Peternakan. Perikanan. Pertambangan. Industri.

Geografi Regional Indonesia 105 105

13.17. Peternakan.

Hampir tiga perlima wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang besar untuk usaha peternakan. Oleh karena itu, propinsi ini sampai sekarang masih menjadi gudang ternak Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan nasional, sumbangan ternak potong dan bibit ternak dari propinsi ini terus meningkat.

13.18. Perikanan.

Usaha perikanan daerah ini meliputi perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan daratnya kurang berkembang. Hal ini terjadi terutama karena perairan umum di daerah ini kurang memungkinkan untuk dikembangkan secara besar- besaran. Danaunya boleh dikatakan tidaka ada, dan sungai-sungainya pun pendek. Musim kemarau yang panjang juga menyebabkan keringnya beberapa sungai di daearh ini.

13.19. Pertambangan.

Menurut hasil penelitian, di daerah ini terdapat sejumlah bahan tambang. Diantaranya adalah bijih besi. Bahan tambang ini terdapat di Rendeng, Wewo, Wewombopok, dan Wewombesi. Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan adanya berbagai potensi alam yang dapat digali, seperti belerang, alumunium, asbes, perak, nikel, fospor, timah hitam, stibium antimon, timah putih, uranium, batu bara, krom, tembaga, besi, gips, kaolin, dan mangan.

13.20. Industri.

Sektor industri di Propinsi ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu industri besar, yaitu industri besarsedang, industri kecil, dan industri kerajinan rakyat. Adapun jenis jenis industri yang terdapat di daerah ini, baik industri besarsedang, industri kecil, dan industri kerajinan rakyat, antara lain : industri makanan, minuman, tembakau, percetakan, barang galian bukan logam, logam dasar, barang dari logam, tekstil pakaian jadi, perabot rumah tangga, kertas dan barang-barang dari kertas, kayu dan barang-barang dari kayu, kimia dan barang- barang dari bahan kimia, serta mesin dan peralatannya. Geografi Regional Indonesia 106 106

13.21. Perhubungan.