Karakteristik Sotong Sepia recurvirostra Rendemen

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Sotong Sepia recurvirostra

Sotong yang digunakan pada penelitian ini memiliki ciri-ciri badan pipih, lonjong, dan pendek. Sotong memiliki kulit berwarna abu-abu kehitaman dengan daging berwarna putih. Bentuk morfologi sotong yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Morfologi sotong Sepia recurvirostra Organ dalam sotong terdiri dari organ reproduksi, organ pencernaan, dan kantung tinta. Cangkang sotong berbentuk lonjong dan tipis. Cangkang sotong tersusun dari kalsium karbonat. Sepanjang sisi kiri dan kanan sotong terdapat sepasang sirip. Bagian kepala sotong terdiri dari dua tentakel, delapan tangan, dan sepasang mata yang berukuran cukup besar. Pengamatan terhadap ciri fisik sotong dilanjutkan dengan pengukuran morfometrik 30 ekor sampel sotong. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran panjang baku, lebar, tebal, dan pengukuran berat sotong untuk menentukan rendemen. Hasil rata-rata pengukuran morfometrik dari 30 ekor sampel sotong dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Morfometrik sotong Sepia recurvirostra Parameter Nilai Panjang cm 12,70 ± 1,30 Lebar cm 5,59 ± 0,53 Tebal cm 1,95 ± 0,40 Bobot utuh gram 59,43 ± 10,91 Pengamatan terhadap karakteristik sotong bertujuan untuk mengetahui sifat bahan baku yang akan digunakan dalam penelitian. Sifat bahan baku meliputi sifat fisik dan sifat kimia sotong. Sifat fisik yang diamati adalah morfologi, morfometrik, dan pengukuran rendemen sotong. Sifat kimia sotong diuji melalui analisis kandungan gizi sotong manggunakan uji proksimat.

4.2 Rendemen

Rendemen adalah persentase perbandingan antara berat bagian bahan yang dapat dimanfaatkan dengan berat total bahan. Nilai rendeman digunakan untuk mengetahui nilai ekonomis suatu produk atau bahan. Semakin tinggi nilai rendemennya, maka semakin tinggi pula nilai ekonomisnya sehingga pemanfaatannya dapat menjadi lebih efektif Apriandi 2010. Rendemen sotong pada penelitian ini meliputi bagian badan, kepala, jeroan, dan cangkang. Persentase rendemen sotong dapat dilihat pada Gambar 9. Kepala 32,53 Jeroan 18,06 Cangkang 4,32 Badan 45,09 Gambar 9 Persentase rendemen sotong Sepia recurvirostra Gambar 9 menunjukkan bahwa rendemen terbesar terdapat pada bagian badan yaitu sebesar 45,09, diikuti oleh bagian kepala, jeroan, dan cangkang masing- masing sebesar 32,53, 18,06, dan 4,32. Bagian badan dan kepala sotong merupakan bagian yang paling besar dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lauk pauk sumber protein hewani. Protein berfungsi sebagai zat pembangun pada tubuh manusia serta membantu dalam proses metabolisme tubuh manusia Winarno 2008. Nilai rendemen pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan nilai rendemen pada penelitian Thanonkaew et al. 2006, dimana rendemen tubuh sotong Sepia pharaonis sebesar 38,20 dan rendemen kepala sebesar 25,60. Bihan et al. 2006 menyebutkan pula bahwa rendemen jeroan sotong sekitar 15-20 dari berat total. Sotong memiliki rendemen badan sebesar 45-48, kepala sebesar 24-29, jeroan sebesar 20-24, dan cangkang sebesar 3,9-4,6 Okuzumi dan Fujii 2000. Sotong memiliki rendemen cangkang yang kecil yaitu 4,32. Rendemen yang sedikit ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Cangkang sotong biasanya hanya digunakan sebagai sumber kalsium dalam pakan burung. Perbedaan rendemen pada berbagai jenis sotong ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis, bentuk tubuh, dan umur Suzuki 1981.

4.3 Komposisi Kimia Sotong Sepia recurvirostra