Populasi Nilai Tukar Riil

Mt = C t – Q t – S t-1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.1 Dimana: M t = jumlah impor pada tahun ke-t C t = jumlah konsumsi domestik pada tahun ke-t Q t = jumlah produksi domestik pada tahun ke-t S t-1 = sisa stok pada tahun ke-t Selain faktor-faktor domestik di atas, fungsi impor suatu negara juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar negeri, yaitu nilai tukar atau exchangerate ER t dan harga impor P igt . Dengan demikian, secara teoritis fungsi impor komoditas pertanian suatu negara dapat ditulis: Mt = f Q t , C t , S t-1 , ER t , P igt . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2

2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Impor Garam

2.2.1 Populasi

Pertambahan jumlah populasi suatu negara dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan terhadap suatu komoditas. Pada kondisi cateris paribus, adanya peningkatan populasi, maka akan meningkatkan pula permintaan suatu komoditas yang dibutuhkan. Secara teori, peningkatan populasi akan berpengaruh baik dalam sisi permintaan maupun sisi penawaran. Pada sisi permintaan, peningkatan jumlah populasi akan meningkatkan permintaan komoditas impor yang diperdagangkan. Pada sisi penawaran, peningkatan jumlah populasi akan berdampak pada peningkatan jumlah komoditi yang akan diekspor pada negara importir. Populasi penduduk yang meningkat baik pada negara importir maupun negara eksportir akan mempengaruhi nilai dan volume perdagangan. Populasi yang besar mendorong peningkatan ekspor maupun impor komoditi. Hal ini dipengaruhi pula oleh tingkat produksi masing-masing negara.

2.2.2 Nilai Tukar Riil

Nilai Tukar antara dua negara adalah harga yang penduduk negara-negara tersebut tukarkan satu sama lain. Sedangkan Nilai Tukar Riil merupakan harga relatif barang-barang di antara dua negara. Nilai Tukar Riil menyatakan tingkat di mana kita bisa memperdagangkan barang- barang suatu negara untuk barang- barang negara lain Mankiw, 2006. Bila Nilai Tukar Nominal adalah harga relatif antara dua negara, maka Nilai Tukar Riil adalah harga barang relatif antara dua negara. Nilai Tukar Riil diperoleh dari nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga-harga di dalam negeri dibandingkan dengan harga-harga di luar negeri. Nilai Tukar Riil antara dua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif murah, dan barang-barang domestik relatif mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal, dan barang-barang domestik relatif murah. Hubungan nilai tukar riil suatu mata uang dengan nilai tukar nominal, harga barang domestik dan harga barang luar negeri dapat dirumuskan sebagai berikut: E = e × PP………………………………………………………… 2.3 Dimana E adalah nilai tukar riil, e adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat harga domestik dan P adalah tingkat harga di luar negeri. Jadi rasio tingkat harga PP merupakan perbandingan antara tingkat harga di dalam negeri dengan tingkat harga di luar negeri. Jika nilai tukar antara dolar AS dan rupiah adalah 9000 per dolar, maka satu dolar dapat ditukar untuk 9000 rupiah di pasar uang. Sedangkan nilai tukar riil merupakan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat di mana pelaku ekonomi dapat memperdagangkan barang -barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Nilai tukar riil di antara kedua negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di kedua negara. Nilai tukar riil yang tinggi, mengakibatkan harga barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan harga barang-barang domestik relatif lebih mahal. Sedangkan jika nilai tukar riil rendah, harga barang-barang luar negeri relatif lebih mahal dan harga barang-barang domestik relatif lebih murah.

2.2.3 Harga Impor Garam