2.3 Hipotesa Pengarah
Kebijakan  dan  pandangan  perusahaan  mengenai  CSR  telah  mempengaruhi implementasi, sasaran, dan tujuan program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Implementasi  program  CSR  yang  dilakukan  PT.  Indocement  Tunggal  Prakarsa  Tbk berbasiskan  pengembangan  masyarakat  jika  melibatkan  masyarakat secara  aktif  dalam
program CSR dan menciptakan kemandirian masyarakat.
2.4 Definisi Konseptual
1. Kebijakan  CSR  perusahaan  adalah  kerangka  dasar  perusahaan  visi,  misi,  dan
peraturan  yang  berupa  dokumen  tertulis  yang  menjadi  landasan  dalam pelaksanaan program CSR.
2. Rencana  kerja  tahunan  adalah  rangkaian  program  atau  kegiatan  yang  akan
dilakukan  pada  masa  kurun  waktu  satu  tahun,  terdiri  dari  tujuan,  rangkaian kegiatan dan anggaran dana yang akan dilakukan.
3. Tingkat implementasi prinsip-prinsip  pengembangan masyarakat adalah prinsip
yang  menginformasikan  suatu  cara  yang  lebih  berorientasi  pada  proses  dan pelaksanaan  pogram  agar  pengembangan  masyarakat  dapat  dilakukan  secara
efektif. 4.
Proses  pelaksanaan  program  CSR  adalah  serangkaian  proses  pengelolaan kegiatan  dan  program  CSR  dengan  dimulai  dari  tahap  perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program. 5.
Pihak  perusahaan  adalah  sekelompok  orang  yang  mewakili  suatu  institusi  atau kelembagaan  yang  berada  pada  suatu  wilayah  dan  memiliki  satu  tujuan
bersama. 6.
Motivasi  adalah  alasan  atau  suatu  hal  yang  mendasari  pihak  perusahaan melakukan  suatu  program  atau  kegiatan.  Motivasi  dalam  pelaksanaan  suatu
program antara lain: Charity, dimana berdasarkan pada agama, tradisi dan adat budaya  masyarakat  setempat  yang  bersifat  jangka  pendek, selain  itu ada
motivasi Philantropy yang melihat dari norma etika dan hukum yang berlaku di Indonesia  universal  dilakukan  secara  terencana  dan  terorganisir,  dan
Corporate  Citizenship yang  bertujuan  untuk  merekonsiliasi  dengan  ketertiban
sosial antara perusahaan dan pihak  masyarakat dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat yang terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan.
7. Sosialisasi  program  CSR  adalah  publikasi  atau  penyampaian  informasi
merupakan  pendekatan  yang  dilakukan  pihak  perusahaan  kepada  masyarakat sebelum dan pada saat pelaksanaan program CSR baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan media tertentu. 8.
Proses  pengelolaan  adalah  proses  yang  dilakukan  perusahaan  dalam  mengatur dan mengorganisir Sumber Daya Manusia SDM yang terlibat staf Div. CSR,
LSM, dan Yayasan dalam pelaksanaan program CSR. Selain itu, tenggat waktu jangka waktu merupakan pengorganisasian waktu  dalam suatu program agar
mencapai target sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 9.
Training atau pelatihan merupakan tahap atau rangkaian awal untuk melakukan program  atau  proyek  yang  berupaya  untuk  menambah  pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan peserta penerima program di bidang tertentu. 10. Evaluasi  proses  program  CSR  adalah  evaluasi  mengenai  tahap  pelaksanaan
program,  dimulai  dari  sosialisasi  program  sampai  program tersebut  selesai dilaksanakan.
11. Pihak  masyarakat  adalah  orang  atau  sekelompok  komunitas  yang  terlibat  dan ikut serta dalam seluruh tahapan pelaksanaan program CSR.
