3. Yoji 1990 memberikan defenisi bahwa QFD merupakan metose sistematis untuk mendapatkan sebuah produk berkualitas yang membutuhkan proses
rekayasa dengan sangat memperhatikan keinginan konsumen. Quality Function Deployment QFD digunakan untuk menangkap suara
dan keinginan customer, kemudian mengkonversikannya ke dalam strategi yang tepat serta produk dan proses yang dibutuhkan. Harapan-harapan dari customer
diterjemahkan kedalam kebutuhan-kebutuhan yang spesifik menjadi arah perencanaan strategi dan tindakan teknik. Tindakan-tindakan teknik yang
dilakukan dalam Quality Function Deployment QFD meliputi empat proses utama, yaitu product planning, design planning, process planning dan production
planning. Proses-proses tersebut merupakan suatu susunan proses yang terstruktur dan sistematis, yang memudahkan teknisi untuk mewujudkan
keinginan customer dengan tepat. Setiap proses saling berurutan dan berkesinambungan satu dengan yang lain, sehingga tidak dapat dilakukan secara
terpisah.
3.9.1 Tahapan QFD Menurut Yuniarto 2006 ada beberapa tahapn dalam membuat QFD,
antara lain: 1. Fase I adalah mengumpulkan suara pelanggan voice of customer, yaitu
penentuan kebutuhan atribut yang diperoleh melalui kuesioner. 2. Fase II adalah menyusun rumah kualitas house of quality, yang terdiri
ataspenentuan derajat kepentingan, evaluasi kinerja atribut terhadap pesaing,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
nilaitarget, rasio perbaikan, sales point, bobot, normalisasi bobot, parameter teknik,hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan konsumen,
hubungan antar parameter teknik, nilai matriks interaksi dengan parameter teknik, prioritas dari setiap parameter teknik.
3. Fase III adalah analisa dari tahap-tahap di atas.
3.9.2 Manfaat QFD
Adapun manfaat dari QFD adalah sebagai berikut: 1. Rancangan produk baru dapat dipusatkan pada kebutuhan pelanggan karena
kebutuhan tersebut sudah lebih dulu dipahami. 2. Kegiatan menganalisa dapat lebih diutamakan dan dipusatkan pada kebutuhan
pelanggan. 3. Dapat menganalisis kinerja produk perusahaan terhadap pesaing utama untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan 4. Dapat memfokuskan pada upaya rancangan sehingga akan mengurangi waktu
untuk perubahan rancangan secara keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu pemasaran produk baru
5. Dapat mendorong terselenggaranya tim kerja antardepartemen 6. Dapat menyediakan cara untuk membuat dokumentasi proses dan dasar yang
kuat untuk pengambilan keputusan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.9.3 Struktur QFD
Penerapan metodologi QFD dalam proses perancangan produkjasa diawali dengan pembentukan matriks perencanaan produkjasa atau disebut
dengan house of quality. Bagan HOQ dapat dilihat pada Gambar 3.8.
A Customer Needs and Benefits
D Relationships
- What do the customer requirement mean to the manufaktur
- Where are the interactions between relationships
F Technical Matrix
- Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks
- Technical Targets B
Planning Matrix - Importance to Customer
- Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance
- Goal - Improvement Ratio
- Sales Point - Raw Weight
- Normalized Raw Weight C
Technical Response Technical Requirement
E Technical Correlations
Gambar 3.9. House of Quality
Sumber: Rosnani Ginting. 2008
3.10 Pembuatan Kuesioner