Aspek Sosial Budaya Ikhtisar

65 masyarakat dalam komunitas tetapi juga dapat menjaga keseimbangan dengan alam.

e. Aspek Sosial Budaya

Program usaha tambak udang yang dilaksanakan telah disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah pesisir sehingga aspek sosial budaya cukup menjadi perhatian utama dari program bantuan terhadap masyarakat Desa Meskom ini.

5.3 Ikhtisar

Bantuan jaring yang diberikan kepada masyarakat nelayan Desa Meskom, merupakan program pemberdayaan masyarakat nelayan Kabupaten Bengkalis. Program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk bantuan jaring ini lebih bersifat top down. Meskipun dalam penetapan program memperhatikan adanya usulan dari Desa Meskom, akan tetapi substansi bantuan yang diberikan sama sekali tidak memperhatikan usulan masyarakat. Bantuan jaring yang diberikan kepada masyarakat tidak berpengaruh banyak pada pengembangan ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tidak seluruhnya masyarakat penerima bantuan dapat memanfaatkannya secara baik. Dalam pemberian paket bantuan, masyarakat dihimpun dalam satu kelompok, yaitu kelompok nelayan Desa Meskom. Dalam perkembangannya pengorganisasian ini tidak bertahan lama, karena ikatan diantara anggota kelompok tidak terlalu kuat dan kelompok tidak dapat mengakomodir kepentingan para anggotanya, akhirnya kelompok ini dibubarkan. Bantuan jaring yang diberikan tidak akan merusak lingkungan 66 ataupun mengancam kepunahan habitat laut. Permasalahannya hanya terletak kurang memperhatikan lingkungan sosial dan potensi lokal, sehingga menyebabkan program tidak berkelanjutan dilihat dari aspek kemanfaatannya. Selain itu, juga terdapat program kegiatan usaha tambak udang yang selama ini dilakukan oleh masyarakat Desa Meskom menurut penulis belum sesuai dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan khususnya prinsip kearifan terhadap eksistensi alam dengan penggunaan sumberdaya alam yang arif dan tidak ekspoitatif. Dampak lain dari tidak dikelolanya lobang bekas penggalian tanah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan fisik dan dapat membahayakan ekosistem pinggiran pantai. Dalam kegiatan usaha tambak udang, perencanaan kegiatan belum mencakup pengelolaan aspek lingkungan sesuai dengan pembangunan ekonomi berbasis ekologis. Sebaiknya kegiatan ini direncanakan secara terpadu sehingga program yang dilaksanakan bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dalam komunitas tetapi juga dapat menjaga keseimbangan dengan alam. Program tidak memberi akses pada perempuan dan tidak berbasis perempuan. Ini menunjukkan hambatan struktural bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam program. 67

BAB VI ANALISIS PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM

PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT Partisipasi perempuan dalam program pengembangan masyarakat nelayan Desa Meskom baik secara individual maupun secara kelompok masih terbatas karena pada umumnya para perempuan di desa Meskon memiliki kemampuan di bawah rata-rata serta keterbatasan terhadap akses kegiatan ekonomi. Kehidupan masyarakat nelayan memiliki karaktersitik yang berbeda dengan masyarakat agro ekosistem lainya. Pola sikap yang berkembang dalam pemanfaatan hasil tangkapan ikan pada umumnya sangat banyak dipengaruhi oleh kegiatan penangkapan ikan yang bersifat bebas disamping keterbatasan dalam penggunaan teknologi. Kegiatan penangkapan ikan yang mereka lakukan cenderung menyebabkan para nelayan tidak berhemat dalam pemanfataan hasil tangkapan dan akhirnya pada saat membutuhkan sesuatu mereka selalu memanfaatkan peluang pinjaman kepada para tauke. Kondisi ini menyebabkan para perempuan di Desa Meskom juga turut membantu usaha suaminya dalam menambah penghasilan bagi keluarga. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Meskom menunjukkan suatu data berupa informasi dalam meningkatkan program pengembangan masyarakat. Potensi, hambatan, modal sosial, kebutuhan dan keinginan masyarakat serta sistem sosial masyarakat akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program pengembangan masyarakat nelayan ini.