Air Tanah GRI Gabungan Cetak

Geografi Regional Indonesia 36 36 V. KEADAAN HIDROLOGI INDONESIA Di darat kita dapatkan bentangan perairan yang terdiri atas, sungai danau, dan rawa-rawa. Sebenarnya di bawah permukaan tanah ini terdapat pula bagian air yang mempersatukan bentangan air di permukaan tanah itu. Yang terakhir ini dinamakan air tanah.

5.1. Air Tanah

Orang mengambil air dengan menimba air sumur atau memompa air dari sumur pompa atau menampung air dari sebuah mata air. Air yang diambil itu adalah air tanah. Tempat air tanah pada pori-pori butiran batuan atau tanah. Dalamnya permukaan air tanah tidak sama diberbagai tempat. 1 Tempat air tanah diantara butir-butir batuan 2 Air tanah permukaan freatik 3 Air tanah dalam 4 Danau 5 Sumur gali 6 Sumur pompa artesis Kedalaman permukaan air tanah juga dipengaruhi musim. Pada musim hujan air sumur tidak pernah kering tetapi pada musim kering banyak sumur yang kering. Air tanah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu air tanah permukaan freatik dan air tanah dalam. Kedua lapisan tanah itu dipisahkan oleh lapisan tanah yang kedap air, yaitu lapisan tanah yang tak dapat ditembus oleh air, seperti batuan pejal batuan beku atau tanah liat yang dalam kondisi kenyang air tidak dapat ditembus oleh air. Air tanah di sumur itu termasuk air tanah permukaan, sedangkan air yang dikeluarkan melalui sumur pompa atau sumur artesis berasal dari air tanah dalam. 5.2. Sungai Dari sebuah mata air, air mengalir mencari bagian permukaan bumi yang lebih rendah. Mula-mula aliran itu kecil saja. Ditengah perjalanan, aliran itu bertemu dengan aliran lain dari mata air yang lain pula. Lama-lama aliran itu menjadi besar. Demikianlah sungai terbentuk. Penampang lintang sebuah sungai Geografi Regional Indonesia 37 37 memperlihatkan palung yang berbentuk V yaitu bentuk palung hasil erosi air, berbeda dengan palung gletsyer yang berbentuk U sebagai hasil erosi es glasial. Dari hulu sampai kemuaranya, profil memanjang sebuah sungai dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu : 1 Bagian hulu Terletak didaerah yang relatif tinggi, sehingga erosi vertikal tampak sangat kuat, akibatnya palung V pada bagian ini bertepi cembung. Hampir tidak terjadi sedimentasi. 2 Bagian tengah Daerah aliran bagian tengah sungai ini relatif lebih landai dibandingkan dengan bagian hulu, sehingga di samping erosi vertikal, berlangsung pula erosi horisontal. Palung tampak lebih lebar,tidak lagi cembung, melainkan palung lurus atau palung cekung yang curam. 3 Bagian hilir Bagian ini sudah mendekati permukaan air laut, sehingga alirannya relatif lambat, erosi vertikal tidak ada lagi, erosi horisontal sangat berperan dan proses pengendapan sangat kuat. Berdasarkan sumber air yang membentuk sungai itu, sungai dapat dibagi atas tiga macam, yaitu : 1 Sungai hujan, jika sungai iti berhulu pada mata air yang berasal dari resapan air hujan. 2 Sungai gletsyer, jika sungai itu berasal dari cairan gletsyer. 3 Sungai campuran,yaitu sungai gletsyer yang alirannya telah mendapat campuran dari air hujan. Sungai memiliki pola-pola aliaran, seperti pola pinnate, pola dendritik, pola barbed, pola trelis, pola radial dan lain-lain. Manfaat sungai : 1 Untuk perikanan 2 Untuk sarana transportasi 3 Untuk PLTA 4 Untuk Pariwisata 5 Untuk irigasi Geografi Regional Indonesia 38 38

5.3. Danau