Analytic Network Process ANP

Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmar untuk tujuan pengembangan kualitas produk.

3.3. Analytic Network Process ANP

8 ANP merupakan suatu metode pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mencari nilai dan hubungan antara variabel baik secara horizontal, vertikal maupun loop. ANP pada dasarnya memiliki bentuk yang mirip dengan AHP dimana AHP menunjukkan hubungan antara variabel yang membentuk suatu hierarki, akan tetapi, tidak semua permasalahan pengambilan keputusan hanya berdasarkan hierarki akan tetapi juga memiliki ketergantungan antara komponen di dalam klaster. Pada masalah yang demikian, digunakan Analytic Network Process dimana jaringannya tersebar di segala arah dan mengikutsertakan perputaran diantara klaster dan loops di dalam klaster yang sama. ANP biasanya terdiri dari tiga hierarki linear yaitu tujuan, kriteria, dan subkriteria. Kemudian, ANP juga dapat berbentuk non linear sehingga setiap komponen memberikan umpan balek terhadap komponen lainnya baik di dalam klaster maupun di luar klaster. Gambar Struktur Hierarki ANP dapat dilihat pada Gambar 3.4. 8 Thomas L Saaty Luis G Vargas, Decision Making with the Analytic Network Process: Economic, Political, Social and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs and Risks, USA: Springer, 2006. Universitas Sumatera Utara Goal Criteria Sub-Criteria C1 C2 C4 C3 A B \ Gambar 3.4. a Linear b Non Linier ANP memiliki skala fundamental yang nilainya sama dengan AHP dimana skala ini telah diuji hasilnya oleh banyak orang dalam berbagai aplikasi dan telah dilakukan pembenaran teoritis terhadap skala yang harus digunakan di dalam perbandingan elemen yang homogen. Adapun nilai dan penjelasan skala ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Skala Fundamental ANP dan AHP Intensitas Kepentingan Definisi Penjelasan 1 Equal Importance Dua elemen menyumbangnya sama besar pada sifat itu 2 Weak 3 Moderate Importance Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas lainnya 4 Moderate Plus 5 Strong Importance Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya 6 Strong Plus 7 Very Strong or Demonstrated Importance Satu elemen dengan kuat disokong, dan dominannya telah terlihat dalam praktek 8 Very, Very Strong 9 Extr\eme Importance Bukti yang menyokong elemen yang satu yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan Universitas Sumatera Utara dengan aktivitas j, maka j mempunyai kebalikannya bila dibandingkan dengan i 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan berdekatan Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan Sumber : Thomas L. Saaty 2006 Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan ANP menurut Saaty: 1. Konstruksi model dan strukturisasi masalah Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi alternatif yang akan menjadi paling signifikan dalam pengambilan keputusan. 2. Matriks perbandingan berpasangan yang menunjukkan keterkaitan Matriks perbandingan berpasangan ini dibutuhkan untuk menghitung dampaknya pada alternatif-alternatif yang saling dibandingkan dengan skala rasio pengukuran yang dikembangkan oleh Saaty. 3. Perhitungan rasio konsistensi Tingkat ketidak konsistenan pada respon di sebut dengan rasio ketidak konsistenan CI yang perhitungannya adalah sebagai berikut: Pada keadaan sebenarnya akan terjadi penyimpangan secara matriks tidak konsisten sempurna, karena ketidak konsistenan dalam preferensi seseorang. indikator terhadap konsistensi diukur melalui Consisteny index CI yang dirumuskan : CI = Zmaks – nn-1 Dengan : Zmaks = eigen maksimum N = ukuran matriks Nilai CI tidak akan berarti bila tidak terdapat patokan untuk menyatakan apakah CI menujukan suatu matriks yang konsisten. Saaty memberikan Universitas Sumatera Utara patokan dengan melakukan perbandingan random atas 500 sampel. Dari matriks random tersebut didapat juga nilai indeks konsistensi yang disebut dengan indeks random random indeks, RI. CI dengan CR dibandingkan agar dihasilkan suatu patokan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu matriks yang disebut dengan Consistency Ratio CR yang dirumuskan: CR = IndeksyConsistencRandomCI Tingkat konsistensi tertentu diperlukan dalam penentuan prioritas untuk mendapatkan hasil yang sah. Nilai CR semestinya tak lebih dari 10. Jika tidak, penilaian yang telah dibuat mungkin telah dilakukan secara random dan perlu direvisi. Tabel random indeks dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Random Indeks RI RI merupakan indeks konsistensi matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9 dengan beserta entri-entri kebalikanya. Perlu diperhatikan bahwa matriks berorde 1 dan 2 sudah konsisten sehingga rumus C1 dan CR tidak berlaku. 4. Pembentukan super matriks dan analisis Super matriks berisikan submatriks yang terdiri atas hubungan-hubungan antara dua tingkat pada model grafis. Universitas Sumatera Utara

3.4. Kuesioner

Dokumen yang terkait

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Perbaikan Rancangan Alat Spatula Semen Dengan Menggunakan Metode Kansei Engineering, Quality Function Deployment dan Analytic Network Process Pada Fakultas Kedokteran Gigi USU

6 85 74

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Alat Spatula Semen Dengan Menggunakan Metode Kansei Engineering, Quality Function Deployment dan Analytic Network Process Pada Fakultas Kedokteran Gigi USU

0 5 74

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Sarung Tangan Operasi Menggunakan Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Network Process (ANP)

0 0 9

Usulan Perbaikan Sarung Tangan Operasi Menggunakan Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Network Process (ANP)

0 0 19