Kadar Karbon Kadar Karbon Berdasarkan Bagian Pohon

5.1.4 Kadar Abu

Tabel 6 Kadar Abu Rata-rata Sengon pada Berbagai Bagian Pohon Kelas Diameter cm Kadar Abu Akar Ø 5 cm Akar Ø 5 cm Tunggak Batang Cabang Batang Setelah Cabang Pertama Ranting Daun 5-10 0,254 0,311 0,333 0,419 0,349 0,319 0,240 0,265 10-15 0,313 0,266 0,369 0,366 0,306 0,262 0,257 0,297 15-20 0,322 0,316 0,348 0,418 0,278 0,303 0,250 0,286 20-25 0,322 0,306 0,372 0,383 0,332 0,348 0,285 0,261 25-30 0,267 0,265 0,341 0,370 0,317 0,319 0,284 0,278 30-40 0,290 0,257 0,375 0,371 0,351 0,295 0,296 0,265 40-50 0,316 0,332 0,358 0,430 0,292 0,348 0,253 0,287 50-Up 0,301 0,298 0,339 0,372 0,278 0,341 0,294 0,276 Rata-rata 0,298 0,294 0,354 0,391 0,313 0,317 0,270 0,277 Pada Tabel 6 dapat diketahui kadar abu berdasarkan hasil analisis laboratorium. Kadar abu terbesar terdapat pada bagian batang yaitu sebesar 0,391, bagian tunggak yaitu sebesar 0,354, bagian cabang yaitu sebesar 0,313, bagian batang setelah cabang pertama yaitu sebesar 0,317, bagian akar diameter 5 cm yaitu sebesar 0,298, bagian akar diameter 5 cm yaitu sebesar 0,294, bagian daun yaitu sebesar 0,277 dan kadar abu terendah terdapat pada bagian ranting yaitu sebesar 0,270. Hal ini sesuai dengan nilai kadar abu menurut Haygreen dan Bowyer 1982 yaitu berkisar antara 0,1-0,4.

5.1.5 Kadar Karbon

Tabel 7 Kadar Karbon Rata-rata Sengon pada Berbagai Bagian Pohon Kelas Diameter cm Kadar Karbon Akar Ø 5 cm Akar Ø 5 cm Tunggak Batang Cabang Batang Setelah Cabang Pertama Ranting Daun 5-10 37,095 39,187 42,517 50,417 41,658 39,505 36,729 35,415 10-15 37,660 37,895 42,279 45,864 39,191 38,210 37,618 37,242 15-20 38,511 38,506 42,046 50,347 40,719 39,308 36,753 37,037 20-25 37,708 41,400 42,551 46,342 42,644 42,370 36,575 35,348 25-30 37,603 38,205 40,329 43,498 39,589 39,505 35,824 35,080 30-40 37,332 37,618 42,062 45,582 41,532 41,561 36,636 35,415 40-50 38,506 40,289 45,163 50,474 41,456 41,427 37,077 36,762 50-up 37,442 38,822 41,502 45,864 40,719 40,329 37,357 36,653 Rata-rata 37,732 38,990 42,306 47,299 40,939 40,277 36,821 36,119 Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata kandungan karbon terbesar terdapat pada bagian batang dibanding bagian yang lainnya yaitu sebesar 47,299. Bagian tunggak sebesar 42,306, bagian cabang sebesar 40,939, bagian batang setelah cabang pertama sebesar 40,277, bagian akar diameter 5cm sebesar 38,990, bagian akar diameter 5cm sebesar 37,732 dan bagian ranting sebesar 36,821 Sedangkan kadar karbon terendah terdapat pada bagian daun yaitu sebesar 36,119. Hal ini sepadan dengan hasil penelitian Budiyanto R 2006 terhadap pohon sengon menunjukkan bahwa kadar karbon bagian batang pohon lebih tinggi apabila dibandingkan dengan bagian cabang, ranting, daun dan kulit, dimana bagian batang mengandung kadar karbon yaitu sebesar 45,59, bagian cabang sebesar 37,08, bagian ranting sebesar 34,39, bagian daun sebesar 30,29 dan bagian kulit sebesar 28,79. Begitu juga menurut Haygreen dan Bowyer 1982 yang mengatakan bahwa karbon merupakan unsur yang dominan atas berat kayu.

