Prosedur Pengumpulan Data di Lapangan

Alat yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu alat yang digunakan untuk pengambilan data di lapangan adalah meteran, haga hypsometer, pita diameter, tali tambang, kompas, golok, chainsaw, tongkat sepanjang 1,3 m, tally sheet, kantong plastik, label, kalkulator, alat tulis dan timbangan. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk pengujian contoh uji di laboratorium adalah cawan porselen, oven tanur listrik, timbangan, alat penggiling willey mill, dan alat saring mesh screen ukuran 40-60 mesh.

3.3 Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu pengambilan data primer adalah data yang diambil secara langsung di lapangan yang meliputi data tinggi, diameter, berat basah total tiap bagian pohon pada setiap petak. Pengumpulan data meliputi : 1. Data biomassa pohon yang berdiameter ≥ 5 cm. 2. Pemilihan vegetasi contoh pada setiap kelas diameter dilakukan secara purposif sampling. Pengambilan sampel dari pohon berupa potongan kecil dari bagian akar, batang, cabang, batang setelah cabang pertama, ranting dan daun untuk dianalisis di laboratorium. Pengumpulan data sekunder, seperti data kondisi umum lokasi penelitian dan luas hutan rakyat di Indonesia dilakukan dengan cara studi literatur.

3.4 Prosedur Pengumpulan Data di Lapangan

1. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode jalur transek dengan plot pengamatan 100m x 20m. 20 m 20 m 100 m Gambar 1 Plot Ukur Untuk Pohon. Keterangan : : Batas jalur : Jalur inventarisasi : Plot ukur pohon berukuran 20m x 20m 2. Untuk pohon, pengambilan data pohon dilakukan dengan membuat petak ukur 20m x 20m. Kemudian dilakukan pengukuran dimensi, yaitu pengukuran diameter dan tinggi bebas cabangnya Tbc pada setiap petak ukur yang dibuat. Pohon yang diukur adalah pohon yang berdiameter ≥ 5 cm. Pengukuran pohon dilakukan secara sensus pada hutan rakyat yang digunakan sebagai lokasi penelitian. 3. Pohon-pohon yang ditebang sebanyak 8 pohon dengan kisaran diameter yang digunakan seperti pada Tabel 2. Data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Volume batang bebas cabang. 2. Volume tunggak. 3. Volume batang utama setelah cabang pertama diameter batang yang diukur ≥ 5 cm, dan 4. Volume batang cabang pohon diameter batang yang diukur ≥ 5 cm. 4. Berat cabang dan ranting diameter 5 cm. 5. Berat basah daun, pengambilan daun dengan cara melepaskan seluruh daun dari bagian pohon, kemudian ditimbang. 6. Berat basah akar, pengambilan akar dengan cara menggali tanah, mengeluarkan seluruh bagian akar dan dibersihkan dari tanah dan kotoran lainnya kemudian ditimbang diameter akar yang ditimbang dibedakan atas akar berdiameter ≤ 5 cm dan 5 cm. 3.5 Persiapan Bahan Uji Laboratorium Batang, contoh uji diambil dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5 cm. Gambar 2. Gambar 2 Contoh Uji Batang. Cabang, contoh uji cabang diambil dengan cara memotong cabang-cabang berdiameter ≥ 5 cm setelah pohon ditebang. Contoh uji diambil dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5 cm Gambar 3. Gambar 3 Contoh Uji Cabang. Ranting, contoh uji ranting diambil dengan cara memotong ranting berdiameter 5 cm setelah pohon ditebang. Contoh uji adalah bagian ranting dengan panjang 5-10 cm Gambar 4. 5-10 cm Gambar 4 Contoh Uji Ranting. Daun. Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak seberat ± 0,5 kg dari daun tiap-tiap pohon yang ditebang Gambar 5. Gambar 5 Contoh Uji Daun. Akar. Pengambilan contoh uji akar dari tiap-tiap pohon yang ditebang, berupa akar utama atau akar proximal Gambar 6. Gambar 6 Contoh Uji Akar.

3.6 Pengujian Bahan di Laboratorium