3.4. Kuesioner
9
Empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu: Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dirancanga dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Syarat utama pengisian kuesioner adalah pertanyaan yang jelas dan mengarah ke tujuan.
1. Kuesioner memiliki subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian.
2. Kuesioner memiliki ajakan, yaitu permohonan dari peneliti untuk turut serta mengisi secara aktif dan objektif pertayaan maupun pernyataan yang tersedia.
3. Kuesioner memiliki petunjuk pengiisian kuesioner, dimana petunjuk yang tersedia harus mudah dimengerti.
4. Kuesioner memiliki pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat pengisian jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup, maupun terbuka.
10
Perancangan kuesioner yang baik perlu dipahami prinsip-prinsip yang terkait dengan cara penulisan pertanyaan wording of quetions, cara pengukuran
yaitu mengkatagorikan, membuat skala dan mengkodekan catagorized, scaled and coded jawaban dari responden dan kerapian general appearance kuesioner
tersebut.
9
Rosnani Ginting, Perancangan Produk. Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 68-72
10
Sukaria Sinulingga, Metodologi penelitian,2013., h. 155
Universitas Sumatera Utara
3.5. Metode
Sampling
11
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena memanfaatkannya yang demikian besar dalam penghematan sumberdaya waktu
dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling sering dilawankan dengan sensus yaitu metode pengumpulan data secara menyeluruh yaitu seluruh sumber
data ditelusuri dan setiap elemen data yang dibutuhkan diambil. Metode sensus memang menghasilkan data lebih lengkap tetapi tidak sedikit kendala yang
dihadapi dengan menggunakan metode ini.
3.5.1 Populasi, Elemen dan Sampel
Objek penelitian dapat bermacam-macam baik berbentuk fisik seperti manusia secara keseluruhan, manusia dalam kelomok tertentu, perusahaan
pelanggan, tanaman, dan lain-lain maupun non-fisik seperti perilaku, kepemimpinan, peristiwa dan lain-lain. Karena penelitian harus mengungkap
masalah yang dihadapi oleh objek tersebut maka perlu diketahui batasan boundary dari objek tersebut. Objek penelitian adalah sebuah perusahaan yang
sedang bermasalah dalam hal produktivitas karyawannya dan boundary dari objek penelitian tersebut adalah keseluruhan karyawan yang terkena masalah
produktivitas. Boundary dari objek ini disebut populasi. Populasi ialah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan
investigasi oleh peneliti.
11
Sukaria Sinulingga, Metodologi Penelitian. Op.cit, h: 181-182
Universitas Sumatera Utara
Elemen adalah setiap anggota dari populasi dimana seluruh elemen yang membentuk satu kesatuan karakteristik adalah populasi dan setiap unit dari
populasi tersebut adalah elemen dari populasi. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel
melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu. Elemen yang ditarik dari populasi disebut sebagai sebuah sampel apabila karakteristik yang dimiliki oleh
gabungan dari seluruh elemen-elemen yang ditarik tersebut merepresentasikan karakteristik dari populasi.
Sampling ialah proses penarikan sampel dari populasi melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui dan didekati. Kata
mekanisme tertentu mengandung makna bahwa baik jumlah elemen yang ditarik mapun cara penarikan harus mengikuti atau memenuhi aturan tertentu agar sampel
yang diperoleh mampu merepresentasikan karakteristik populasi dari mana sampel tersebut diambil atau ditarik.
3.5.2 Probability Sampling
12
Probability sampling adalah metode pengambilan sampel dimana setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang untuk ditarik menjadi anggota dari
sampel. Rancangan atau metode probability sampling ini digunakan apabila faktor keterwakilan representiveness oleh sampel terhadap populasi sangant
dibutuhkan dalam penelitian antara lain agar hasil penelitian dapat digeneralisasi secara lebih luas. Pemilihan atas lima metode penarikan samel yang telah
12
Ibid, h: 184-193
Universitas Sumatera Utara
disebutkan di atas tergantung pada banyak faktor, antara lain yang utama ialah luasnya cakupan generalisasi yang diinginkan, ketersediaan waktu, maksud dan
tujuan penelitian tipe masalah yang ingin dicari jawabannya. Teknik sampling yang berada dalam lingkup probabilistik sampling adalah
sebagai berikut: 1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi memiliki kesempatan atau peluang
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling dikatakan tidak terbatas unrestricted karena semua elemen diperlakukan
sama dalam arti semuanya mempunyai kesempatan terpilih yang sama walaupun karakteristik masing-masing anggota mungkin tidak sama. Simple
random sampling memiliki bias yang relatif kecil dan memberikan kemampuan generalisasi yang tinggi. Penggunaan metode ini terbatas pada
kondisi populasi yang memiliki elemen dengan karakteristik atau property yang tidak berfluktuasi besar.
2. Systematic Sampling Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dengan cara
menarik elemen setiap kelipatan ke-n dari populasi mulai dari urutan yang dipilih secara acak diantara nomor 1 hingga n. Metode Systematic sampling
pada umumnya digunakan dalam pemeriksaan mutu proses atau produk dalam industri manufaktur yang bersifat continue dan flow process seperti
industri penyulingan minyak, industri semen, pupuk dan lain-lain sejenisnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Stratified Random Sampling Penarikan sampel menurut metode stratified random sampling merupakan
perluasan sekaligus mengatasi kelemahan dari metode simple random sampling. Strata elemen dalam populasi mendapat perhatian sehingga
populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. Strata dalam populasi dibagi sesuai dengan sasaran penelitian.
4. Cluster Sampling Populasi pada kebanyakan kasus berada dalam keadaan seperti terkotak-kotak
menunjukkan karakteristik yang berbeda. Misalnya suatu wilayah dihuni oleh penduduk yang bersifat multi-kultur.
5. Area Sampling Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling.
Area sampling memiliki perbedaan dengan cluster sampling yaitu cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis dari populasi.
3.5.3 Non-Probability Sampling
13
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada
probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang non-
probabilistik ini adalah convinience sampling dan purposive sampling.
13
Ibid, h: 193-195
Universitas Sumatera Utara
1. Convinience Sampling
Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri
conviniencely avaiable dengan alasan masing-masing. 2.
Purposive Sampling Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang
menggunakan orang-orang tertentu specific target-group sebagai sumber datainformasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu
atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan
sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random.
Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari
purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya
diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti.
Quota Sampling adalah tipe kedua purposive sampling dimana kelompok- kelompok tertentu dijadikan reponden sumber datainformasi untuk
memenuhi kuota yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Total Sampling
14
atau sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumlah anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan
mendapatkan data yang representatif. Semakin besar jumlah sampel semakin representatif data
3.6. Validitas Data
15
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Literatur membedakan validitas instrumen atas dua tipe yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat keakurasian rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang baik termasuk rancangan pengumpulan
data akan dapat mengidentifikasi sumber data yang tepat dan alatinstrumen pengumpulan data yang juga tepat. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat
akurasi hasil penelitian jika dilakukan generalisasi dan diterapkan pada populasi dari mana data penelitian diambil.
Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan melalui analisis korelasi correlational analysis. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:
14
Jan JonkerBartjan Pennink.The Essence of Research Methodology,. Netherland : Springer, 2010, hal : 171.
15
Ibid., h. 192-195
Universitas Sumatera Utara
Dimana, r = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X
Y = skor variabel independen Y
3.7. Reliabilitas Data