Dimensi Anthropometri Persentil manusia

5. Pakaian Hal ini juga merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh bervariasinya iklim yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya terutama untuk daerah dengan empat musim. 6. Kehamilan pada wanita Faktor ini jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisis perancangan produk dan analisis perancangan kerja. 7. Cacat tubuh secara fisik Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik. Misalnya ada jalur khusus untuk kursi roda.

3.8.2 Dimensi Anthropometri

Dimensi anthropometri merupakan ukuran tubuh pada posisi tertentu. Data ini dapat dimanfaatkan guna menetapkan dimensi ukuran produk yang akan dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakannya. Data antropometri tubuh yang diukur menurut Hartono 2012 dalam panduan survei data antropometri dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.4. Pengukuran Data Antropometri No Dimensi tubuh Definisi 1 Tinggi tubuh Tinggi tubuh jarak vertikal dari lantai ke bagian paling atas kepala. 2 Tinggi mata Jarak vertikal dari lantai ke bagian luar sudut mata kanan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3.4. Pengukuran Data Antropometri Lanjutan No Dimensi tubuh Definisi 3 Tinggi bahu Jarak vertikal dari lantai ke bagian atas bahu kanan atau ujung tulang bahu kanan. 4 Tinggi siku Jarak vertikal dari lantai ke titik terbawah di sudut siku bagian kanan. 5 Tinggi pinggul Jarak vertikal dari lantai ke bagian pinggul kanan. 6 Tinggi tulang ruas Jarak vertikal dari lantai ke bagian tulang ruas jari tangan kanan. 7 Tinggi ujung jari Jarak vertikal dari lantai ke ujung jari tengah tangan kanan. 8 Tinggi dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas kepala. 9 Tinggi mata dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian luar sudut mata kanan. 10 Tinggi bahu dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian atas bahu kanan. 11 Tinggi siku dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian bawah lengan bawah tangan kanan. 12 Tebal paha Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas dari paha kanan. 13 Panjang lutut Jarak horizontal dari bagian belakang pantat pinggul ke bagian depan lulut kaki kanan. 14 Panjang popliteal Jarak horizontal dari bagian belakang pantat pinggul ke bagian belakang lutut kanan. 15 Tinggi lutut Jarak vertikal dari lantai ke tempurung lutut kanan. 16 Tinggi popliteal Jarak vertikal dari lantai ke sudut popliteal yang terletak di bawah paha, tepat di bagian belakang lutut kaki kanan. 17 Lebar sisi bahu Jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan sisi paling luar bahu kanan. 18 Lebar bahu bagian atas Jarak horizontal antara bahu atas kanan dan bahu atas kiri. 19 Lebar pinggul Jarak horizontal antara sisi luar pinggul kiri dan sisi luar pinggul kanan. 20 Tebal dada Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian dada untuk subyek laki-laki atau ke bagian buah dada untuk subyek wanita. 21 Tebal perut Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian paling menonjol dibagian perut. 22 Panjang lengan atas Jarak vertikal dari bagian bawah lengan bawah kanan ke bagian atas bahu kanan. 23 Panjang lengan bawah Jarak horizontal dari lengan bawah diukur dari bagian belakang siku kanan kebagian ujung dari jari tengah. 24 Panjang rentang tangan ke depan Jarak dari bagian atas bahu kanan ke ujung jari tengah tangan kanan dengan siku dan pergelangan tangan kanan lurus. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3.4. Pengukuran Data Antropometri Lanjutan Adapun gambar dari pengukuran data antropometri dapat dilihat pada Gambar 3.6. yang merupakan kelompok dimensi tubuh yang diukur dalam posisi berdiri sedangkan Gambar 3.7. merupakan kelompok dimensi tubuh yang diukur dalam posisi duduk. No Dimensi tubuh Definisi 25 Panjang bahu genggaman tangan ke depan Jarak dari bagian atas bahu kanan ke pusat batang silinder yang digenggam oleh tangan kanan, dengan siku dan pergelangan tangan lurus. 26 Panjang kepala Jarak horizontal dari bagian paling depan dahi bagian tengah antara dua alis ke bagian tengah kepala. 27 Lebar kepala Jarak horizontal dari sisi kepala bagian kiri ke sisi kepala bagian kanan, tepat di atas telinga. 28 Panjang tangan Jarak dari lipatan pergelangan tangan ke ujung jari tengah tangan kanan dengan posisi tangan dan seluruh jari lurus dan terbuka. 29 Lebar tangan Jarak antara kedua sisi luar empat buku jari tangan kanan yang diposisikan lurus dan rapat. 30 Panjang kaki Jarak horizontal dari bagian belakang kaki tumit ke bagian paling ujung dari jari kaki kanan. 31 Lebar kaki Jarak antara kedua sisi paling luar kaki. 32 Panjang rentangan tangan ke samping Jarak maksimum ujung jari tengah tangan kanan ke ujung jari tengah tangan kiri. 33 Panjang rentangan siku Jarak yang diukur dari ujung siku tangan kanan ke ujung siku tangan kiri. 34 Tinggi genggaman tangan ke atas dalam posisi berdiri Jarak vertikal dari lantai ke pusat batang silinder yang digenggam oleh telapak tangan kanan. 35 Tinggi genggaman ke atas dalam posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke pusat batang silinder. 36 Panjang genggaman tangan ke depan Jarak yang diukur dari bagian belakang bahu kanan tulang belikat ke pusat batang silinder yang digenggam oleh telapak tangan kanan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumber : Jurnal Panduan Survei Data Antropometri Hartono, 2012 Gambar 3.7. Kelompok Dimensi Tubuh I Sumber : Jurnal Panduan Survei Data Antropometri Hartono, 2012 Gambar 3.8. Kelompok Dimensi Tubuh II Data-data dari hasil pengukuran atau disebut dengan data antropometri digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data antropometri tersebut yaitu: a. Prinsip perancangan produk berdasarkan individu ekstrim UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Prinsip ini digunakan apabila fasilitas kerja yang dirancang dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang memakainya yang biasanya minimal oleh 95 pemakai. b. Prinsip perancangan produk fasilitas yang bisa disesuaikan Prinsip ini digunakan untuk merancang fasilitas agar fasilitas tersebut bisa dirubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap ukuran rata-rata tubuh manusia Sutalaksana, 1979. Kriteria antropometri yang digunakan dalam perancangan terdiri dari 3 kategori, yaitu: 1. Clearence dimensions dimensi ruang yaitu area minimum yang diperlukan operator untuk melakukan aktivitas kerja pada tempat kerja ditentukan dari orang terbesar dalam populasi pengguna. Dalam hal ini digunakan nilai standar normal dengan persentil besar yaitu persentil 90 sampai dengan 99. 2. Reach dimensions dimensi jangkauan yaitu area maksimum yang dapat dilakukan oleh operator yang mengoperasikan peralatan ditentukan dari orang terkecil dalam populasi pengguna. Dalam hal ini digunakan nilai standar normal dengan persentil kecil yaitu persentil 1 sampai dengan 10. 3. Posture merupakan hal yang cukup rumit misalkan meja kerja yang terlalu tinggi tidak diinginkan oleh pekerja yang terlalu rendah. Dalam kondisi ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA solusinya adalah merancang stasiun kerja yang dapat disesuaikan Arimbawa, 2011.

3.9 Quality Function Deployment QFD

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

PERANCANGAN SLICER MACHINE CRACKERS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD).

1 5 6

PENDAHULUAN Perancangan Dan Pembuatan Mars Teknik Industri Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd).

0 1 6