5.1.6 Kadar Karbon Berdasarkan Bagian Pohon

Tabel 8 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon pada Berbagai Bagian Pohon Bagian Pohon Akar Ø 5 cm Tunggak Batang Caban g Batang Setelah Cabang Pertama Ranting Daun Akar Ø 5cm 0,025 tn 0,000 0,000 0,000 0,002 0,009 0,000 Akar Ø 5cm 0,000 0,000 0,001 0,016 0,003 0,002 Tunggak 0,001 0,022 0,007 0,000 0,000 Batang 0,001 0,001 0,000 0,000 Cabang 0,049 0,000 0,000 Batang Setelah Cabang Pertama 0,001 0,001 Ranting 0,009 Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa perbedaan kadar karbon sangat nyata sebagian besar terlihat pada semua bagian pohon, hanya sebagian kecil yang mempunyai perbedaan nyata dan perbedaan tidak nyata tidak terlihat pada semua bagian pohon. Hal ini terjadi karena pada masing-masing bagian pohon sengon memang berbeda terhadap kandungan karbon yang terdapat didalamnya dan juga pada tiap-tiap bagian pohon mempunyai kandungan penyusun kimia yang berbeda pula. Tabel 9 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Akar Ø 5 cm Menurut Kelas Diameter kelas diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,1582 tn 0,1801 tn 0,4011 tn 0,5270 tn 0,5775 tn 0,1822 tn 0,44968 tn 10-15 0,1944 tn 0,9011 tn 0,9103 tn 0,2865 tn 0,1980 tn 0,38958 tn 15-20 0,0281 0,0980 tn 0,0586 tn 0,5 tn 0,06828 tn 20-25 0,5 tn 0,2332 tn 0,0251 0,32829 tn 25-30 0,4743 tn 0,0957 tn 0,64438 tn 30-40 0,0610 tn 0,03437 40-50 0,07090 tn Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 9 dapat diketahui bahwa perbedaan kandungan karbon akar 5 cm yang sangat nyata tidak terlihat pada kelas diameter manapun, namun perbedaan kadar karbon yang nyata terlihat antara kelas diameter 15-20 cm dengan kelas diameter 20-25 cm, kelas diameter 20-25 dengan kelas diameter 40- 50 cm dan antara kelas diameter 30-40 cm dengan kelas diameter 50 cm keatas. Dan perbedaan tidak nyata hampir terdapat pada semua kelas diameter. Hal tersebut diduga disebabkan karena pohon pada tiap-tiap kelas diameter memiliki komposisi kimia penyusun yang berbeda. Untuk mengetahui kadar karbon pada bagian akar diameter 5 cm yang berbeda nyata, dilakukan uji wilayah berganda Duncan. Dari data Tabel 10 terlihat bahwa antara akar diameter 5 cm pohon 3 merupakan nilai rata-rata kadar karbon tertinggi yaitu sebesar 38,510 sedangkan nilai rata-rata kadar karbon terendah terdapat pada akar diameter 5 cm pohon 1 yaitu sebesar 37,094 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing-masing akar diameter 5 cm pohon contoh mempunyai kandungan kimia yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing pohon contoh. Tabel 10 Análisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Akar Diameter 5 cm Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 3 38,510 A A 7 38,506 A 4 37,708 B B 2 37,660 B B 5 37,602 B B 8 37,475 B B 6 37,331 B B 1 37,094 B Tabel 11 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Akar Ø 5 cm Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,055 tn 0,119 tn 0,022 0,007 0,100 tn 0,010 0,610 tn 10-15 0,018 0,005 0,241 tn 0,296 tn 0,034 0,380 tn 15-20 0,011 0,278 tn 0,086 tn 0,052 tn 0,712 tn 20-25 0,018 0,028 0,056 tn 0,145 tn 25-30 0,267 tn 0,002 0,438 tn 30-40 0,064 tn 0,362 tn 40-50 0,209 tn Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa perbedaan kadar karbon akar 5 cm yang sangat nyata terdapat antara kelas diameter 10-15 cm dengan 20-25 cm, kelas diameter 5-10 cm dengan 25-30 cm dan pada kelas diameter 30-40 cm dengan kelas diameter 40-50 cm. Perbedaan nyata terdapat antara kelas diameter 10-15 cm dengan kelas diameter 15-20 cm, kelas diameter 5-10 cm dengan kelas diameter 20-25 cm, kelas diameter 15-20 cm dengan kelas diameter 20-25 cm, kelas diameter 20-25 cm dengan kelas diameter 25-30 cm, kelas diameter 20-25 cm