Pemerintahan Ekonomi GRI Gabungan Cetak

Geografi Regional Indonesia 123 123 repelita V usaha peningkatan mutu Pendidikan merupakan titik berat dalam pembangunan bidang pendidikan mengingat hasil-hasil yang telah dicapai akan membuka kesempatan memperluas cakrawala untuk lebih meningkatkan harkat hidup orang banyak.

e. Pemerintahan

Propinsi Maluku terdiri dari 1 Kotamadya yaitu Kotamadya Ambon, 1 Kota Administratif yaitu Kotif Ternate dan 4 Kabupaten. Keempat Kabupaten itu adalah Halmahera Tengah ibukota Soa-Siu, Maluku Utara ibu kota Ternate, Maluku Tengah Masohi dan Maluku Tenggara Tual. Kemudian terbagi lagi menjadi 56 Kecamatan, 1.438 desa dan 73 Kelurahan.

f. Ekonomi

Daerah ini telah dikenal sebagai penghasil rempah-rempah di dunia. Meskipun demikian, nilai ekspor rempah-rempah pernah dilampaui aleh sektor kehutanan, perikanan dan pertambangan. Oleh karena itu sektor pertanian didaerah ini terus di dorong perkembangannya. Tidak ada satu sektor pun yang diunggulkan dengan mengabaikan sektor-sektor lainnya. Hal ini, dilakukan karena perekonomian yang hanya mengandalkan salah satu sektor saja akan fatal akibatnya. Sektor pertanian memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi di propinsi ini. Sektor merupakan sektor gizi bagi penduduknya. Pada mulanya masyarakat petani menggunakan cara bertani yang tradisional, yaitu dengan sistem berladang berpindah-pindah. Cara ini sangat merugikan karena dapat menambah lahan kritis dan hasilnya pun sedikit. Pada daerah perkebunan sebagai hasil devisa dan sumber pendapatan sebagian besar rakyatnya, sektor perkebunan terus ditingkatkan. Selain tanaman tradisionalnya yang berupa cengkeh, pala dan kelapa dipropinsi ini juga telah diperkenalkan beberapa jenis tanaman perkebunan yang baru, seperti coklat, kopi dan jambu mete. Untuk luas hutan propinsi ini tercatat 6.000.000 ha, atau sekitar 70 dari luas daratannya. Berdasarkan fungsinya hutan tersebut dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu hutan produksi terbatas seluas 2.075.642 ha, hutan produksi bebas 1.029.929 ha, hutan lindung 1.550.356 ha, hutan suaka alam 440.956 ha, dan Geografi Regional Indonesia 124 124 hutan konversi 903.117 ha. Hutan ini menghasilkan berbagai jenis kayu, seperti kayu meranti, kayu besi dan lain-lain. Usaha peternakan secara besar-besaran di daerah ini belum banyak menarik minat penduduk. Sektor perikanan di propinsi ini merupakan sumber makanan yang tidak kecil di masa depan, tidak hanya untuk propinsi Maluku tetapi juga untuk Indonesia. Sektor ini meliputi sektor perikanan darat dan laut, pada perikanan daratnya mencakup perairan umum sedangkan perairan lautnya mencakup perairan Maluku. Sedangkan berbagai jenis barang tambang dapat dijumpai di propinsi ini, baik di wilayah daratan maupun wilayah lautannya. Kegiatan industri di propinsi ini tampak mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan, jumlah investasi yang dapat dikerahkan, maupun jumlah tenaga yang dapat diserap. Dan sektor perhubungan propinsi ini mencakup perhubungan darat, laut, dan udara. Perhubungan daratnya dilayani melalui jalan raya sepanjang 2,485 km. Sebagai daerah kepulauan, tentu saja perhubungan daratnya tidak mampu melayani hubungan antara kecamatan maupun antar kabupaten secara menyeluruh. Oleh karena itu, perhubungan laut benar-benar memegang peranan utama dalam sektor perhubungan di propinsi ini. Geografi Regional Indonesia 125 125 Latihan Soal 1. Jelaskan letak geografi Maluku 2. Jelaskan keadaan fisiografi Maluku 3. Mengapa Propinsi Maluku Sering juga disebut propinsi seribu pulau 4. Jelaskan keadaan iklim di Maluku 5. Jelaskan sumberdaya penting yang dihasilkan oleh Maluku 6. Jelaskan keadaan flora dan fauna yang terdapat di Maluku 7. Sebutkan suku bangsa yang terdapat di Maluku 8. Sebutkan sektor ekonomi penting yang dihasilkan dari Maluku Geografi Regional Indonesia 126 126 XVI. PAPUA Papua seperti beberapa daerah lainnya di Indonesia diperkirakan mulai dihuni manusia sejak zaman glasial pertama ketika paparan sunda dan paparan sahul muncul untuk pertama kalinya dan menjadi jembatan bagi kemungkinan terjadinya migrasi manusia dan hewan dari daratan Asia. Selama empat kali zaman es dan timbulnya daratan paparan Sunda dan paparan Sahul. Papua dan pulau-pulau Nusantara lainnya menjadi satu daratan sehingga memiliki arus migrasi manusia dan hewan yang sama. Kendati di Papua tidak ditemukan fosil kerangka manusia purba, asumsi bahwa disana pernah hidup manusia pra sejarah diperkuat dengan keahlian suku asli menggunakan peralatan yang merupakan warisan dan kebudayaan zaman pra- sejarah. Dalam kurun waktu yang begitu lama sejak zaman es pertama dimana kemudian Papua muncul sebagai pulau terpisah tidak mustahil jika terjadi serangkaian migrasi ke pulau tersebut dari Asia lewat semenanjung Melayu- Sumatra dan Jawa atau dari Cina, Taiwan dan Filiphina. Dalam perkembangan selanjutnya perubahan iklim dan lingkungan alam, isolasi yang cukup lama atau kontan terbuka dengan arus pendatang memungkinkan terjadinya hibridasi yang luas dalam segala komponen rasial yang terdapat di Papua. Para ahli sependapat bahwa bahasa asli penduduk Papua menunjukkan suatu persatuan rumpun bahasa dan penduduk asli di daerah-daerah lainnya di Indonesia bahasa-bahasa penduduk Biak dan Serut. Misalnva ternyata memakai awalan dan akhiran “ta” kata bilangannya sama dengan kata bilangan dalam bahasa Indonesia asli, Seperti toru tiga, fak empat, rim lima, pitu tujuh, Walu delapan dan Sie sembilan. Bangsa-bangsa di pulau Papua semuanya termasuk rumpun Austronesia. Papua juga telah melalui suatu integrasi yang menarik antara tradisi dan modernisasi, antara yang belum maju dan maju, antara yang terbuka dan terisolasi. Tetapi jelas ada dinamika peralihan menuju suatu era yang sangat penting di dalam sejarah perkembangannya sebagai suatu pulau terbesar kedua setelah Greenland. Wilayah ini memiliki ciri-ciri khusus, tetapi berkaitan erat dengan bagian-bagian Indonesia yang mengapitnya. Geografi Regional Indonesia