12. Tingkat partisipasi masyarakat adalah peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan program  CSR  baik  pada tahap  perencanaan, pelaksanaan,  menikmati  hasil  dan
evaluasi. 13. Tahap perencanaan program dinyatakan sebagai keikutsertakan informan dalam
mengikuti  rapat  penyusunan  rencana  atau  kegiatan.  Aspek  yang  akan  dilihat adalah  kehadiran  responden  dalam  rapat  perencanaan  program  dan  keaktifan
dalam rapat tersebut 14. Tahap  pelaksanaan  program  adalah  keikutsertaan  dan  keaktifan  pada
pelaksanaan  kegiatanprogram.  Partisipasi  pada  tahap  pelaksanaan  dilihat  dari banyaknya kegiatan yang diikuti responden serta kehadiran dan keaktifan dalam
tiap-tiap kegiatan tersebut. 15. Tahap  menikmati  hasil  program  adalah  keikutsertaan  masyarakat  dalam
menikmati hasil proyek atau program CSR yang dilakukan oleh PT Indocement
dan  pihak  masyarakat.  Pada  tahap  menikmati  hasil,  peserta  pelatihan,  pihak perusahaan  dan  masyarakat  lingkungan  sekitar  merasakan  manfaat  dan
kegunaan  setelah  dilakukannya  pelatihan. Tingkat  partisipasi  masyarakat  dan peserta  pelatihan  pada  tahap  menikmati  hasil  dilihat  dari  keterampilan  yang
didapat  oleh  peserta  pelatihan  dan  penerapan  keterampilan  tersebut  dalam kehidupan sehari-hari.
16. Tahap evaluasi program adalah keikutsertaan masyarakat dan peserta pelatihan dalam  mengevaluasi  kegiatan  yang  dilaksanakan  dalam  proyek  atau  program.
Partisipasi  warga  dilihat  dari  keikutsertaan  mereka  dalam  mengikuti  rapat  dan pertemuan dengan pihak perusahaan dalam mengevaluasi proyek.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di kantor PT. Indocement Tunggal Prakarsa  Tbk yang  berlokasi  di  Jl.  Mayor  Oking  Jayaatmadja,  Kecamatan  Citeureup,
Kabupaten Bogor dan di Bengkel Sepeda Motor Terpadu Jl. Cikarang Kampung Sawah Lulut,  Desa  Bantarjati,  Kecamatan  Klapanunggal,  Kabupaten  Bogor.  Sebelum
menentukan  tempat  penelitian,  peneliti  melakukan  observasi dan  telaah  dokumen melalui  kepustakaan  media  cetak,  internet,  televisi,  dan  penjajagan  awal  untuk
mendapatkan  informasi  dari  narasumber. Waktu  penelitian dilakukan selama  kurun waktu dua bulan yaitu dimulai dari bulan November hingga akhir Desember 2009.
Penentuan  lokasi  penelitian  ini  dilakukan  secara  sengaja  purposive.  PT Indocement  Tunggal  Prakarsa  Tbk  dipilih  menjadi  lokasi  penelitian  setelah  berdiskusi
dengan  dosen  pembimbing  dan  diperkuat  dengan  informasi  bahwa  PT  Indocement Tunggal Prakarsa Tbk  pada  Indonesian CSR  Awards 2008 telah  meraih  “Penghargaan
Emas”  dan  “Penghargaan  Terbaik  1”  pada  tanggal  23  Februari  2009  dan  karena  PT Indocement  Tunggal  Prakarsa  Tbk  merupakan  perusahaan  industri  manufaktur  yang
menghasilkan  limbah  dan  polusi  terhadap  lingkungan  sekitar,  sehingga  peneliti  ingin mengetahui  kontribusi  perusahaan  dalam  pelaksanaan  tanggung  jawab  sosial
perusahaan  yang  berbasiskan  pemberdayaan  masyarakat  di  lokasi  sekitar  pabrik  dan evaluasi program yang sudah dan akan dilaksanakan.
3.2  Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif  dipilih  karena  mampu  memberikan  pemahaman  yang  mendalam  dan  rinci
tentang suatu peristiwa atau gejala sosial. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hal ini  karena studi kasus merupakan studi aras mikro  yang hanya
menyoroti  satu  atau  beberapa  kasus dan  karena  studi  kasus  merupakan  strategi penelitian yang bersifat multi metode wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen.
Beberapa  kasus  pada  aras  mikro  komunitas  lokal  akan  dipilih  komunitas  yang  telah atau sedang melakukan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu yang dilakukan oleh PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.