Ekosistem GRI Gabungan Cetak

Geografi Regional Indonesia 31 31 Endapan-endapan di dasar Laut Banda ini umumnya terdiri dari endapan lumpur asal darat terrigenous mud, lumpur vulkanik dan selut ooze Globigerina.

4.4. Ekosistem

1 Ekosistem Mangrove Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat disepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, acapkali ia disebut sebagai hutan pantai, pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Karena berada di perbatasan antara darat dan laut maka kawasan mangrove ini merupakan suatu ekosistem yang rumit dan mempunyai kaitan baik dengan ekosistem darat maupun dengan ekosistem lepas pantai luarnya. Luas hutan mangrove di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 4,25 juta Ha atau 3,98 dari seluruh luas hutan di Indonesia, areal hutan mangrove yang luas antara lain terdapat dipesisir timur Sumatera, pesisir Kalimantan dan pesisir selatan Irian Jaya. Mangrove di Indonesia dikenal mempunyai keragaman jenis yang tinggi, seluruhnya tercatat sebanyak 89 jenis tumbuhan, 35 jenis diantaranya berupa pohon yang selebihnya berupa terna 5 jenis, perdu 9 jenis, liana 9 jenis, Efifit 29 jenis, dan parasit 2 jenis. Beberapa contoh mangrove yang dapat berupa pohon antara lain bakau Rhizophera, api-api Xylocarpus, tengar Ceriops, buta-buta Excoecaria. Di pantai terbuka pohon yang dominan dan merupakan pohon perintis pionir umumnya adalah api-api dan pedada. Pada tempat yang terlindung dari hempasan ombak, komunitas mangrove terutama diungguli oleh bakau Rhizophora mucronata atau Rhizophora apiculata. Berbagai tumbuhan dari hutan mangrove dimanfaatkan untuk bermacam keperluan. Produk hutan mangrove antara lain digunakan untuk kayu bakar, pembuatan arang, bahan penyamak, untuk berbagai perabot rumahtangga, bahan kontruksi bangunan, obat-obatan, dan sebagai bahan industri kertas. Selain itu kawasan mangrove juga sering dialihkan fungsinya misalnya dijadikan tambak, diubah menjadi lahan pertanian, atau dijadikan daerah pemukiman. Pulau Rambut di Teluk Jakarta dan Pulau Dua di Teluk Banten Geografi Regional Indonesia 32 32 adalah contoh cagar alam yang terdiri dari hutan mangrove yang merupakan tempat bersarang dan tempat persinggahan burung-burung pantai, atau dikenal sebagai “bird sanctuary”. Selain burung, kalong juga menempati hutan mangrove untuk tidur siang hari seperti di Pulau Rambut. Beberpa jenis primate erat hubungannya dengan ekosistem mangrove seperti monyet, lutung, dan bekantan. Dari jenis hewan karnivora diketahui bahwa kucing mangrove, luwak, dan garangan menyukai hutan mangrove sebagai lingkungan hidupnya. Selain itu juga berbagai satwa lain hidup di daerah mangrove misalnya yang tergolong ampibia katak, reftilia ular, buaya, biawak, dan sebagainya. Beberapa produk perikanan kita yang mempunyai nilai ekonomi penting mempunyai hubungan erat dengan ekosistem mangrove seperti udang, kepiting bakau dan tiram. Fungsi lain dari hutan mangrove adalah melindungi garis pantai dari erosi. Akar-akarnya yang kokoh dapat meredam pengaruh gelombang. 2 Ekosistem Terumbu Karang. Terumbu karang coral reef merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini mempunyai produktivitas organic yang sangat tinggi. Komponen biota terpenting disuatu terumbu karang ialah hewan karang batu stony coral, hewan yang tergolong Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari bahan kapur.

4.5. Pembagian Laut