Analisis Hierarchy Process AHP

tokoh masyarakat sangat berpengaruh terhadap sebelas elemen faktor sebaliknya pada masyarakat Kota Tasikmalaya memandang peran investor lebih besar atau berpengaruh terhadap sebelas elemen faktor penilai pembentukan daerah otonom baru. Demikian halnya dengan prioritas keempat, terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat Kota Baubau dan Kota Tasikmalaya. Persepsi masyarakat Kota Baubau memandang investor INV sebagai prioritas keempat yang berpengaruh terhadap sebelas elemen faktor, sedang persepsi pada masyarakat Kota Tasikmalaya memandang tokoh masyarakat TM. Sedangkan pada prioritas kelima, persepsi masyarakat Kota Baubau maupun Kota Tasikmalaya, memandang Perguruan Tinggi PT sebagai prioritas kelima yang berpengaruh terhadap sebelas elemen faktor. Asumsi ini didasarkan bahwa perguruan tinggi sebagai lembaga yang fokus pada pengkajian ilmu pengetahuan dan menciptakan ilmuwan-ilmuwan muda lebih fokus pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan mempunyai pengaruh yang lebih kecil terhadap sebelas elemen faktor pembentukan daerah otonom baru dibandingkan empat faktor lainnya. Tabel 42 Perbandingan Perbedaan Prioritas Pengaruh Aktor terhadap Faktor Berdasarkan Analysis Hierarchy Process pada Masyarakat Kota Baubau dan Kota Tasikmalaya Priori tas Persepsi Masyarakat Kota Baubau Prior itas Persepsi Masyarakat Kota Tasikmalaya 1 Eksekutif EK 1 Eksekutif EK 2 Legislatif LG 2 Legislatif LG 3 Tokoh Masyarakat TM 3 InvestorPengusaha Lokal INV 4 InvestorPengusaha Lokal INV 4 Perguruan Tinggi PT 5 Perguruan Tinggi PT 5 Tokoh Masyarakat TM Sumber: data primer diolah, 2015 Tabel 42 memperlihatkan perbedaan prioritas pengaruh aktor terhadap faktor-faktor dalam pembentukan daerah otonom baru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 dan berdasarkan hasil analisis hirarki proses AHP Persepsi masyarakat Kota Baubau masyarakat Kota Tasikmalaya.

c. Persepsi Masyarakat tentang Perbandingan Tujuan terhadap Aktor

Hasil penelitian persepsi masyarakat stakeholder Kota Baubau dan Kota Tasikmalaya tentang perbandingan tujuan terhadap aktor dalam penerapan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 dengan metode analysis hierarchy process dapat dilihat pada Gambar 34. Hasil penelitian Persepsi masyarakat Kota Baubau tentang pengaruh tujuan terhadap aktor, menunjukkan dari empat tujuan yang ingin dicapai dalam pemekaran wilayah, tujuan yang berpengaruh terhadap aktor dan merupakan prioritas pertama adalah tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat KM dengan score 0,4038 diikuti prioritas kedua mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat PP score 0,2443, prioritas ketiga merumuskan kebijakan yang ditempuh pasca pemekaran agar bermanfaat bagi daerah RK score 0,2112, dan prioritas keempat adalah