Teori Manfaat dan Biaya

2.4.3 Teori Manfaat dan Biaya

Analisis biaya manfaat merupakan penerapan ekonomi kesejahteraan modern dan ditujukan untuk memperbaiki efisiensi ekonomi alokasi sumberdaya. Setiap proyek, program atau kebijksanaan baru yang diusulkan oleh masyarakat akan selalu mengarah pada aspek manfaat dan biaya. Dalam menilai manfaat absolute maupun relatif proyek-proyek, program, kebijaksanaan-kebijaksanaan, kiranya diperlukan suatu dasar perbandingan. Tolok ukur analisis biaya manfaat perlu diatasi pada hal-hal yang secara nyata diperjualbelikan Hufschmidt et al, 1987. Menurut Suparmoko 1997, manfaat dan biaya suatu proyek dapat dibedakan menjadi “manfaat dan biaya riil” real benefits and costs dan “manfaat dan biaya semu” pecuniary benefits and costs. Manfaat riil adalah manfaat yang timbul bagi pihak lain, sedangkan biaya riil adalah biaya yang sungguh-sungguh ada dalam masyarakat dan tidak diimbangi oleh pengurangan beban bagi pihak lain. Manfaat semu adalah manfaat yang timbul dari suatu proyek dan diterima oleh sekelompok orang tertentu, tetapi ada sekelompok orang lain yang menjadi menderita karena adanya proyek tersebut. Manfaat semu ini tidak diperhitungkan dalam perhitungan biaya dan manfaat proyek. Ada tiga macam perbedaan manfaat dari biaya riil menurut Suparmoko 1997, yaitu manfaat dan biaya langsung tidak langsung, manfaat dan biaya yang “tangible” yang dapat diraba dan yang “intangible” yang tidak dapat diraba serta manfaat dan biaya “internal” dan “eksternal”. a. Manfaat dan biaya langsung dan tidak langsung Manfaat dan biaya langsung primary benefits and primary cost adalah manfaat dan biaya yang dekat hubungannya dengan tujuan utama dari suatu proyek, sedangkan manfaat dan biaya tidak langsung secondary benefits and secondary cost dari suatu proyek lebih merupakan hasil sampingan dari proyek tersebut. b. Manfaat dan biaya yang “tangible” yang dapat diraba dan yang “intangible” yang tidak dapat diraba Istilah dapat diraba diterapkan bagi biaya dan manfaat yang dapat dinilai di pasar, sedangkan manfaat dan biaya yang tidak dapat dipasarkan adalah tidak dapat diraba. 41 c. Manfaat dan biaya “internal” dan “eksternal”. Suatu proyek menghasilkan manfaat dan biaya internal bila biaya dan manfaat tersebut dihasilkan terbatas pada tempat tertentu, sedangkan bila menghasilkan biaya dan manfaat pada tempat lain disebut manfaat dan biaya eksternal. Salah satu cara untuk melihat kelayakan investasi adalah dengan metode cash flow analysis. Metode ini dilakukan setelah komponen-komponen biaya dan manfaat tersebut dikelompokkan dan diperoleh nilainya. Komponen-komponen tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat atau penerimaan benefit:inflow dan biaya atau pengeluaran cost:outflow. Selisih antar keduanya disebut manfaat bersih net benefit, dan juga menggunakan beberapa penilaian kriteria kelayakan yaitu : Net Present Value NPV, internal Rate of Return IRR, dan Net Benefit Cost Ratio Net BC Grittinger, 1986

2.5 Teori Analisis Regresi