Media Pembelajaran Mengetik. Meja dan kursi. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Buku Pengangan yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mengetik No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 34 44 5 40,96 53,01 6,03 0,00 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.9 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan diperoleh 40,96 dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan frekuensi sebanyak 34 siswa, 53,01 memiliki kriteria baik dengan frekuensi sebanyak 44 siswa, dan 6,03 memiliki kriteria cukup baik yaitu dengan frekuensi sebanyak 5 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator buku pengangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria baik dengan rata-rata sebesar 82,25.

4. Media Pembelajaran Mengetik.

Secara rinci deskriptif persentase indikator media pembelajaran mengetik dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Media Pembelajaran Mengetik No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 59 24 71,08 28,92 0,00 0,00 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.10 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan diperoleh 71,08 dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan frekuensi sebanyak 59 siswa, 28,92 memiliki kriteria baik dengan frekuensi sebanyak 24 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator media pembelajaran mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik dengan rata-rata sebesar91,45.

5. Meja dan kursi.

Secara rinci deskriptif persentase indikator meja dan kursi dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Meja dan Kursi No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 39 43 1 46,99 51,81 1,20 0,00 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.11 deskriptif persentase dari hasil perhitungan diperoleh 46,99 dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan frekuensi sebanyak 39 siswa, 51,81 memiliki kriteria baik dengan frekuensi sebanyak 43 siswa, dan sebesar 1,20 memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik dengan rata-rata sebesar 89,16.

6. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainy.

Secara rinci deskriptif persentase indikator sarana penunjang,seperti penerangan, AC, kertas dan lain-lain dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini: Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Sarana Penunjang,seperti penerangan, AC, kertas dan lain-lain No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 52 30 1 62,65 36,14 1,21 0,00 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.12 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan diperoleh 62,65 dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan frekuensi sebanyak 52 siswa, 36,14 memiliki kriteria baik dengan frekuensi sebanyak 30 siswa, dan sebesar 1,21 memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar 88,84. Dari deskriptif persentase indikator fasilitas yang memiliki tingkat persentase yang sangat tinggi adalah indikator ruang laboratorium mengetik yaitu memiliki perhitungan rata-rata sebesar 91,81.

4.1.1.3 Variabel Motivasi Belajar

Hasil analisis deskriptif pada data variabel motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Hasil Perhitungan deskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 49 26 59,51 40,49 0,00 0.00 0.00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa motivasi belajar siswa dalam mengikuti praktik mengetik sebagian besar kategori sangat baik yaitu sebesar 59,51 dengan frekuensi sejumlah 49 siswa, dan 40,49 memiliki kriteria baik dengan jumlah frekuensi 26 siswa. Berdasarkan perhitungan untuk variabel motivasi memiliki rata-rata 87,36 dengan kriteria sangat baik. Indikator motivasi dari penelitian ini adalah 1 Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik. 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik. 3 Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari keterampilan mengetik. 4 Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual. 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik. Secara lebih rinci gambaran tentang motivas belajar siswa kelas X yang mengikuti praktik mengetik program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran

mengetik. Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan untuk Berhasil dalam Pembelajaran mengetik No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 85 skor ≤ 100 69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68 37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36 22 46 12 3 26,51 55,42 14,46 3,61 0,00 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah 83 100 Berdasarkan tabel 4.14 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan diperoleh 26,51 dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan frekuensi sebanyak 22 siswa, 55,42 memiliki kriteria baik dengan frekuensi sebanyak 46 siswa, sebesar 14,46 memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi sebanyak 12 siswa, dan 3,57 memiliki kriteria kurang baik frekuensi sebanyak 3 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria baik dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar 75,54

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.

Dokumen yang terkait

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH FASILITAS, DISIPLIN, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK MANUAL PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN

9 137 143

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN MENGETIK SISTEM 10 JARI BUTA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PEMALANG.

0 0 2

Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Mengetik Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 1 Batang.

0 0 2

Pengaruh Minat dan Fasilitas Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa Kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 2 Semarang.

0 0 2

Pengaruh Minat dan Fasilitas Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa Kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 2 Semarang.

1 2 85

PENGARUH MINAT DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN-KLATEN.

0 0 160

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 144

PEMANFAATAN FASILITAS LABORATORIUM MENGETIK MANUAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI MENGETIK MANUAL KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 KLATEN.

0 0 131

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 4 172