Lingkungan Eksternal TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

a. Lingkungan Eksternal

Menurut Jauch dan Glueck 1998, lingkungan eksternal meliputi faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Tujuan dari audit eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan ancaman yang harus dihindari David, 2002. Menurut Kotler 1997, peluang pemasaran adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan ancaman menurut Kotler 1997 adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan dalam lingkungan yang akan mengurangi penjualan dan laba jika dilakukan tindakan pemasaran yang efektif. Menurut Kotler 1997 lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro. 1. Lingkungan Makro Menurut Kotler 1997, lingkungan makro terdiri dari kekuatan- kekuatan sosial yang lebih besar yang dapat dikendalikan yang mempengaruhi seluruh pelaku di lingkungan mikro perusahaan, yaitu : demografi, ekonomi, alam, teknologi, kebijaksanaan pemerintah dan sosial budaya. a. Demografi Faktor demografi berkaitan dengan masalah penduduk seperti jumlah penduduk, distribusi penduduk secara geografis, distribusi umur, kecenderungan pergerakan penduduk, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Dengan mengetahui kondisi demografi perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi pasar yang menjadi sasaran. b. Ekonomi Faktor ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan pola pengeluaran yang dilakukan oleh konsumen. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah pendapatan masyarakat, tingkat harga, tabungan, dan ketersediaan kredit saat ini. c. Alam Faktor alam sangat berhubungan erat dengan kegiatan produksi perusahaan. Dengan mengetahui faktor tersebut perusahaan dapat memperkirakan ketersediaan bahan baku untuk produk dimasa yang akan datang. Untuk itu perlu untuk mengetahui ketersediaan bahan baku di alam dan pusat-pusat produksi bahan baku di Indonesia. Selain itu perlu diketahui ketersediaan dan biaya energi, tingkat polusi, dan peran pemerintah terhadap lingkungan. d. Teknologi Faktor teknologi menciptakan peluang bagi perusahaan untuk berproduksi secara efisien dan dapat menciptakan pasar baru dengan memodifikasikan produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru. Perkembangan teknologi juga memberi dampak terhadap pola konsumsi pasar yang berimplikasi terhadap sistem pemasaran perusahaan. Selain memberi peluang, teknologi juga dapat merupakan ancaman yang membuat perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya. e. Kebijaksanaan Pemerintah Peraturan-peraturankebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengakibat perusahaan membatasi dalam memproduksi produk. Adapun faktor kunci yang dipertimbangkan dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah seperti kenaikkan BBM yang membawa dampak besar sekali kepada perhitungan harga pokok produk. Dengan semakin banyaknya pesaing dari luar, diperlukan sekali adanya peraturankebijakan pemerintah dalam rangka mendukung dan menggalakkan penggunaan produk dalam negeri. f. Lingkungan Sosial Budaya Faktor sosial budaya merupakan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menjadi dewasa membentuk kepercayaan, nilai, dan norma-norma pokok mereka. Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana konsumen berprilaku. Pemasar perlu terus memperhatikan sistem sosial budaya masyarakat dimana perusahaan akan memasarkan produknya dan senantiasa memonitor perkembangan yang terjadi. 2. Lingkungan Mikro Menurut Kotler 1997 lingkungan mikro perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku dalam lingkungan perusahaan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasarnya, yaitu pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, dan pesaing. a. Pemasok Pemasok adalah perusahaan bisnis dan perorangan yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Sumberdaya yang disediakan pemasok dapat berupa bahan baku, energi, modal, tenaga kerja, jasa, dan sebagainya. b. Perantara Pemasaran Perantara pemasaran adalah perusahaan yang membantu perusahaan lain dalam promosi, penjualan, dan pendistribusian barang-barangnya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran ini meliputi perantara middleman, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan. Keefisienan saluran pemasaran, efektivitas distribusi, dan jasa pemasaran, serta hubungan yang baik dengan para perantara keuangan adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan. c. Pelanggan Pelanggan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perusahaan, karena kepada merekalah produk perusahaan nantinya akan di konsumsi. Para pelanggan ini sangat bervariasi dalam usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola mobilitas, dan selera. Perusahaan harus menyadari bahwa penting untuk membedakan kelompok pelanggan atau segmen pasar dan mengembangkan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. d. Pesaing Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk perusahaan atau produk substitusinya produk yang menjalankan fungsi yang sama dengan produk perusahaan. Pesaing harus diidentifikasikan, dimonitor perkembangannya, dan disiasati untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Pada penelitian ini analisis terhadap persaingan dilakukan dengan konsep competitif strategy yang dikemukakan Kotler,1997, yaitu menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut lima kekuatan bersaing, yaitu 1 masuknya pendatang baru, 2 kekuatan menawar konsumen, 3 kekuatan menawar pemasok, 4 potensi pengembangan produk pengganti, dan 5 persaingan diantara perusahaan yang bersaing. 1. Masuknya pendatang baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya : kapasitas bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri, yaitu skala ekonomi, differensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses kesaluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen, dan peraturan pemerintah. 2. Kekuatan menawar dari konsumen Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. 3. Kekuatan menawar dari pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi kuat apabila jumlah pemasok sedikit, switching cost besar, tidak ada produk substitusi, dan pemasok mampu melakukan integrasi ke depan. 4. Potensi pengembangan produk pengganti Perusahaan yang berada dalam industri akan bersaing dengan barang substitusi yang dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi kuat apabila konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi memiliki harga yang lebih murah dan kualitasnya sama atau lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. 5. Persaingan diantara perusahaan yang bersaing Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Menurut Porter dalam Umar 2001 tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap besar, kapasitas, dan hambatan keluar.

b. Lingkungan Internal