Kolesterol Komposisi asam lemak dan kolesterol sotong (Sepia recurvirostra)

Sintesa EPA dan DHA pada hewan sangat rendah. Kandungan EPA dan DHA pada hewan diperoleh dari mikroorganisme melalui rantai makanan. Mikroorganisme utama yang menjadi produsen utama omega-3 adalah Daphnia, Chlorella, Synechoccus sp., Cryptomonas sp., Rhodomonas lacustris, Scenedesmus dan Chlamydomonas sp., yang merupakan plankton. Tingginya kandungan EPA dan DHA pada plankton tersebut dapat meningkatkan kandungan EPA dan DHA pada hewan Gluck et al. 1996. Suhu perairan yang rendah pun perairan subtropis dapat meningkatkan kandungan EPA dan DHA pada sotong, plankton dan alga karena dapat meningkatkan daya larut oksigen yang akan mempercepat sintesis asam lemak dan proses enzim pada reaksi desaturase Guderley et al.2007. Perbandingan kandungan asam lemak sotong Sepia recurvirostra dengan Cephalopoda lainnya disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Perbandingan asam lemak Sepia pharaonis dengan Cephalopoda lain Asam Lemak Sepia recurvirostra Sepia pharaonis Spear squid Neon flying squid Japanese common squid Badan Kepala Badan Kepala AL jenuh Laurat Miristat Pentadekanoat Palmitat Heptadekanoat Stearat AL tidak jenuh tunggal Palmitoleat Oleat Eikosenoat AL tidak jenuh majemuk Linoleat Linolenat Arakhidonat EPA DHA 0,03 0,48 0,18 7,34 0,51 3,70 0,4 2,02 0,38 0,3 0,02 5,45 6,28 20,46 0,02 0,3 0,11 5,44 0,44 3,58 0,2 1,24 0,51 0,08 - 4,14 5,06 17,55 - 1,2 0,7 20,3 1,7 11,0 - 4,3 0,1 0,6 0,4 7,2 7,6 28,3 - 1,1 0,6 17,7 1,5 9,6 - 3,6 0,2 0,3 0,4 7,7 8,3 31,6 - 3,5 - 33,3 0,6 3,1 1,1 3,7 3,3 0,3 - 1,4 14,9 25,8 - 1,6 - 42,9 0,1 2,9 0,3 2,8 4,8 0,2 - 0,3 4,3 35,4 - 0,7 - 18,1 0,8 7,9 0,2 3,8 5,9 - - 3,3 20,8 35,7 Thanonkaew et al. 2006 Okuzumi dan Fujii 2000

4.6 Kolesterol

Kolesterol merupakan bagian yang penting dalam sel dan jaringan tubuh, otak, syaraf, ginjal, limpa, hati dan kulit yang disebut endogeneous cholesterol, sedangkan exogeneous cholesterol adalah kolesterol yang berasal dari bahan makanan dietary cholesterol , bersumber dari kuning telur, ikan, udang, otak dan hati sapi, dan lemak hewan lainnya Suhardjo dan Kusharto 1987. Analisis kolesterol dilakukan untuk mengetahui kandungan kolesterol pada sotong. Kolesterol yang terkandung pada kepala sotong lebih besar dibandingkan badan. Kolesterol pada kepala sotong yaitu 108,90 mg100 gram, sedangkan kolesterol pada badan sotong sebesar 74,64 mg100 gram. Perbandingan jumlah kolesterol pada sotong dengan komoditas lain dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Perbandingan kolesterol sotong dengan komoditas lain Jenis makanan Kolesterol mg100 gram Gurita Cumi-cumi Sotong kisslip Udang harimau Kepiting raja Kerang leher pendek Oyster jepang Belut tombak Tuna Kuning telur ayam Daging sapi Paha ayam 139 180 123 156 53 76 76 53 50 1030 58 114 Sumber: Okuzumi dan Fujii 2000 Tabel 8 menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan Cephalopoda lain, maka kolesterol badan dan kepala sotong tergolong rendah, akan tetapi lebih tinggi dibandingkan telur dan paha ayam. Variasi kolesterol berbagai komoditas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; spesies, ketersediaan makanan, umur, seks, suhu, lokasi geografis, dan musim Sampaio et al. 2006. Kolesterol pada tubuh memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai bahan antara pembentukan sejumlah steroid penting, asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks, andregon, progesteron, estrogen, dan komponen utama sel otak dan saraf. Apabila kolesterol di dalam darah jumlahnya terlalu banyak maka dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan jantung koroner dan bila terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan penyakit serebrivaskular Almatsier 2000. Kadar kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mgdl, HDL lebih dari 35 mgdl, LDL kurang dari 130 mgdl, dan trigliserida kurang dari 250 mgdl. Konsumsi kolesterol harian yang dianjurkan bagi manusia normal adalah 300 mghari, sedangkan bagi penderita jantung 200 mghari NHLBI 2005. 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sotong Sepia recurvirostra yang berasal dari pasar ikan Muara Angke memiliki panjang rata-rata sebesar 12,70±1,30 cm, lebar 5,59±0,53 cm, tebal 1,95±0,40 cm, dan berat 59,43±10,91 gram. Rendemen bagian badan sebesar 45,09, kepala 32,53, jeroan18,06, dan cangkang 4,32 yang sangat potensial untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Komposisi kimia yang terdapat pada badan sotong, yaitu kadar air 84,06; abu 0,69; protein 13,51; lemak 0,79; dan karbohidrat 0,96. Hasil proksimat kepala sotong, yaitu kadar air 83,65; abu 0,89; protein 13,16; lemak 0,77; dan karbohidrat 1,54. Komponen bioaktif yang terdapat pada ekstrak kasar badan dan tinta sotong adalah alkaloid, steroid, karbohidrat, peptida, dan asam amino. Komponen biaktif pada ekstrak kasar cangkang meliputi alkaloid, steroid, karbohidrat, dan asam amino. Kandungan asam lemak pada sotong terdiri atas asam lemak jenuh, yaitu laurat, miristat, pentadekanoat, palmitat, heptadekanoat dan stearat; asam lemak tak jenuh tunggal, yaitu palmitoleat, oleat, dan eikosenoat; serta asam lemak tak jenuh majemuk, yaitu linoleat, linolenat pada badan saja, arakhidonat, EPA dan DHA. Kandungan asam lemak pada bagian badan lebih besar dibandingkan bagian kepala. Kandungan asam lemak jenuh tertinggi badan sotong terdapat pada asam palmitat sebesar 7,34. Sedangkan asam lemak tak jenuh tunggal tertinggi pada badan sotong terdapat pada asam oleat yaitu sebesar 2,02. Asam lemak tak jenuh majemuk berantai panjang terbanyak terdapat pada DHA badan sotong, yaitu sebesar 20,46. Kolesterol yang terkandung dalam kepala sotong lebih tinggi dibandingkan badan. Kolesterol pada kepala sotong yaitu 108,90 mg100 gram, sedangkan kolesterol pada badan sotong sebesar 74,64 mg100 gram.

5.2 Saran