Geografi Regional Indonesia
13 13
c Arah Lereng Medan Exposure
Lereng medan yang menghadap arah angin akan mendapat hujan lebih banyak daripada lereng medan yang membelakangi arah angin bayangan
hujan seperti kota Palu, Bandung. d
Arah Angin Sejajar Arah Gari Pantai Kadang-kadang ada terdapat, arah angin itu sejajar dengan arah garis
pantai. Akibatnya, suhu udara tidak berubah dan karena itu pula hujan tidak jatuh.
e Jarak Perjalanan Angin diatas Medan datar
Angin yang membawa hujan adalah angin yang berhembus dari atas perairan ke arah daratan.
2.2. Bentuk Lain Dari Air di Udara Selain Hujan
Disamping hujan, air di udara bisa mempunyai bentuk yang lain, yaitu :
1 Awan
Awan bisa menghalangi masuknya sinar matahari ke bumi. Misalnya pada musim penghujan. Kalau awan menghalangi sinar matahari untuk beberapa
hari lamanya misalnya, kita rasakan dingin. Awan juga menutupi muka bumi pada sore dan malam hari dan menghalangi
radiasi bumi. Ini menyebabkan kita merasa panas sesak.
2 Kabut
Kabut sebenarnya adalah “Awan” yang melayang rendah. Kabut terbentuk diatas daerah rawa di dataran rendah. Sejak matahari mulai terasa panasnya,
yaitu sekitar pukul 10
00
, biasanya kabut juga terdapat di daerah pegunungan, terutama sesudah hujan jatuh.
3 Embun
Terjadinya embun sama saja dengan kejadian hujan. Karena penurunan suhu, kemampuan udara untuk mengandung uap air menurun pula. Uap menjadi cair.
Penurunan suhu udara ini disebabkan karena sentuhan dengan benda dingin.
Geografi Regional Indonesia
14 14
2.3. Pola Umum Curah Hujan
Pola umum curah hujan di kepulauan Indonesia dapat dikatakan sebagai berikut:
1 Pantai barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari
pantai timur. 2
Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari Barat ke Timur, sehingga untuk kepulauan ini secara
keseluruhan nampak seakan-akan satu pulau, sehingga berlaku juga dalil, bahwa di sebelah Timur curah hujan lebih kecil kalau dibanadingkan dengan
sebelah barat. 3
Selain bertambah jumlahnya dari Timur ke Barat, hujan pula bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada
ketinggian 600-900 m. 4
Di daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada musim pancaroba. 5
Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT. 6
Saat turunnya hujan juga bergeser dari Barat ke Timur. Pantai Barat pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak Bulan Nopember,
Lampung – Bangka, yang letaknya sedikit ke Timur pad bulan Desember.
Sedangkan Jawa bagian utara, Bali, NTB, NTT pada bulan Januari-Pebruari, yang letaknya lebih ke Timur lagi.
7 Sulawesi Selatan Bagian Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah,
mempunyai musim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain dari kepulauan Indonesia ada pada musim kering.
Geografi Regional Indonesia
15 15
Geografi Regional Indonesia
16 16
Latihan Soal
1. Jelaskan empat sifat dasar iklim Indonesia yang ditentukan oleh faktor letak
dan sifat kepulauan. 2.
Sebutkan unsur-unsur pembentuk iklim. 3.
Sebutkan jenis-jenis iklim yang mempengaruhi wilayah Indonesia. 4.
Jelaskan dalil-dalil geografi yang berkaitan dengan sebaran curah hujan di Indonesia.
5. Terangkan pengaruh iklim yang terdapat di Indonesia dengan keadaan flora-
fauna dan aktifitas penduduk.
Geografi Regional Indonesia
17 17
III. FLORA DAN FAUNA INDONESIA
Indonesia merupakan pertemuan antara dua lempeng kulit bumi, yaitu 1 Lempeng Sunda yang meliputi Semenanjung Asia Tenggara, Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Bali dan Pulau Palawan Filipina dan laut dangkal antara dataran Asia dan bagian barat kepulauan Indonesia, 2 Lempeng
.
Sahul yang meliputi Irian dan Australia yang sekarang dipisahkan oleh laut Arapura yang
dangkal. Keterkaitan keadaan geologi pada masa dahulu menghasilkan suatu keanekaragaman kehidupan tumbuhan dan hewan campuran yang kaya dan secara
biogeografis paling sulit di dunia. Flora di Irian berkerabat dengan flora di Australia maupuan Asia.
Penyebaran baru dari utara sunda jelas melalui laut karena unsur -unsur dari flora Cina pindah ke timur menuju daerah Pasifik yang melui laut.
Fauna Irian jaya merupakan campuran antara dua derah Zoogeografi, yaitu daerah oriental dan Australia. Yang termasuk kedalam derah oriental yang lainnya
adalah Arab, Persia, India dan Asia tenggara. Garis Wallace pada peta menunjukan garis zoogeografi yang ditarik
sepanjang perbatasan timur dari dangkalan sunda, menunjukan batas paling barat dari penyebaran mamalia asal Australia yaitu binatang berkantung Marsupialia.
Garis Lydekker menunjukan batas paling timur bagi penyebaran sebagian besar spesies binatang asia.
Garis Weber diciptakan dengan maksud untuk menjadi bidang keseimbangan sedangkan disebelah timurnya unsur fauna daerah Australia yang
paling banyak, sedangkan didaerah baratnya, unsur fauna daerah Asia yang paling serasi. Daerah antara Wallace dan Lydekker mengandung campuran antara bentuk
fauna Asia dan Australia, dan dikenal sebagai daerah Wallace, menurut nama penjelajah alam Alfied Russel Wallace. Semua pulau dari daerah Wallace ini
Filipina, Sulawesi, Maluku, Timor Timur dan Nusa Tenggara diduga dahulu merupakan bagian dari sebuah lempeng Oseanik yaitu lempeng dasar laut
Filipina yang tidak berhubungan dengan lempengan Sunda maupun Sahul, dan timbul Karena letusan letusan vulkanisma. Pulau-pulau ini merupakan bagian
kerak bumi yang oleh sebagian para ahli disebut sebagai Lingkaran Api
Geografi Regional Indonesia
18 18
Pasifik Menurut Walker dan Taylor 1972 pendatang baru dari Australia itu sangat terbatas, sebagain besar terdiri dari jenis Monotremata Binatang
berparuh bebek binatang berkantung, Reptil, dan ampibi, khususnya serangga berasal dari Asia dan lebih dari separuh fauna mamalia di Irian merupakan
binatang pengerat dan kelelawar berasal dari Asia Tenggara. Hampir duapertiga ampibi Irian mungkin berasal dari Asia ataupaun dari daerah Wallace Zweifel
dan Taylor, 1982 Mac Kinnon pernah menghitung fauna mamalia Irian yang banyak perananya dengan daerah lain yang menunjukan 10 ada kesamaan
dengan mamalia Sumatra, 10 sama dengan Jawa, 11 sama dengan Kalimantan, l8 sama dengan Sulawesi, 22 sama dengan Nusa Tenggara, 54
sama dengan Maluku. Dari 154 Spesies mamalia Propinsi Irian Jaya, 93 spesies diantaranya endemik. Tidak ada Pulau lain di Indonesia yang
menunjukan keistimewaan seperti itu. Irian memiliki 124 marga flora dan 209 jenis burung, daerah Wallace 270 burung endemis, sementara di Kalimantan
hanya 59 warga flora endemis.
3.1. Flora