dengan kelas diameter 30-40 cm, kelas diameter 5-10 cm dengan kelas diameter 40-50 cm dan kelas diameter 10-15 cm dengan kelas diameter 40-50 cm. Dan untuk perbedaan tidak nyata hampir semua terdapat pada kelas diameter. Hal tersebut diduga disebabkan karena pohon pada tiap-tiap kelas diameter memiliki komposisi kimia penyusun yang berbeda. Tabel 12 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Akar Diameter 5 cm Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 4 41,399 A 7 40,289 B 1 39,187 C C 8 38,822 C D C D 3 38,506 C D E D E 5 38,204 D E F E F 2 37,895 E F F 6 37,618 F Dari data Tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon akar diameter 5 cm tertinggi terdapat pada pohon 4 yaitu sebesar 41,399 sedangkan nilai rata-rata kadar karbon akar diameter 5 cm terendah terdapat pada pohon 6 yaitu sebesar 37,618 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing-masing akar diameter 5 cm pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing akar diameter 5 cm pohon contoh. Pada Tabel 13 dapat diketahui bahwa perbedaan kadar karbon tunggak yang sangat nyata terdapat antara kelas diameter 15-20 cm dengan kelas diameter 40-50 dan pada kelas diameter 25-30 cm dengan kelas diameter 40-50 cm. Perbedaan kadar karbon nyata terdapat pada kelas diameter 15-20 cm dengan 25- 30 cm dan kelas diameter 40-50 cm dengan kelas diameter 50 keatas. Dan perbedaan tidak nyata hampir semua terdapat pada kelas diameter. Tabel 13 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Tunggak Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,573 tn 0,318 tn 0,254 tn 0,085 tn 0,558 tn 0,053 tn 0,084 tn 10-15 0,399 tn 0,913 tn 0,206 tn 0,944 tn 0,418 tn 0,342 tn 15-20 0,271 tn 0,014 0,492 tn 0,007 0,141 tn 20-25 0,154 tn 0,5 tn 0,362 tn 0,185 tn 25-30 0,266 tn 0,009 0,086 tn 30-40 0,405 tn 0,359 tn 40-50 0,015 Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Tabel 14 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Tunggak Pohon Nilai rata-rata kadar karbon Hasil uji duncan 7 45,163 A 4 42,551 B B 1 42,516 B B 2 42,279 B B 6 42,061 B C B C 3 42,045 B C C 8 41,502 C 5 40,32 D Dari data Tabel 14 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon tunggak tertinggi terdapat pada pohon 7 yaitu sebesar 45,163 sedangkan nilai rata-rata kadar karbon tunggak terendah terdapat pada pohon 5 yaitu sebesar 40,329 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing- masing tunggak pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing tunggak pohon contoh. Tabel 15 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Batang Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,020 0,767 tn 0,080 tn 0,053 tn 0,064 tn 0,821 tn 0,005 10-15 0,044 0,429 tn 0,225 tn 0,917 tn 0,045 0,315 tn 15-20 0,053 tn 0,037 0,041 0,064t n 0,020 20-25 0,014 0,022 0,049 0,5 tn 25-30 0,027 0,035 0,143t n 30-40 0,038 0,643t n 40-50 0,021 Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 15 dapat diketahui bahwa perbedaan kadar karbon pada batang sangat nyata terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan kelas diameter 50 keatas. Perbedaan nyata terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan 10-15 cm, kelas diameter 10-15 cm dengan kelas diameter 15-20 cm dan diameter kelas 40- 50 cm, kelas diameter 15-20 cm dengan kelas diameter 25-30 cm, kelas diameter 30-40 cm dan kelas diameter 50 keatas. Kelas diameter 20-25 cm dengan kelas diameter 25-30 cm, kelas diameter 30-40 cm dan kelas diameter 40-50 cm. kelas diameter 25-30 cm dengan kelas diameter 30-40 cm dan kelas diameter 40-50 cm, kelas diameter 30-40 dengan kelas diameter 40-50 cm dan kelas diameter 40-50 cm dengan kelas diameter 50 keatas. Dan perbedaan tidak nyata terdapat hampir semua pada kelas diameter. Hal ini disebabkan