Analisis Efektivitas Tahap Pencairan Pembiayaan

Berdasarkan hasil yang disajikan Tabel 5.1, dapat diketahui bahwa 74 orang menyatakan proses prosedur awal pembiayaan tergolong cepat. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota dalam mengajukan pembiayaan adalah fotokopi KTP, fotokopi KK, surat keterangan domisili dari kelurahan jika tidak mempunyai KTP, surat pernyataan bersedia dijadikan agunan apabila sertifikat bukan atas nama sendiri, surat pernyataan potong gaji bagi PNS atau pegawai swasta yang memiliki gaji tetap jika ada. Untuk meminimalkan resiko bermasalahnya pengembalian pembiayaan oleh anggota, pihak koperasi mensyaratkan adanya jaminan pembiayaan. Biasanya jaminan tersebut adalah surat-surat berharga seperti BPKB kendaraan bermotor, surat tanah dan sebagainya. Ada 4 orang dari 100 orang anggota yang menjadi responden mengatakan bahwa jaminan tersebut sebanding dengan jumlah pembiayaan yang diperoleh, terdapat 3 orang yang mengatakan jaminan tersebut lebih ringan dari jumlah pembiayaan yang diambil dan 93 orang mengatakan bahwa nilai jaminan dengan besarnya pembiayaan menurut sebagian besar responden tergolong besar. Kospin Jasa Syariah memang mensyaratkan adanya jaminan bagi anggota yang mengajukan pembiayaan dalam skala tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya moral hazard karena Kospin Jasa Syariah tergolong koperasi yang sudah mempunyai nama dalam skala nasional sehingga manajemennya sangat teratur dengan peningkatan asset dan pembiayaan setiap tahun. Secara keseluruhan berdasarkan total skor yang didapat yaitu sebesar 1139, maka Kospin Jasa Syariah Pekalongan dapat dikatakan sangat efektif dalam hal prosedur pengajuan pembiayaan, serta prosedur pengajuan pembiayaan dapat diterima oleh anggota. Hal ini memudahkan anggota dalam mengajukan pembiayaan dan menyebabkan ketertarikan kepada anggota baru untuk melakukan pembiayaan di koperasi.

