sosial antara perusahaan dan pihak masyarakat dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat yang terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan.
7. Sosialisasi program CSR adalah publikasi atau penyampaian informasi
merupakan pendekatan yang dilakukan pihak perusahaan kepada masyarakat sebelum dan pada saat pelaksanaan program CSR baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan media tertentu. 8.
Proses pengelolaan adalah proses yang dilakukan perusahaan dalam mengatur dan mengorganisir Sumber Daya Manusia SDM yang terlibat staf Div. CSR,
LSM, dan Yayasan dalam pelaksanaan program CSR. Selain itu, tenggat waktu jangka waktu merupakan pengorganisasian waktu dalam suatu program agar
mencapai target sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 9.
Training atau pelatihan merupakan tahap atau rangkaian awal untuk melakukan program atau proyek yang berupaya untuk menambah pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan peserta penerima program di bidang tertentu. 10. Evaluasi proses program CSR adalah evaluasi mengenai tahap pelaksanaan
program, dimulai dari sosialisasi program sampai program tersebut selesai dilaksanakan.
11. Pihak masyarakat adalah orang atau sekelompok komunitas yang terlibat dan ikut serta dalam seluruh tahapan pelaksanaan program CSR.
12. Tingkat partisipasi masyarakat adalah peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan program CSR baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil dan
evaluasi. 13. Tahap perencanaan program dinyatakan sebagai keikutsertakan informan dalam
mengikuti rapat penyusunan rencana atau kegiatan. Aspek yang akan dilihat adalah kehadiran responden dalam rapat perencanaan program dan keaktifan
dalam rapat tersebut 14. Tahap pelaksanaan program adalah keikutsertaan dan keaktifan pada
pelaksanaan kegiatanprogram. Partisipasi pada tahap pelaksanaan dilihat dari banyaknya kegiatan yang diikuti responden serta kehadiran dan keaktifan dalam
tiap-tiap kegiatan tersebut. 15. Tahap menikmati hasil program adalah keikutsertaan masyarakat dalam
menikmati hasil proyek atau program CSR yang dilakukan oleh PT Indocement
dan pihak masyarakat. Pada tahap menikmati hasil, peserta pelatihan, pihak perusahaan dan masyarakat lingkungan sekitar merasakan manfaat dan
kegunaan setelah dilakukannya pelatihan. Tingkat partisipasi masyarakat dan peserta pelatihan pada tahap menikmati hasil dilihat dari keterampilan yang
didapat oleh peserta pelatihan dan penerapan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
16. Tahap evaluasi program adalah keikutsertaan masyarakat dan peserta pelatihan dalam mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek atau program.
Partisipasi warga dilihat dari keikutsertaan mereka dalam mengikuti rapat dan pertemuan dengan pihak perusahaan dalam mengevaluasi proyek.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di kantor PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang berlokasi di Jl. Mayor Oking Jayaatmadja, Kecamatan Citeureup,
Kabupaten Bogor dan di Bengkel Sepeda Motor Terpadu Jl. Cikarang Kampung Sawah Lulut, Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Sebelum
menentukan tempat penelitian, peneliti melakukan observasi dan telaah dokumen melalui kepustakaan media cetak, internet, televisi, dan penjajagan awal untuk
mendapatkan informasi dari narasumber. Waktu penelitian dilakukan selama kurun waktu dua bulan yaitu dimulai dari bulan November hingga akhir Desember 2009.
Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dipilih menjadi lokasi penelitian setelah berdiskusi
dengan dosen pembimbing dan diperkuat dengan informasi bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada Indonesian CSR Awards 2008 telah meraih “Penghargaan
Emas” dan “Penghargaan Terbaik 1” pada tanggal 23 Februari 2009 dan karena PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan industri manufaktur yang
menghasilkan limbah dan polusi terhadap lingkungan sekitar, sehingga peneliti ingin mengetahui kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat di lokasi sekitar pabrik dan evaluasi program yang sudah dan akan dilaksanakan.
3.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam dan rinci
tentang suatu peristiwa atau gejala sosial. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hal ini karena studi kasus merupakan studi aras mikro yang hanya
menyoroti satu atau beberapa kasus dan karena studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat multi metode wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen.
Beberapa kasus pada aras mikro komunitas lokal akan dipilih komunitas yang telah atau sedang melakukan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu yang dilakukan oleh PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Metode studi kasus yang digunakan adalah bersifat explanatory research, dimana penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana kesesuaian antara tujuan
dan hasil dari pelaksanaan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu dengan melakukan evaluasi proses proyek bengkel serta faktor-faktor yang akan mempengaruhinya.
Melihat keterlibatan masyarakat dalam melakukan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu sebagai upaya perusahaan untuk mengembangkan masyarakat atau di sebuah
komunitas yang berada di lingkungan perusahaan. Adapun wawancara dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan program
CSR. Wawancara tidak hanya dilakukan pada pembuat perusahaan atau penerima masyarakat proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu saja, tetapi pada kedua belah
pihak, bahkan dilakukan pula kepada pihak-pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu selain dari pihak perusahaan dan
masyarakat, seperti pemerintah setempat, akademisi, dan swasta. Pengamatan dilakukan pada pelaksanaan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu di masyarakat terhadap upaya
pengembangan masyarakat dan kesesuaian hasil dari program tersebut. Strategi studi kasus ini diharapkan mampu menggali informasi mendalam
mengenai kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang berbasiskan pengembangan masyarakat di lokasi sekitar pabrik dan evaluasi
program yang dilaksanakannya.
3.3 Teknik Pemilihan Informan
Subjek dalam penelitian ini adalah informan. Informan merupakan pihak yang memberikan keterangan tentang diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungannya.
Pemilihan informan dilakukan secara purposive, Informan kunci yang dipilih dalam penelitan ini berjumlah sembilan orang, terdiri dari pihak perusahaan 3 orang salah
satunya Ibu Dian Octavia sebagai CSR Head Development Officer yang akan memberikan informasi dan data mengenai kebijakan, rancangan pelaksanaan proyek
Bengkel Sepeda Motor Terpadu yang dilakukan dan implementasi proyek tersebut, komunitasmasyarakat penerima program 3 orang yang memberikan informasi tentang
proses pelaksanaan proyek yang selama ini telah dilakukan. Sedangkan informan kunci dari pemerintah dan aparat setempat 3 orang yang memberikan informasi tentang