Sotong merupakan jenis Cephalopoda yang banyak terdapat di perairan pesisir Eropa, Afrika, Asia, dan Pasifik Selatan. Ciri khas pada sotong adalah
cangkang yang terdapat di dalam tubuh yang tersusun atas kalsium karbonat Jereb dan Roper 2005. Sotong sebagai salah jenis Cephalopoda, sebagaimana
Cephalopoda lainnya diduga juga memiliki komponen gizi yang besar. Lemak yang terdapat pada sotong kaya akan asam lemak tidak jenuh yang baik bagi
kesehatan manusia. Informasi mengenai komponen gizi yang terdapat pada sotong masih
sedikit, oleh karena itu melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kandungan nutrisi, asam lemak dan kolesterol pada sotong
mengingat sotong merupakan salah satu jenis Cephalopoda yang penting. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dasar dalam perumusan bank data
mengenai karakteristik bahan baku hasil perairan dan diharapkan dapat digunakan
untuk pemanfaatan sotong lebih lanjut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik, morfometrik, rendemen, kandungan zat gizi air, abu, protein, lemak, dan
karbohidrat, komponen bioaktif, komposisi asam lemak, dan kandungan kolesterol sotong Sepia recurvirostra.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Sotong Sepia recurvirostra
Sotong Sepia recurvirostra merupakan hewan moluska yang berasal dari famili Sepiidae. Sotong memiliki cangkang yang terdapat di dalam badan atau
mantel. Bagian tubuh sotong terdiri dari badan mantel, organ reproduksi dan organ pencernaan. Sepasang sirip terdapat di sepanjang mantel yang berfungsi
saat berenang. Kepala terletak di dasar mantel dengan dua mata besar di kedua sisi dan rahang seperti paruh tajam di tengah. Rahang dikelilingi oleh delapan tangan
dan dua tentakel yang digunakan untuk menangkap mangsa. Cangkang sotong tersusun atas kalsium karbonat dan berfungsi agar sotong dapat mengapung dalam
air. Klasifikasi sotong menurut Jereb dan Roper 2005. Kingdom
: Animalia Filum
: Mollusca Kelas
: Cephalopoda Ordo
: Sepiida
Famili : Sepiidae
Genus : Sepia
Spesies : Sepia recurvirostra
Steenstrup, 1875 Morfologi tubuh dan cangkang sotong dapat dilihat pada Gambar 1.
a b c
a morfologi sotong utuh, b sucker, c cangkang Gambar 1 Morfologi sotong Sepia recurvirostra
Sumber: Jereb dan Roper 2005
Habitat sotong pada umumnya pada daerah demersal dekat pantai dan zona di perairan hangat dan subtropis. Sotong hidup di dasar berbatu, berpasir dan
berlumpur hingga daerah lamun, rumput laut, maupun terumbu karang. Kebanyakan spesies sotong bermigrasi musiman dalam menanggapi perubahan
iklim. Jenis Sepia recurvirostra tersebar di Pasifik Barat, Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Filipina dan selatan Laut Cina Timur. Sotong ini hidup di daerah
demersal pada kedalaman 50-140 m Jereb dan Roper 2005. Sotong memiliki warna yang bervariasi, tetapi biasanya sotong berwarna
hitam atau coklat dan memiliki bintik-bintik pada kulitnya. Perubahan warna pada sotong mungkin saja terjadi karena pada kulit sotong terdapat tiga jenis pigmen,
yaitu kromatofor, leukofor, dan iridofor. Pigmen ini berfungsi sebagai alat komunikasi sesama sotong dan sebagai kamuflase agar tidak dapat ditemukan
oleh predator dengan cara berubah warna atau merubah tekstur kulit mereka Jereb dan Roper 2005.
Sotong memangsa cumi-cumi, kepiting, udang dan ikan kecil. Sotong bersifat kanibal. Sotong mencari makanan dengan cara berubah warna dan
mengeluarkan tinta. Sotong menipu mangsa dengan merubah warna kulitnya sesuai dengan warna pasir atau lingkungan disekitarnya. Sotong juga
mengeluarkan tinta dari dalam tubuhnya untuk mengelabui mangsa. Tentakel akan bergerak cepat dan menarik mangsa dengan pengisap yang terdapat pada ujung
tentakel. Pemijahan sotong biasanya berlangsung ketika terjadi peningkatan suhu air dan berlangsung sebanyak dua kali dalam setahun. Sepia recurvirostra dewasa
mencapai ukuran maksimum mantel 17 cm dan berat 0,4 kg. Spesies ini merupakan
jenis sotong
ekonomis penting
terutama di
Hongkong Jereb dan Roper 2005.
Sotong memiliki kantung tinta di dalam tubuhnya. Pemberian nama Sepia untuk jenis sotong juga disebabkan oleh adanya tinta ini. Kantung tinta
mengandung pigmen melanin dan lendir. Tinta sotong berwarna coklat tua yang mengandung tirosin, dopamin, dan sejumlah kecil asam amino, contohnya taurin,
asam aspartat, asam glutamat, alanin, dan lisin. Tinta sotong digunakan sebagai alat tulis pada zaman dahulu, namun saat ini tinta sotong juga digunakan sebagai
pewarna makanan dan bumbu, misalnya dalam pembuatan pasta atau saus. Studi
terbaru menunjukkan bahwa tinta Cephalopoda mengandung racun bagi beberapa sel, termasuk sel tumor Caldwell 2005.
2.2 Komposisi Kimia Sotong