5.1.2. Analisis Efektivitas Tahap Pencairan Pembiayaan

Karakteristik anggota pada umumnya mengajukan pembiayaan pada saat membutuhkan tambahan modal bagi usahanya. Sehingga mereka sangat membutuhkan dana pinjaman dalam waktu cepat untuk keberlangsungan usahanya. Pihak Kospin Jasa Syariah Pekalongan mengusahakan sesingkat mungkin waktu pencairan atau realisasi pembiayaan. Rata-rata waktu yang diperlukan dari proses pengajuan sampai pencairan kurang lebih satu minggu. Jika realisasi pembiayaan lebih dari satu minggu, ini biasanya disebabkan waktu pengajuan merupakan moment hari libur nasional, hari raya atau terlambatnya proses pengecekan ke tempat usaha. Pencairan pembiayaan akan dilakukan setelah disetujui dan ditandatangani oleh komite pembiayaan. Sebelum dicairkan, pengajuan pembiayaan dari anggota akan diperhitungkan dan dianalisis apakah anggota layak diberikan pembiayaan atau tidak. Lamanya pencairan pembiayaan antara dua sampai dengan lima hari karena bagian pembiayaan harus mensurvei dan menganalisis anggota tersebut. Tabel 5.2. Efektivitas Pelaksanaan Prosedur Pencairan Pembiayaan di Kospin Jasa Syariah Pekalongan No Aspek n i Total responden A r 1 =3 B r 2 =2 C r 3 =1 Total Skor ∑n i =∑r j x p i,j 1 Realisasi Pembiayaan 100 orang 85 orang 15 orang 285 2 Biaya Administrasi 100 orang 96 orang 3 orang 1 orang 289 3 Besar pembiayaan yang diberikan 100 orang 12 orang 85 orang 3 orang 209 4 Kemampuan UJKS Kospin Jasa Syariah dalam memenuhi pembiayaan 100 orang 95 orang 5 orang 295 Total Skor 1075 Keterangan : A,B,C merupakan kriteria bobot penilaian yang diberikan responden ∑n i =∑r j x p i,j , dimana : n i merupakan aspek kriteria penilaian r j merupakan bobot nilai masing-masing kriteria p i,j merupakan jumlah responden yang memilih kriteria tertentu Jawaban yang tergolong dalam kriteria A, berdasarkan penilaian responden untuk keempat aspek yang ditanyakan adalah cepat realisasi pembiayaan dalam jangka waktu paling lambat tujuh hari sejak pengajuan pembiayaan, ringan biaya administrasi tidak memberatkan nasabah, besar apabila sama dengan kebutuhan pembiayaan yang diajukan, dan mampu besar pengajuan sama dengan realisasi pembiayaan. Penilaian jawaban yang tergolong dalam kriteria B, berdasarkan responden untuk masing-masing aspek adalah sedang jangka waktu satu minggu sampai satu bulan sejak pengajuan pembiayaan, sedang anggota mengalami kesulitan untuk mencari dana awal, sedang apabila kurang dari kebutuhan pembiayaan yang diajukan, dan kurang mampu besar pembiayaan yang terealisasi kurang dari besar pengajuan. Sedangkan, penilaian jawaban untuk kriteria C bedasarkan tanggapan responden adalah lama jangka waktu melebihi satu bulan sejak pengajuan pembiayaan, berat memberatkan nasabah, kecil apabila jauh dari kebutuhan pembiayaan yang diajukan, dan tidak mampu besar pembiayaan jauh dari pengajuan. Berdasarkan Tabel 5.2. diperoleh keterangan bahwa tanggapan anggota responden terhadap lamanya realisasi pembiayaan yaitu sebesar 85 orang mengatakan cepat dan sisanya sebesar 15 orang mengatakan jangka waktu realisasi pencairan pembiayaan sedang. Responden yang mengatakan sedang cukup beralasan karena sebagian besar responden tersebut pernah mengalami penangguhan pembayaran pengembalian pembiayaan sehingga yang baru pertama kali mengajukan permohonan pembiayaan. Sebagian besar anggota Kospin Jasa Syariah Pekalongan setelah melunasi pembiayaannya langsung mengajukan permohonan kembali koperasi harus menganalisis lebih terhadap responden tersebut. Sebagian besar anggota menilai bahwa biaya administrasi yang ditetapkan koperasi ringan yaitu sebesar 96 orang. Hal ini disebabkan biaya administrasi yang ditetapkan koperasi pada setiap tingkatan plafond rata-rata tergolong ringan dari jumlah pembiayaan dan tidak memberatkan anggota. Pembiayaan yang diberikan oleh Kospin Jasa Syariah dapat mencapai milyaran rupiah. Hal ini disebabkan perkembangan Kospin Jasa Syariah yang sangat pesat dengan melakukan ekspansi ke berbagai daerah dengan mendirikan cabang-cabang baru dari Kospin Jasa Syariah. Apabila melihat dari besarnya pembiayaan yang diberikan, sebagian besar anggota 85 orang merasa puas atas jumlah pembiayaan yang diberikan karena besarnya pembiayaan sedang sesuai dengan apa yang diajukan oleh anggota. Kospin Jasa Syariah dalam memberikan pembiayaan kepada anggotanya dilakukan secara bertahap. Anggota yang mempunyai pengalaman usaha baik dan keuntungan usahanya meningkat akan diutamakan oleh Koperasi untuk diberikan pembiayaan. Semakin sering anggota melakukan pembiayaan dengan catatan anggota tersebut baik selama meminjam, maka jumlah modal yang diberikan akan semakin besar, demikian juga sebaliknya. Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat salah satu komponen yang memiliki skor terendah atau tidak efektif yaitu sebesar 209. Namun, karena total skor yang didapat bersifat kumulatif dari empat aspek yang dinilai, maka secara keseluruhan Kospin Jasa Syariah Pekalongan dapat dikatakan efektif dalam hal prosedur pencairan pembiayaan berdasarkan total skor yang didapat yaitu sebesar 1075. Kemampuan Kospin Jasa Syariah dalam memenuhi permohonan pembiayaan yang diajukan tergolong mampu. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat pembiayaan sektor UMK pada tahun 2009 yang mencapai 1,026 miliar rupiah.

5.1.3. Analisis Efektivitas Tahap Pengembalian Pembiayaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS DETERMINAN FAKTOR PEMBEDA KELAYAKAN PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MIKRO

0 14 17

Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan)

1 10 124

Strategi lembaga keuangan mikro syariah dalam mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan usaha kecil dan menengah al-Munawwarah Pamulang

4 43 105

Peran lembaga keuangan mikro Syariah dalam melakukan pembiayaan di sektor Agribisnis (studi BMT Miftahussalam Ciamis Koppontren Al-ittfaq Bandung)

0 25 107

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MENJADI NASABAH PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DAN LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL (LKK)

0 11 120

KAJIAN PEMBIAYAAN SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 22 63

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) MENJADI NASABAH PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) DAN LEMBAGA KEUANGAN KONVENSIONAL (LKK)

0 17 117

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 8