dengan melibatkan seluruhnya potensi anggota yang dimilikinya. Karakteristik koperasi syariah adalah sebagai berikut :
4
1. Mengakui hak milik anggota terhadap modal usaha 2. Tidak melakukan transaksi dengan menetapkan bunga riba
3. Berfungsinya institusi ziswaf 4. Mengakui motif mencari keuntungan
5. Mengakui kebebasan berusaha 6. Mengakui adanya hak bersama
A. Tujuan Koperasi Syariah
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
B. Fungsi dan Peran Koperasi Syariah
Dalam koperasi konvensional lebih mengutamakan mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau membungakan uang
yang ada pada anggota. Para anggota yang meminjam tidak dilihat dari sudut pandang penggunaanya hanya melihat uang pinjaman kembali ditambah dengan
bunga yang tidak didasarkan kepada kondisi hasil usaha atas penggunaan uang tadi. Pada Koperasi syariah hal ini tidak dibenarkan, karena setiap transaksi
tasharruf didasarkan atas penggunaan yang efektif apakah untuk pembiayaan atau kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan peran dan fungsinya maka, koperasi syariah memiliki fungsi sebagai berikut :
4
Nur S Buchori. Koperasi Syariah. Mashun. Jawa Timur, 2009 hlm.23.
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonominya; 2. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih
amanah, professional fathonah, konsisten, dan konsekuen istiqomah di dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan prinsip-prinsip
syariah Islam; 3. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;
4. Sebagai mediator antara menyandang dana dengan penggunan dana, sehingga tercapai optimalisasi pemanfaatan harta;
5. Menguatkan kelompok-kelompok anggota, sehingga mampu bekerjasama melakukan kontrol terhadap koperasi secara efektif;
6. Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja; 7. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha produktif anggota.
C. Permodalan Koperasi Syariah
Koperasi syariah berdiri untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan
perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan misi di dalam
internal pendiri. Mendirikan koperasi syariah memerlukan perencanaan yang cukup agar tidak berhenti di tengah jalan, dan koperasi syariah harus memiliki
modal awal, modal awal ini dikumpulkan dari anggota koperasi. Koperasi syariah agar diakui keabsahannya hendaklah disahkan oleh notaris, biaya pengesahan
relatif tidak begitu mahal berkisar 300 ribu rupiah. Modal awal koperasi bersumber dari dana usaha, dana-dana ini dapat
bersumber dari dan diusahakan oleh koperasi syariah, misalkan dari modal sendiri, modal penyertaan, dan dana amanah.
1. Modal Sendiri didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, hibah, dan donasi.
2. Modal Penyerta di dapat dari anggota, koperasi lain, bank, penerbitan obligasi dan surat utang serta sumber lainnya yang sah.
3. Dana Amanah dapat berupa simpanan sukarela anggota, dana amanah perorangan atau lembaga.
D. Landasan dan Prinsip Operasional Koperasi Syariah Landasan Koperasi Syariah