1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.
3.6.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linier berganda, uji signifikansi simultan uji statistik F, koefisien determinasi
R
2
, dan uji parsial Uji t.
3.6.4.1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
M enurut Ghozali 2011:98 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai secara bersama-
sama terhadap variabel dependenterikat”. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level
0,05 α:5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis, Jika nilai signifikan 0,05 berarti menerima
Ho dan menolak Ha. Begitu sebaliknya jika nilai signifikan 0,05 berarti menolak Ho dan menerima Ha.
3.6.4.2. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
“Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen.” Ghozali, 2011:98. Penggunaan hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS16.0, yaitu dengan membandingkan
signifikansi hitung masing- masing variabel bebas terhadap α = 5. Kaidah
pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS apabila nilai signifikansi taraf
signifikan 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika signifikansi taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan menerima Ha.
3.6.4.3. Koefisien Determinasi R
2
“Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu” Ghozali, 2011:97. Koefisien determinasi R
2
= 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali 0 terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R
2
= 1, berarti variabel dependen 100 dipengaruhi oleh variabel bebas.
Cara mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi R
2
. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel adjusted R
2
. Alasan mengambil pada tabel adjusted R
2
hal ini berpedoman pada pendapat Ghozali 2011:97 menyatakan “nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”.
3.6.4.4 Koefisien Determinasi Parsial r
2
Cara mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial. Besarnya
pengaruh X
1
, X
2,
dan X
3
r
2
dicari dengan menggunakan program SPSS release 16.0. Semakin besar nilai r
2
maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase terhadap skor yang diperoleh digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden terhadap variabel disiplin,
fasilitas, motivasi belajar sebagai variabel bebas, dan kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang sebagai variabel terikatpada mata
pelajaran menggunakan peralatan kantor pada standar kompetensi menggandakan dokumen kompetensi dasar menggunakan peralatan kantorpada siswa kelas X
program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.
4.1.1.1 Variabel Disiplin Belajar
Hasil analisis deskriptif pada data variabel disiplin belajar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Disiplin Belajar
No Interval
Frekuensi Persentase Kriteria
1 2
3 4
5 85 skor ≤ 100
69 skor ≤ 84 53 skor ≤ 68
37 skor ≤ 52 20 ≤ skor ≤ 36
58 25
69,05 30,95
0,00 0.00
0.00 Sangat Baik
Baik Cukup Baik
Kurang Baik Tidak Baik
Jumlah 83
100