Sistem dan Prosedur Pembiayaan Kospin Jasa Syariah

c Jasa Layanan 1 Penagihan Warkat Inkaso Wakalah Adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak pertama. Aplikasinya dalam Kospin Jasa Syariah wakalah diterapkan dalam jasa kiriman uang transfer dan penagihan inkaso 2 Pembiayaan Al- Qardh Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fikih Al-Qardh dikategorikan sebagai akd tathawwu’I atau akad saling bantu-membantu dan bukan transaksi komersial. Aplikasi dalam Kospin Jasa Syariah sebagai produk pelengkap kepada anggota yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang sangat pendek dan talangan dana untuk haji.

4.6. Sistem dan Prosedur Pembiayaan Kospin Jasa Syariah

Menurut peraturan ketentuan No.9 Tahun 1995 tentang pelaksana usaha simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya dengan jangka waktu tertentu disertai pembayaran sejumlah imbalan. Namun ketika pengelolaanya berdasrkan sistem syariah maka koperasi harus mengakomodir dan menggunakan prinsip-prinsip syariah dalam semua aspek kegiatan sehari-harinya. Dalam hal mekanisme pembiayaan, baik itu pembiayaan dengan akad al- qardh maupun akad lainnya. Kospin Jasa Syariah menyediakan aplikasi pembiayaan yang sesuai dengan produk yang dipilih anggota. Dari kebutuhan pembiayaan dan evaluasi kesesuian dengan kebijakan. Analisa tersebut merupakan tindakan yang sangat penting yang akan dilakukan oleh Kospin Jasa Syariah, dimana pihak Kospin Jasa Syariah akan melakukan penilaian, dari kelengkapan persyaratan, karakter seorang, dll, sehingga nantinya pihak Kospin Jasa Syariah juga dapat menentukan akad yang lebih sesuai dengan kebutuhan anggota. Hasil dari analisa tersebut, kemudian pihak Kospin Jasa Syariah menetapkan kebijakan untuk memberikan pembiayaan. Biasanya dikenal dengan plafond yang telah terstruktur. Dari situlah anggota calon anggota memperoleh realisasi pembiayaan. Pihak Kospin Jasa Syariah akan melakukan pembinaan dan pengawasan dengan aturan dan kebijakan sampai kepada penyelesaian pembiayaan dan pemberian solusi terhadap masalah yang berkembang dalam pembiayaan. a Penilaian permohonan pembiayaan Pada dasarnya, prinsip yang dipakai dalam penilaian utnuk menganalisis calon anggotapeminjam, baik itu di Kospin Jasa Syariah maupun di semua lembaga keuangan biasanya menggunakan prinsip pemberian pembiayaankredit yang sudah umum dikenal dengan prinsip 5C, yaitu Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral, yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Character Adalah keadaan watak dan sifat dari calon anggota, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usahanya. Penilaian character merupakan penilaian terhadap kejujuran, ketulusan, kepatuhan akan janji, kesehatan, kecakapan dalam mengelola usahanya serta kemauan untuk membayar kembali hutang-hutangnya. b. Capacity Adalah kemampuan yang dimiliki calon anggota untuk membuat rencana dan mewujudkan rencana tersebut menjadi kenyataan, termasuk dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan serta kemampuan membayar kembali hutang-hutangnya. c. Capital Adalah kemampuan yang dimiliki calon anggota untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya. Adapun penilaian terhadap capital adalah untuk mengetahui keadaan permodalan, sumber-sumber dana dan penggunaanya. d. Condition Adalah keadaan sosial ekonomi suatu saat yang mungkin dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha calon anggota. Penilaian terhdap kondisi ekonomi itu berpengaruh terhadap kegiatan usaha calon anggota dan bagaimana anggota tersebut mengatasinya atau mengantisipasinya sehingga usahanya tetap hidup dan berkembang. e. Collateral Adalah barang-barang yang diserahkan anggota sebagai agunan pembiayaan yang akan diterimanya. Penilaian terhadap barang agunan ini meliputi jenis atau macam barang, nilainya, lokasinya, bukti pemilikan atau status hukumnya. Namun dalam pemeriksaan di lapangan on the spot terhadap calon anggota, kelima prinsip penilaian tadi tidak dimunculkan secara sendiri- sendiri dalam formulir pemeriksaan, tetapi sudah dimasukkan ke dalam setiap aspek yang ada dalm formulir tersebut. Sebelum melakukan analisa dengan 5C tadi, terlebih dahulu Kospin Jasa Syariah menilai kelengkapan administrasi