2.3.2. Tujuan Kedisiplinan
Bagley dalam Lewis 2004:198 mengidentifikasikan sejumlah fungsi kedisiplinan. Bagley mendiskripsikan fungsi kedisiplinan menjadi dua yaitu:
a. Kedisiplinan sebagai penciptaan dan pelestarian keadaan yang penting terhadap kemajuan kerja teratur yang berada di sekolah.
b. Pendisiplinan adalah persiapan siswa terhadap keikutsertaan aktif dalam lingkungan orang dewasa yang terorganisasi.
Selain itu peranan disiplin disiplin menurut Lemhanas dalam Roosminingsih 2011:82 adalah:
a. Menciptakan suatu kondisi dimana siswa dan kepala sekolah dan guru mematuhi semua peraturan dan ketentuan.
b. Menciptakan pranata yang ditaati dan dihormati oleh segenap anggota siswa, kepala sekolah dan guru dengan penuh kesadaran.
c. Sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan dan mengembangkan kehidupan sekolah.
2.3.3. Perkembangan Disiplin Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup
lama untuk berkembang. Singgih dalam Ardiansyah 2011mengemukakan lima tahapan antara lain :
1 Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari hukuman;
2 Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk membuat atau mendapatkan imbalan;
3 Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan itu sendiri;
4 Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran, bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi
oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan; 5 Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling
tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri.
2.3.4. Cara Pendisiplinan
Roosminingsih 2011:83 menyebutkan dua tipe pendisiplinan yaitu disiplin preventif dan disiplin kuratif.
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam kaitanaya dengan
disiplin siswa maka suatu upaya untuk menggerakkan siswa untuk mengikuti dan mematuhi peraturan tata tertib yang telah ditetapkan oleh
sekolah sehingga dapat menekan seminimal mungkin melakukan pelanggaran. Tujuan dalam gerakkan penegakkan disiplin untuk
menggerakkan siswa tersebut untuk berdisiplin, bukan karena adanya paksaan dari guru. Dengan cara preventif, siswa dapat memelihara dirinya
terhadap aturan aturan sekolah. Disiplin korektif suatu upaya menggerakkan siswa dalam menyatukan
suatu aturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah.
Sekaitan dengan itu, disiplin korektif yang menyangkut siswa adalah tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran lebih
lanjut yang dilakukan siswa. Disiplin korektif sering berupa bentuk hukuman tindakan. Siswa yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.3.5. Indikator Disiplin Belajar Mengetik Manual