Analisis Regresi Linier berganda Uji Asumsi Klasik

= Skor Minimal Skor Maksimal x 100 = 1 5 x 100 = 20 c. Menentukan rentang persentase = Persentase Maksimal − Persentase Minimal = 100 − 20 = 80 d. Menentukan kelas interval persentase = Rentang Persentase Skor Maksimal = 80 5 = 16 Dari perhitungan di atas, diperoleh tabel kategori untuk masing-masik variabel disiplin, fasilitas, dan motivasi belajar sebagai berikut: Tabel 3.7 Tabel Kriteria Analisis Diskriptif Persentase No. Interval Kriteria 1 Skor 85-100 Sangat Tinggi 2 Skor 69-84 Tinggi 3 Skor 53-68 Cukup 4 Skor 37-52 Rendah 5 Skor 20-36 Sangat Rendah

3.6.2 Analisis Regresi Linier berganda

Menurut Gujarati dalam Ghozali 2011:95 menyatakan bahwa: analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.” Analisis linier berganda yaitu mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan variabel dependen dan independen. Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Last Square OLS. Adapun persamaan regresinya adalah sebagai berikut Ŷ e X b X b X b a      3 3 2 2 1 1 Keterangan: Ŷ : variabel terikat kecepatan mengetik a : konstanta b 1 : koefisien regresi untuk X 1 b 2 : koefisien regresi untuk X 2 b 3 : koefisien regresi untuk X 3 X 1 : disiplin belajar X 2 : fasilitas belajar X 3 : motivasi belajar e : gangguan stokastik yang tidak bisa diamati

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1. Uji Normalitas

Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan sebelum uji hipotesis dilakukan. “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” Ghozali, 2011:160. Uji normalitas dilihat pada grafik Normal P-Plot jika titik-titik mendekati garis diagonal maka model regresi tersebut berdistribusi normal. Menurut Ghozali 2011:161 menyatakan: Metode yang lebih handal adalah dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesunggunhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3.6.3.2. Uji Multikolonieritas

“Uji multikolonieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen” Ghozali, 2011:105. Multikolonieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya VIF Variance Inflatori Faktor. Model regresi antar variabel bebas dapat dikatakan tidak ada multikolinieritas jika hasil nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10.

3.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas” Ghozali,2011:139. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik, artinya tidak terjadi heterokedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dengan menggunakan dasar analisis sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.

3.6.4 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH FASILITAS, DISIPLIN, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK MANUAL PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN

9 137 143

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN MENGETIK SISTEM 10 JARI BUTA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PEMALANG.

0 0 2

Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Mengetik Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 1 Batang.

0 0 2

Pengaruh Minat dan Fasilitas Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa Kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 2 Semarang.

0 0 2

Pengaruh Minat dan Fasilitas Terhadap Hasil Belajar Mengetik Manual Dengan Sistem 10 (Sepuluh) Jari Siswa Kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 2 Semarang.

1 2 85

PENGARUH MINAT DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN-KLATEN.

0 0 160

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 144

PEMANFAATAN FASILITAS LABORATORIUM MENGETIK MANUAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI MENGETIK MANUAL KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 KLATEN.

0 0 131

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 4 172