pada kelas diameter kecil masih didominasi oleh kayu-kayu muda, dimana kayu muda kandungan karbonnya masih rendah. Dari data Tabel 16 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon batang tertinggi terdapat pada pohon 7 yaitu sebesar 50.473, sedangkan nilai rata-rata kadar karbon batang terendah terdapat pada pohon 5 yaitu sebesar 43,498 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing- masing batang pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing batang pohon contoh. Tabel 16 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Batang Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 7 50,473 A A 1 50,416 A A 3 50,346 A 4 46,342 B B 8 45,864 B B 6 45,581 B B 2 45,497 B 5 43,498 C Tabel 17 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Cabang Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,014 0,032 0,083 tn 0,104 tn 0,402 tn 0,536 tn 0,009 10-15 0,003 0,034 0,5 tn 0,040 0,078 tn 0,029 15-20 0,058 tn 0,211 tn 0,108t n 0,227 tn 1 tn 20-25 0,044 0,021 0,051 tn 0,038 25-30 0,081 tn 0,039 0,179 tn 30-40 0,671t n 0,060 tn 40-50 0,178 tn Keterangan = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 17 dapat diketahui perbedaan sangat nyata terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan kelas diameter 50 keatas dan antara kelas diameter 10-15 cm dengan kelas diameter 15-20 cm. dan perbedaan nyata kadar karbon terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan 10-15 cm, 15-20 cm, kelas diameter 10-15 cm dengan 20-25 cm, 30-40 cm, 50 keatas. Kelas diameter 20-25 cm dengan 25-30 cm, 30-40 cm, 50 keatas. Kelas diameter 25-30 cm dengan 40- 50 cm. Sedangkan perbedaan tidak nyata terdapat hampir semua kelas diameter. Tabel 18 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Cabang Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 4 42,644 A 1 41,658 B B 6 41,532 B B 7 41,456 B 3 40,719 C C 8 40,719 C 5 39,588 D D 2 39,190 D Dari data Tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon cabang tertinggi terdapat pada pohon 4 yaitu sebesar 42,644, sedangkan nilai rata-rata kadar karbon cabang terendah terdapat pada pohon 2 yaitu sebesar 39,190 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing- masing cabang pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing cabang pohon contoh. Tabel 19 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Batang Setelah Cabang Pertama Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15. 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,082 tn 0,500 tn 0,001 0,998 tn 0,079 tn 0,109 tn 0,108 tn 10-15 0,016 0,026 0,034 tn 0,016 0,032 0,008 15-20 0,042 0,133 tn 0,017 0,040 0,034 20-25 0,054 tn 0,201 tn 0,221 tn 0,046 25-30 0,005 0,031 0,075 tn 30-40 0,328 tn 0,059 tn 40-50 0,110 tn Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 19 dapat diketahui perbedaan sangat nyata terdapat antara kelas 5-10 cm dengan 20-25 cm, 25-30 cm dengan 30-40 cm dan kelas diameter 10-15 cm dengan kelas diameter 50 keatas. Dan perbedaan nyata terdapat antara kelas diameter 10-15 cm dengan 15-20 cm, 20-25 cm, 30-40 cm, 40-50 cm. kelas diameter 15-20 cm dengan 20-25 cm, 30-40 cm, 40-50 cm dan 50 keatas. Kelas diameter 20-25 cm dengan 50 keatas. Kelas diameter 25-30 cm dengan 40-50 cm. Sedangkan perbedaan tidak nyata terdapat pada kelas diameter yang lainnya. Tabel 20 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Batang Setelah Cabang Pertama Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 4 42,369 A 6 41,561 B B 7 41,427 B 8 40,329 C 1 39,505 D D 5 39,505 D D 3 39,307 D 2 38,210 E Dari data Tabel 20 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon batang setelah cabang pertama tertinggi terdapat pada pohon 4 yaitu sebesar 42,369 , sedangkan nilai rata-rata kadar karbon batang setelah