sebagai persyaratan calon anggota untuk mengajukan pembiayaan di Kospin Jasa Syariah baru kemudian setelah persyaratan dirasa cukup, baru menganalisa dengan 5C, misalkan dengan cara wawancara dan survei lapangan. b Proses Pembiayaan di Kospin Jasa Syariah Pekalongan Tahapan proses pembiayaan a. Anggota calon anggota 1 Mengajukan dengan membawa persyaratan dan mengisi formulir 2 Menyerahkan formulir data diri b. CSO Customner Service Officer 1 Menerima formulir dan segala persyaratan pembiayaan 2 Memeriksa permohonan serta data diri 3 Memberikan informasi secara umum mengenai jenis pembiayaan, jangka waktu, cara pengembalian dan lain-lain 4 Menyerahkan data-data dan dokumen tersebut kepada pimpinan. c. Pimpinan 1 Menerima dokumen 2 Melakukan wawancara dengan anggota untuk memperoleh informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan putusan pembiayaan 3 Meninjau lokasi baik dilihat dari usahanya maupun jaminan. d. Analisa on the spot dan wawancara 1 Karakter meliputi, keadaan pribadi dan keluarga, kepatuhan dalam membayar pajak. 2 Kemampuan usaha dan mngembalikan pembiayaan. Meliputi, bidang usaha, omset per hari, minggu dan per bulan, jumlah tanggungan keluarga dan pinjaman pihak lain. 3 Modal, meliputi; jumlah modal yang ditanamkan sarana dan fasilitas usaha yang dimiliki. 4 Jaminan, Meliputi; kekayaan, rumah, tanah, dan kendaraan. 5 Kondisi usaha, Meliputi; proyek usaha yang dimiliki dan dikerjakan. Setelah data-data yang diperlukan didapat, baik data ekonomi maupun data yuridisnya, maka bagian pembiayaan akan melakukan analisa ekonomi dan yuridis, kemudian membuat berita acara untuk dibahas dalam rapat komite pembiayaan. Anggota komite pembiayaan terdiri dari pelaksanaan bagian pembiayaan sebanyak dua orang, kepala bagian operasional serta pimpinan. e. Pemberian Keputusan Setelah rapat komite meghasilkan keputusan maka anggota akan diberitahu tentang hasil keputusan, meliputi : jika aplikasi ditolak. 1 Menolak atau menangguhkan permohonan pembiayaan dengan mencatat penolakan tersebut beserta alasannya pada buku registrasi permohonan pembiayaan di kolom keterangan, 2 Pimpinan memanggil anggota tersebut dengan menjelaskan alasan penolakan, jika aplikasi disetujui. 1 Menyetujui permohonan pembiayaan sesuai dengan jumlah yang diajukan atau kurang dari jumlah yang diajukan dengan mencatat pada formulir putusan pembiayaan di kolom pertimbangan pimpinan. 2 Pimpinan menuliskan persetujuannya pada bagian bawah formulir permohonan pembiayaan dan menyertakan tanda tangan pada kolom persetujuan. 3 Meneruskan formulir tersebut pada CSO f. CSO Customner Service Officer 1 Menerima formulir data dan dokumen tersebut 2 Membutuhkan tanda tangan persetujuan pada bagian formulir 3 Mengarsipkan formulir permohonan pembiayaan dan mengurutkan dengan nomor rekening. c Penilaian Jaminan Pembiayaan 1 Apabila menggunakan sertifikat tanah dinilai 70 dari harga jual tanah 2 Apabila menggunakan BPKB atau STNK dinilai a. Untuk usia 5 tahun ke bawah dinilai sebesar 50 dari harga jual b. Untuk usia 5 tahun ke atas dinilai sebesar 70 dari harga jual. 4.7. Perkembangan Pembiayaan Kospin Jasa Syariah 4.7.1. Kondisi Keanggotaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS DETERMINAN FAKTOR PEMBEDA KELAYAKAN PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MIKRO

0 14 17

Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan)

1 10 124

Strategi lembaga keuangan mikro syariah dalam mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan usaha kecil dan menengah al-Munawwarah Pamulang

4 43 105

Peran lembaga keuangan mikro Syariah dalam melakukan pembiayaan di sektor Agribisnis (studi BMT Miftahussalam Ciamis Koppontren Al-ittfaq Bandung)

0 25 107

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MENJADI NASABAH PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DAN LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL (LKK)

0 11 120

KAJIAN PEMBIAYAAN SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 22 63

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MENJADI NASABAH PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DAN LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL (LKK)

0 17 117

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 8