Tujuan Manfaat Hutan dan Hutan Rakyat

mengandung unsur hara, pada tanah yang memiliki masalah salinitas dan pada tanah yang kering atau lembab. Dengan sifatnya yang demikian tentunya proses fotosintesis akan berjalan secara optimal dan dapat menyerap CO 2 lebih banyak dari pohon pada umumnya Atmosuseno 1998. Selain itu juga sengon merupakan salah satu jenis tanaman yang dianjurkan oleh pemerintah dalam program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GNRHL sehingga masyarakat dapat berpartisipasi secara langsung dalam upaya penyelamatan lingkungan dan sengon juga banyak diminati oleh masyarakat karena perawatannya sangat mudah dan harga jualnya cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan studi tentang kemampuan hutan terutama jenis sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen dalam menghasilkan dan menyerap karbon.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar karbon C dan menduga potensi karbon dalam tegakan Sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen pada berbagai bagian pohon akar, tunggak, batang, cabang, batang setelah cabang pertama, ranting dan daun di hutan rakyat.

1.3 Manfaat

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kadar karbon C dan model pendugaan potensi karbon C dalam tegakan Sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen pada berbagai bagian pohon akar, tunggak, batang, cabang, batang setelah cabang pertama, ranting dan daun di hutan rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan dan Hutan Rakyat

Hutan menurut Undang-undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang yang berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan rakyat adalah hutan buatan yang terletak di luar kawasan hutan negara, dalam satu hamparan dan sering kali disebut sebagai hutan milik. Hutan milik adalah hutan yang tumbuh di atas lahan yang dibebani hak milik, jadi hutan rakyat adalah hutan yang dimiliki oleh rakyat. Hutan rakyat selain diharapkan mampu memberikan kontribusi kayu rakyat, juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya. Hutan rakyat adalah hutan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat, ditujukan untuk menghasilkan kayu atau komoditas ikutannya secara ekonomis, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. Hutan rakyat selain diharapkan mampu memberikan kontribusi kayu rakyat, juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya. Simon 1995, dalam Pribadi 2001. Hutan rakyat adalah suatu lapangan yang berada di luar kawasan hutan negara yang bertumbuhan pohon-pohonan sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta lingkungan yang pemilikannya berada pada rakyat. Menurut SK Menteri Kehutanan No.49Kpts-II1997 tentang pendanaan dan usaha hutan rakyat, pengertian hutan rakyat adalah hutan yang dimiliki oleh rakyat dengan luas minimal 0,25 Ha dengan penutupan tajuk tanaman kayu-kayuan dan atau jenis lainnya lebih dari 50 dan atau tanaman sebanyak minimal 500 tanaman tiap hektar. Pengertian hutan rakyat di luar jawa adalah lahan yang dimiliki rakyat dan dibebani hak milik dan atau hak lainnya termasuk hutan produksi yang dapat dikonversi dan dikelola secara intensif serta didominasi oleh tanaman kayu- kayuan yang dikerjakan secara perorangan, kelompok, atau badan hukum. Potensi hutan rakyat di Indonesia pada tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Populasi Pohon Tanaman Sengon yang Diusahakan Rumah Tangga Di Indonesia pada Tahun 2003 Uraian Rumah Tangga Kehutanan RT Usaha BMU Jumlah RTK Jumlah Pohon Jml Phn Siap Tebang Jumlah RT Usaha Jumlah Pohon Jml Phn Siap Tebang JAWA a . Absolut 1.983.192 50.075.525 19.579.689 355.424 28.701.783 14.205.763 b Persentase 85,63 83,69 79,55 87,44 83,97 77,91 LUAR JAWA a . Absolut 332.780 9.758.776 5.033.539 51.051 5.481.076 4.027.273 b Persentase 14,37 16,31 20,45 12,56 16,03 22,09 INDONESIA a . Absolut 2.315.972 59.834.301 24.613.228 406.475 34.182.859 18.233.036 b Persentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan, Departemen Kehutanan dengan Direktorat Statistik Pertanian, Badan Pusat Statistik Keterangan : RTK = Rumah tangga kehutanan RT = Rumah tangga BMU = Badan milik umum

2.2 Protokol Kyoto dan Mekanisme Perdagangan Karbon