R square adjusted Total economic valuation of mangrove forest at Mahakam Delta Region Kabupaten Kutai Kartanegara of East Kalimantan
47
yang berkunjung ke hutan mangrove kawasan Delta Mahakam dapat digambarkan sebagai frekuensi atau jumlah kunjungan wisatawwan yang berkunjung ke lokasi
tersebut. Dengan demikian, berdasarkan asumsi tersebut, semakin tinggi tingkat kunjungan wisatawan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan wisatawan.
Untuk melakukan kunjungan wisata tersebut dibutuhkan biaya dalam jumlah tertentu, dimana keseluruhan biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan
biaya perjalanan per sekali kunjung ke hutan mangrove kawasan Delta Mahakam. Dalam menghitung surplus konsumen hanya melibatkan biaya perjalanan. Secara
sistematis, surplus konsumen dari masyarakat yang berkunjung ke hutan mangrove kawasan Delta Mahakam dapat diukur dengan menggunakan fungsi
permintaan di bawah ini:
LnQ= 167.65 - 0.00003334 Lnc
atau Q =
9.669 �.
0.00003334
atau
c=
9.669
0.00003334
Selanjutnya untuk menghitung luasan surplus konsumen adalah menghitung luasan di bawah kurva permintaan sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
WTP ≈ CS =
9.669 �.
0.00003334
Berdasarkan data biaya perjalanan diketahui bahwa jumlah biaya terendah yang dikeluarkan wisatawan untuk mengunjungi hutan mangrove di kawasan
Delta Mahakam adalah Rp. 48 000 dan biaya tertinggi adalah Rp. 1 600 000. Dengan demikian nilai c
= 48 000 dan c
1
= 1 600 000, yang selanjutnya disubstitusikan sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
WTP ≈ CS =
9.669 �.
0.00003334
� ��
Perhitungan dengan menggunkan software Maple 11 terhadap persamaan diatas, diperoleh besaran luas wilayah dibawah kurva permintaan sebesar 149
995.88 nilai tersebut merupakan surplus konsumen dari wisatawan yang berkunjung ke hutan mangrove kawasan Delta Mahakam. Berdasarkan konsep
WTP yang dibangun maka nilai WTP wisatawan adalah sebesar surplus konsumen yaitu Rp 149 995.88. Total surplus konsumen adalah nilai kurva
permintaan dikalikan dengan jumlah wisatawan. Jika estimasi jumlah pengunjung