Pengujian Bahan di Laboratorium

Gambar 3 Contoh Uji Cabang. Ranting, contoh uji ranting diambil dengan cara memotong ranting berdiameter 5 cm setelah pohon ditebang. Contoh uji adalah bagian ranting dengan panjang 5-10 cm Gambar 4. 5-10 cm Gambar 4 Contoh Uji Ranting. Daun. Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak seberat ± 0,5 kg dari daun tiap-tiap pohon yang ditebang Gambar 5. Gambar 5 Contoh Uji Daun. Akar. Pengambilan contoh uji akar dari tiap-tiap pohon yang ditebang, berupa akar utama atau akar proximal Gambar 6. Gambar 6 Contoh Uji Akar.

3.6 Pengujian Bahan di Laboratorium

1. Pengujian berat jenis kayu Contoh uji penetapan berat jenis kayu berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Penetapan berat jenis dilakukan pada contoh uji ditimbang dalam keadaan basah untuk mendapatkan berat awal dan diukur volumenya dengan menggunakan caliper digital. Contoh uji dikeringkan dalam tanur selama 24 jam dengan suhu 103±2 o C, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat kering. Masing-masing bagian akar diameter 5 cm, akar diameter 5 cm, tunggak, batang, cabang, batang setelah cabang pertama dan ranting berjumlah 7 sampel uji. Keseluruhan jumlah sampel uji untuk berat jenis sebanyak 56 sampel uji . 2. Pengukuran kadar air Contoh uji penetapan kadar air berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Semua contoh uji harus bersih dari serabut dan ditimbang berat basahnya. Contoh uji dikeringkan dalam tanur suhu 103±2 °C sampai tercapai berat konstan. Penurunan berat yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur ialah kadar air contoh uji. Masing-masing bagian pohon akar diameter 5 cm, akar diameter 5 cm, tunggak, batang, cabang, batang setelah cabang pertama, ranting dan daun berjumlah 8 sampel uji. Keseluruhan jumlah sampel uji untuk kadar air sebanyak 64 sampel uji. 3. Prosedur penentuan zat terbang menggunakan American Society for Testing Material ASTM D 5832-98. Prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Bagian- bagian pohon akar diameter 5 cm, akar diameter 5 cm, tunggak, batang, cabang, batang setelah cabang pertama, ranting dan daun berjumlah 8 sampel uji. Keseluruhan jumlah sampel uji untuk zat terbang sebanyak 64 sampel uji. dibuat bagian-bagian kecil sebesar batang korek api dan dioven pada suhu 80 °C selama 48 jam. Setelah kering bagian-bagian tersebut dibuat serbuk dengan menggunakan penggilingan dan disaring dengan alat saring dengan ukuran 40-60 mesh. 2. Cawan porselen diisi contoh uji berupa serbuk dengan ukuran 40-60 mesh sebanyak ±2 gr, kemudian cawan ditutup rapat dengan penutupnya. 3. Contoh uji dimasukkan ke dalam tanur listrik bersuhu 950 °C selama 2 menit. Kemudian cawan berisi contoh uji tersebut didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang. Berat kering g Volume cm³ 4. Prosedur penentuan kadar abu menggunakan American Society for Testing Material ASTM D 2866-94. Prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Sisa contoh uji dari penentuan kadar zat terbang dimasukkan ke dalam tanur listrik bersuhu 900 °C selama 6 jam. 2. Selanjutnya didinginkan di dalam desikator dan kemudian ditimbang untuk diketahui beratnya. 5. Penentuan kadar karbon tetap yang digunakan adalah berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 06-3730-1995 adalah sebagai berikut : Kadar Karbon = 100 - Kadar Zat Terbang – Kadar Abu

3.7 Pengolahan Data