1. Membuat Skenario yang bersifat hipotetik
Skenario penelitian ini adalah mengajak masyarakat peternak terlibat secara finansial dalam rangka pengadaan instalasi biogas untuk mengolah limbah
peternakan, sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan.
2. Mendapatkan penawaran WTP Obtaining Bids
Nilai tawar merupakan jumlah uang yang ditawarkan kepada responden. Nilai tawar dapat ditetapkan dengan menggunakan beberapa metode antara lain metode
pertama dengan mekanisme FGD dari perwakilan peternak yang dianggap sejahtera, metode ini merupakan cara yang paling bagus untuk menetapkan
besaran nilai tawar namun kendala terbesar dalam penerapan metode ini adalah kendala waktu dan kendala dalam proses pengarahan dan pelaksanaan diskusi.
Metode kedua yang dapat digunakan untuk menentukan nilai tawar adalah metode survai percontohan dengan mengambil sampel dari beberapa responden yang
mampu mewakili keseluruhan populasi. Metode ketiga adalah metode komparasi nilai. Komparasi nilai merupakan metode yang paling sederhana dan tidak
menyita waktu dan dana karena nilai tawar cukup dibandingkan dengan nilai harga yang terkait Widjanarko, 2007. Penelitian ini menggunakan metode
ketiga. Berdasarkan harga elpiji dimana di asumsikan setiap keluarga berjumlah 3-5 orang setiap bulan menggunakan 3 tabung gas elpiji 3 kg untuk memasak
seharga Rp 45.000,- per bulan maka nilai tawar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar Rp 45.000,- dan Rp 60.000,- per bulan berdasarkan jumlah
anggota keluarga tertinggi yaitu 8-10 orang. Sedangkan untuk mendapatkan nilai tawar adalah dengan menggunakan metode bidding game.
3. Mendapatkan Estimasi Nilai Rerata dan Nilai Median WTP
Perkiraan model yang dihasilkan dari respon yang bersifat diskrit harus mempunyai ukuran tendensi sentral dari WTP, khususnya mean nilai rerata dan
median nilai tengah WTP. Mean WTP merupakan ukuran tendensi sentral yang telah lama digunakan dalam kaitannya pengukuran WTP, sedangkan median WTP
tidak digunakan karena kurang sensitif terhadap asumsi pola distribusi data. Sebagian ahli juga menyatakan bahwa median WTP bukan merupakan ukuran
49
kesejahteraan yang baik Haab et al, 1997 ; Viatiningsih, 2002. Gambaran umum untuk mengukur nilai Mean WTP dapat diekspresikan dalam persamaan berikut
Hanemann, 1989 dalam Mogas, 2003 EWTP
……………………………….. 1.4 dimana :
WTP = dugaan nilai rerata WTP
E = jumlah seluruh nilai pada persamaan 1.3
Β = koefisien dari variabel nilai tawar
3.5 Analisis Kelayakan Finansial
Kriteria penilaian
investasi untuk menganalisa aspek finansial antara lain: Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, dan Net Benefit-Cost Ratio
Net BC. Setiap kriteria menggunakan Prevent Value yang telah di discount dari arus-arus manfaat dan biaya selama umur proyek.
1. Net Present Value NPV NPV suatu proyek atau usaha adalah selisih antara nilai sekarang present
value manfaat dengan arus biaya. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Perhitungan NPV perlu
ditentukan tingkat bunga yang relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu suatu bisnis dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari nol NPV 0
yang artinya bisnis menguntungkan atau memberikan manfaat. Dengan demikian jika suatu bisnis mempunyai NPV lebih kecil dari nol NPV0 maka bisnis
tersebut tidak layak untuk dijalankan. Rumus menghitung NPV adalah sebagai berikut Nurmalina et al, 2009 :
Keterangan : B
C i
Bt = manfaat yang diperoleh tahun t Ct = biaya yang dikeluarkan pada tahun t
n = jumlah tahun i
= tingkat suku bunga diskonto 2. IRR Internal Rate of Return
50