingkan 4 empat daerah sekitarnya yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Gambar 20. Sumber: BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kab: Tasikmalaya, Garut,Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2009-2013 Gambar 20 Perkembangan PDRB Perkapita KabupatenKota Priangan Timur dan Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 2003, 2007 dan 2009-2013 Gambar 20 memperlihatkan dalam kurun waktu tahun 2009-2013 terlihat PDRB Perkapita Kota Tasikmalaya terus memperlihatkan tren peningkatan. Dalam kurun waktu 2009-2013, jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya hinterland memperlihatkan pertumbuhan PDRB Perkapita Kota Tasikmalaya lebih besar yakni 5.867.833,53 juta tahun 2009 meningkat tahun 2013 sebesar 7.083.021,00 juta. Sedang 4 empat kabupaten sekitarnya yakni Kabupaten Tasikmalaya tahun 2009 sebesar 3.083.272,84 juta meningkat tahun 2013 sebesar 3.625.943,04 juta, Kabupaten Garut tahun 2009 sebesar 4.461.515,17 juta meningkat tahun 2013 sebesar 5.145.602,01 juta, Kabupaten Ciamis tahun 2009 sebesar 4.497.431,00 juta meningkat tahun 2013 sebesar 5.492.498,01 juta, dan Kota Banjar tahun 2009 sebesar 4.184.032,00 juta meningkat tahun 2013 sebesar 4.822.530,00 juta. Dan Kabupaten Pangandaran tahun 2011 sebesar 5.637.849,28 juta meningkat tahun 2013 sebesar 6.123.574,99 juta. Sebaliknya jika dibandingkan PDRB Perkapita Propinsi Jawa Barat tahun 2003 sebesar 5.710.000,00 juta, tahun 2007 sebesar 6.799.000,00 juta, tahun 2009 sebesar 7.156.000,30 juta dan tahun 2013 sebesar 8.521.333,23 juta dan kabupatenkota se Priangan Timur selama periode tahun 2003, 2007 dan tahun 2009-2013 menunjukkan PDRB Perkapita Propinsi Jawa Barat lebih besar dibandingkan 6 enam kabupatenkota Priangan Timur Gambar 20. Gambar 21 memperlihatkan pertumbuhan PDRB ADH Konstan 2000 Kota Tasikmalaya pada awal pemekaran tahun 2003 sebesar 2.698,64 triliun, masih dibawah Kabupaten Tasikmalaya induk sebesar 4.035,62 triliun, Kabupaten Garut sebesar 8.093,89 triliun dan Kabupaten Ciamis sebesar 5.396,45 triliun namun lebih besar dari Kota Banjar sebesar 538,48 milyar. Pada tahun 2007 PDRB ADH Konstan Kota Tasikmalaya meningkat sebesar 3.283,26 namun masih lebih kecil dibandingkan Kabupaten Tasikmalaya induk sebesar 4.706,64 triliun, Kabupaten Garut sebesar 9.563,13 triliun dan Kabupaten Ciamis sebesar 6.422,12 triliun, terhadap Kota Banjar sebesar 646,32 milyar PDRB Kota Tasikmalaya lebih besar. PDRB ADH Konstan Kota Tasikmalaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 sebesar 3.668,63 triliun dan tahun 2013 sebesar 4.603,15 triliun. Namun terhadap 3 tiga daerah sekitarnya hinterland yaitu Kabupaten Tasikmalaya induk tahun 2009 sebesar 5.291,16 triliun dan tahun 2013 sebesar 6.262,92 triliun, Kabupaten Garut tahun 2009 sebesar 10.568,75 triliun s.d. tahun 2013 sebesar 12.876,41 triliun, Kabupaten Ciamis tahun 2009 sebesar 7.071,05 triliun s.d. tahun 2013 sebesar 8.610,62 triliun, PDRB ADH Konstan Kota Tasikmalaya jauh lebih kecil. Terhadap Kota Banjar tahun 2009 sebesar 712,21 milyar dan tahun 2013 sebesar 875,90 milyar, PDRB ADHK Kota Tasikmalaya jauh lebih besar. Sedangkan terhadap Kabupaten Pangandaran yang perhitungan PDRB ADHK dimulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat PDRB ADH Konstan Kota Tasikmalaya jauh lebih besar Sumber: BPS Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, Kab: Tasikmalaya, Garut,Ciamis, Pangandaran dan Propinsi Jawa Barat 2009-2013 Gambar 21 Perkembangan PDRB ADH Konstan KabupatenKota Priangan Timur dan Propinsi Jawa Barat tahun 2003, 2007 dan 2009-2013 Gambar 21 memperlihatkan peningkatan PDRB ADHK kabupatenkota se Sultra Kepulauan dari tahun ketahun. Dari tahun 2003, 2007 dan 2009-2013 menunjukkan penyumbang terbesar dalam pembentukan struktur ekonomi khususnya PDRB ADHKonstan Kota Tasikmalaya adalah sektor Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan dan sektor Jasa-Jasa; Sedangkan kabupaten hinterlandnya masing-masing Kabupaten Tasikmalaya penyumbang sektor terhadap pembentukan PDRB adalah sektor Pertanian, Perdagangan, Hotel dan