Tujuan Penelitian Total economic valuation of mangrove forest at Mahakam Delta Region Kabupaten Kutai Kartanegara of East Kalimantan

8 lainnya rata-rata 192 m 65 –502 m. Menurut Matsuda et al. 2008, predator bagi bekantan dewasa adalah buaya sumpit Tomistoma schlegeli, macan dahan Neofelis diardi dan buaya muara Crocodylus porosus; sedangkan bagi individu bayi atau muda adalah elang hitam Ictinaetus malayensis, elang ular Spilornis cheela, elang kelelawar Macheiramphus alcinus, sanca darah Python curtus and biawak Varanus sp . Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain. Seekor Bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar166 hari atau 5- 6 bulan dan hanya melahirkan 1 satu ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama induknya hingga menginjak dewasa berumur 4- 5 tahun. Habitat Bekantan masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa SM Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam CA Pulau Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir, Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang. Bekantan oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered Terancam Kepunahan setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” Vulnerable; VU. Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I tidak boleh diperdagangkan secara internasional. Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260 000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25 000 MacKinnon 1987 . Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan.

2.3 Luas dan Penyebaran Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut patai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal dan supratidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang-surut yang kuat. Karena itu hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai yang terlindung Bengen 2001. Hutan mangrove terdiri dari dua bagian, bagian daratan dan bagian perairan. Bagian perairan juga terdiri dari dua bagian yakni tawar dan laut. Hutan mangrove tumbuh dibagian tropis dunia, terbentang dari utara ke selatan, dari florida, dibagian utara turun ke pantai Argentins di Amerika Selatan. Mangrove juga terdapat di sepanjang timur pantai Afrika dan terpencar sampai ke anal benua India hingga Ryukyu di Jepang. Lebih jauh ke selatan, ekosistem mangrove terdapat di New Zealand dan membentuk kawasan Indo-Malaya Kementrian Negara Lingkungan Hidup 2008. Di Indonesia, perkembangan mangrove terjadi di daerah pantai yang terlindung dan muara-muara sungai, dengan variasi lebar beberapa meter sampai ratusan meter lebih. Indonesia yang terdiri atas 13 6677 pulau memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 81 000 Km, sebagian besar ditumbuhi ekosistem mangrove. 9 Hutan mangrove merupakan hutan hujan tropis yang umumnya tumbuh didaerah pantai, merupakan jalur hijau yang terdapat di teluk-teluk, delta-delta, muara sungai dan sampai menjorok kearah pedalaman dari garis pantai. Hutan mangrove ditemukan hampir diseluruh pulau-pulau di Indonesia dengan luas sangat bervariasi tergantung pada kondisi fisik maupun iklim yang terdapat pada masing-masing pulau. Namun dalam hal ini hutan mangrove lebih berkembang hanya di lima pulau saja, yaitu mulai dari Sumatera, jawa, kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Terdapat perbedaan keadaaan hutan mangrove di bagian barat Indonesia dengan bakau yang tumbuh dibagian timur. Di indonesia bagian barat penyebaran hutan mangrove cukup luas dengan ukuran pohon yang besar. Adapun Indonesia bagian Timur, seperti Maluku dan Nusa Tenggara, daerah penyebaran hutan mangrove tidak seberapa luas dan pohon-pohonnya relatif kecil. Di daerah ini pohon bakau yang tumbuh dengan tinggi 25 cm dan diameter 166 cm sudah termasuk pohon besar Soemodihardjo 1984. Faktor utama yang menghambat pertumbuhan vegetasi mangrove di daerah tersebut adalah kondisi fisik dari pulau-pulau tersebut. Selain relatif kecil, pulau-pulau tersebut sebagian besar berbatu karang, dikelilingi oleh laut yang dalam dan dipengaruhi gelombang laut yang besar.

2.4 Peranan dan Fungsi Mangrove

Secara lingkungan, mangrove mempunyai peranan besar, seperti tempat pembiakan benih-benih ikan, udang, dan kerang dari lepas pantai, penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh berbagai makhluk hidup menurunkan kandungan gas karbon dioksida CO 2 di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai. Mangrove mempunyai peranan pula dilihat dari pengaruh sosial dan budaya, misal: dilihat dari fungsi sebagai keindahan, peninggalan budaya Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008. Hutan mangrove mempunyai peran sebagai sumber makanan bagi organisme perairan yang dapat melalui dua rantai yang berbeda. Pertama, adalah serasah yang sudah mengalami proses dekomposisi sempurna, sebagai makanan bagi organism autotroph, seperti fitoplankton. Kedua adalah serasah yang belum mengalami dekomposisi sempurna, atu dalam bentuk detritus, sebagai sumber makanan bagi hewan herbivor atau detrivor. Peran mangrove lainnya adalah sebagai habitat Coto et al. 1986. Keberadaan mangrove berperan penting dalam siklus hidup beberapa biota yang bernilai ekonomis seperti kepiting, udang, bandeng dan ikan laut lainnya, karena pada masa bertelur dan memijahkan sebagian besar biota-biota itu bersiklus di kawasan pesisir yang bermangrove, baru setelah mereka dewasa akan kembali ke laut lepas. Tumbuhan mangrove sebagaimana tumbuhan lainnya mentransformasi cahaya matahari dan zat hara nutrient menjadi jaringan tumbuhan bahan organik melalui proses fotosintesis. Peranan lainnya adalah hutan mangrove sebagai habitat satwa baik bagi satwa daratan seperti burung, amphibi, reptilian, mamalia dan beberapa jenis serangga, dan jenis fauna lautan yang terdiri dari dua komponen yaitu infauna yang hidupnya di lobang-lobang dalam tanah seperti cristaceae, misalnya