32
pembuktian secara fisik, misalnya dengan memakai kamera dan alat rekaman yang memadai.
Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara : 1.
Studi Kepustakaan yaitu membaca literatur, laporan penelitian atau jurnal
ilmiah yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. 2.
Dokumentasi yaitu mempelajari data-data sekunder di kantor instansi
pemerintah yang terkait seperti : PMD, KUD, Dinas Perikanan, TPI dan lain- lain sebagainya.
3.3 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan, baik yang berasal dari data primer maupun data sekunder, dipilah-pilah, dikategorikan dan dikelompokkan sesuai
dengan keterkaitan masing-masing data yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif. Dalam analisis data-data tersebut dihubungkan dengan
landasan teoritis yang telah dikemukakan, kemudian dihubungkan pula dengan pokok permasalahan yang akan dianalisis. Selanjutnya dilakukan analisis secara
mendalam terhadap hal menjadi pokok permasalahan.
3.4 Metode Penyusunan Program
Metode penyusunan program dalam kajian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Metode menggali aspirasi berbagai pihak berkepentingan, untuk menggali
informasi dan aspirasi dari berbagai pihak berkepentingan, digunakan metode analisis stakeholder. Metode ini melibatkan beragam stakeholder, pejabat
33
pemerintah lokal, instansi terkait dan pengusaha tambak udang. Analisis stakeholder tersebut dilakukan sebagai tahap awal pengenalan terhadap lokasi
kajian serta untuk memahami keadaan sosial masyarakat Desa Meskom. Diharapkan dengan informasi awal dari beragam stakeholder ini mampu
memberikan kemudahan dalam melakukan kajian berikutnya sehingga dapat melakukan check and recheck dengan masyarakat langsung.
b. Terdapat 3 tahapan penting dalam penyusunan program yaitu : 1 Identifikasi potensi, permasalahan dan kebutuhan pembangunan
masyarakat. Identifikasi potensi, permasalahan dan kebutuhan pembangunan
masyarakat meliputi kuantitas dan kualitas potensi sosial, permasalahan sosial dalam pembangunan masyarakat, kondisi-kondisi yang
menyebabkan terjadinya permasalahan sosial, tingkat kebutuhan dasar masyarakat.
2 Penyusunan Program Kerja. Penyusunan program dilakukan dengan menerapkan Participatory Rural
Appraisal PRA yang berbasiskan pada potensi, permasalahan dan kebutuhan masyarakat yang memuat hal-hal seperti masalah, tujuan,
kegiatan, pelaksana, penanggung jawab, pendukung, waktu, bahan, sarana dan peralatan, perkiraan biaya, serta keterangan.
Penyusunan program ini dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak. Tahap pertama setelah identifikasi permasalahan dan mengenali potensi
daerah Desa Meskom dilakukan brainstorming dengan seluruh lapisan masyarakat mulai dari tokoh-toko masyarakat dari pemerintahan desa
ataupun tokoh non-formal, pihak lain yaitu masyarakat sendiri yang berkepentingan termasuk para pengusaha tambak udang. Pada pertemuan
34
ini dikumpulkan sebanyak mungkin ide-ide dan keinginan masyarakat kemudian dilakukan penyaringan tentang keinginan-keinginan dari
masyarakat tersebut dengan skala prioritas. Setelah mempertimbangkan beberapa hal barulah diputuskan program-program yang akan
dilaksanakan di Desa Meskom, diharapkan dengan partisipasi aktif masyarakat seperti ini maka kebutuhan-kebutuhan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan dapat terwujud. 3 Evaluasi dan pelaporan
Evaluasi dapat mencakup 2 aspek yaitu evaluasi penerapan rencana kegiatan bersama masyarakat dan evaluasi penerapan kegiatan
antara fasilitator dengan lembaga pengembang.
35
BAB IV PETA KOMUNITAS SOSIAL DESA MESKOM