55
BAB V TINJAUAN PROGRAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA MESKOM
5.1 Program Bantuan Jaring
5.1.1 Deskripsi Program
Bantuan jaring yang diberikan kepada masyarakat nelayan Desa Meskom, merupakan program pemberdayaan masyarakat nelayan Kabupaten
Bengkalis. Program ini dikelola oleh Dinas Perikanan dan pembiayaanya bersumber dari dana APBD Kabupaten Bengkalis. Bantuan jaring ini diterima
masyarakat Desa Meskom pada tahun 1996. Program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk bantuan jaring ini
lebih bersifat top down. Meskipun dalam penetapan program memperhatikan adanya usulan dari Desa Meskom, akan tetapi substansi bantuan yang diberikan
sama sekali tidak memperhatikan usulan masyarakat. Misalnya jaring yang dibutuhkan ukuran 2 sampai dengan 2,25 inchi.
Masyarakat penerima bantuan ini adalah nelayan-nelayan kecil, yang selama ini mengelola usahanya dengan menggunakan sampan dan melakukan
penangkapan ikan diperairan pantai Selat Bengkalis disekitar Desa Meskom. Dilihat dari masyarakat penerima bantuan, secara umum dapat disimpulkan
bantuan ini diberikan telah tepat sasaran, yaitu para nelayan kecil yang kurang modal usahanya. Hal ini sesuai dengan wawancara penulis langsung dengan
masyarakat penerima bantuan, perangkat Desa Meskom dan warga lainnya yang tidak menerima bantuan.
56
5.1.2 Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Bantuan jaring yang diberikan kepada masyarakat tidak berpengaruh banyak pada pengembangan ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tidak
seluruhnya masyarakat penerima bantuan dapat memanfaatkannya secara baik. Hanya dua dari dua belas kepala keluarga penerima bantuan yang dapat
memanfaatkan bantuan tersebut secara baik. Penyebab utama kondisi tersebut antara lain, pemberian bantuan tidak
mempertimbangkan secara matang kebutuhan nelayan tersebut. Nelayan yang pada umumnya hanya menggunakan sarana sampan untuk menangkap ikan, yang
jangkauannya hanya sampai pada perairan pantai di sekitar Selat Bengkalis, sesungguhnya membutuhkan alat tanggkap jaring ukuran 2 sampai 2.25 inchi
sesuai dengan potensi ikan yang ada. Dalam program bantuan diberikan jaring dengan ukuran 2.5 inchi yang tidak dapat dimanfaatkan pada perairan tersebut.
Jaring bantuan tersebut hanya cocok untuk kawasan perairan laut yang jauh dari pantai yang membutuhkan sarana pendukung berupa kapal motor yang
tidak dimiliki nelayan. Jaring-jaring bantuan tersebut kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, akhirnya tidak termanfaatkan dan sebagian dijual pada
orang lain. Masyarakat penerima bantuan, karena kurang mampu untuk menekuni usahanya sebagai nelayan, akhirnya banyak yang pindah profesi sebagai buruh.
Kenyataan tersebut di atas sesungguhnya banyak disebabkan karena bantuan yang diberikan tidak memperhatikan potensi ekonomi lokal dan
kemampuan masyarakat penerima bantuan. Perencanaannya yang hampir dapat dikatakan bersifat top down merupakan salah satu penyebab utama
kekurangberhasilan program.
57
5.1.3 Pengorganisasian dan Pengembangan Modal Sosial