cabang pertama terendah terdapat pada pohon 2 yaitu sebesar 38,210 pada selang kepercayaan 95 . Hal ini disebabkan karena pada masing-masing batang setelah cabang pertama pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing batang setelah cabang pertama pohon contoh. Pada Tabel 21 dapat diketahui bahwa perbedaan sangat nyata kadar karbon pada ranting tidak terdapat antara kelas diameter manapun. Perbedaan nyata terdapat antara 5-10 cm dengan 30-40 cm dan 50 cm keatas. Kelas diameter 15-20 cm dengan 50 cm keatas. Kelas diameter 20-25 cm dengan 40-50 cm, 50 cm keatas dan antara kelas diameter 30-40 cm dengan 50 cm keatas. Sedangkan perbedaan tidak nyata hampir semua terdapat pada kelas diameter. Hal ini disebabkan karena komponen kimia penyusun ranting relatif sama di setiap pohon contoh. Tabel 21 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Ranting Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 up 5-10 0,121 tn 0,505 tn 0,215 tn 0,238 tn 0,044 0,118 tn 0,016 10-15 0,141 tn 0,071 tn 0,182 tn 0,114 tn 0,123 tn 0,343 tn 15-20 0,264 tn 0,218 tn 0,094 tn 0,172 tn 0,042 20-25 0,318 tn 0,5 tn 0,014 0,031 25-30 0,259 tn 0,206 tn 0,151 tn 30-40 0,103 tn 0,019 40-50 0,112 tn Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Dari data Tabel 22 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon ranting tertinggi terdapat pada pohon 2 yaitu sebesar 37,618 sedangkan nilai rata-rata kadar karbon ranting terendah terdapat pada pohon 5 yaitu sebesar 35,824 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing-masing ranting pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing ranting pohon contoh. Tabel 22 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Ranting Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 2 37,618 A A 8 37,357 A B B 7 37,077 B C C 3 36,753 C C 1 36,729 C C 6 36,635 C C 4 36,574 C 5 35,824 D Tabel 23 Hasil Uji t-Student Kadar Karbon Bagian Daun Menurut Kelas Diameter Kelas Diameter cm 10-15 15-20 20-25 25-30 30-40 40-50 50 Up 5-10 0,052 tn 0,176 tn 0,829 tn 0,344 tn 0,999 tn 0,003 0,021 10-15 0,628 tn 0,031 0,014 0,009 0,203 tn 0,117 tn 15-20 0,081 tn 0,083 tn 0,110 tn 0,661 tn 0,527t n 20-25 0,101 tn 0,5 tn 0,112 tn 0,098 tn 25-30 0,044 0,078 tn 0,064 tn 30-40 0,087 tn 0,069 tn 40-50 0,269 tn Keterangan : = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 95 = Berbeda nyata p 0,01- 0,05 pada selang kepercayaan 95 tn = Tidak berbeda nyata p 0,05 pada selang kepercayaan 95 Pada Tabel 23 dapat diketahui bahwa perbedaan kadar karbon daun sangat nyata terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan 40-50 cm, kelas diameter 10- 15 cm dengan 30-40 cm. dan perbedaan nyata terdapat antara kelas diameter 5-10 cm dengan 50 cm keatas, kelas diameter 10-15 cm dengan 20-25 cm, 25-30 cm. kelas diameter 25-30 dengan 30-40 cm. Sedangkan perbedaan tidak nyata terdapat hampir diseluruh kelas diameter. Hal ini disebabkan karena komponen kimia penyusun daun relatif sama di setiap pohon contoh. Tabel 24 Analisis Pengujian Perbedaan Kadar Karbon Bagian Daun Pohon Nilai Rata-Rata Kadar Karbon Hasil Uji Duncan 2 37,242 A A 3 37,037 A B A B 7 36,762 A B B 8 36,653 B 1 35,415 C C 6 35,415 C C 4 35,348 C C 5 35,080 C Dari data Tabel 24 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar karbon daun tertinggi terdapat pada pohon 2 yaitu sebesar 37,242 sedangkan nilai rata-rata kadar karbon daun terendah terdapat pada pohon 5 yaitu sebesar 35,824 pada selang kepercayaan 95. Hal ini disebabkan karena pada masing-masing daun pohon contoh mempunyai kandungan kimia dan diameter yang berbeda-beda. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya perbedaan kadar karbon pada masing- masing daun pohon contoh.

5.1.7 Kadar Karbon Berdasarkan Kelas Diameter