PT INDOCEMENT DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

BAB VII PT INDOCEMENT DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu perusahaan industri semen terbesar di Indonesia. PT. Indocement memiliki komitmen yang kuat untuk meneruskan bisnis secara etis dan taat hukum, membantu usaha-usaha peningkatan ekonomi, dan turut memperbaiki kehidupan para karyawan serta masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Salah satu bentuk keseriusan perusahaan ini dalam komitmennya terlihat dengan dilakukannya program CSR yang khusus menangani kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk tanggung jawab sosial PT Indocement adalah dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Terlihat jelas bahwa, program CSR yang dilakukan PT Indocement merupakan salah satu cara untuk memberikan tanggung jawab sosial perusahaan di aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial, sesuai dengan konsep Triple Bottom Lines dan Konsep Lima Pilar Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi landasan PT Indocement dalam pelakasaan CSR. PT Indocement sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia juga wajib melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, Indocement memiliki suatu bagian dari organisasi perusahaan yang dikhususkan untuk menangani segala kegiatan yang terkait dengan kewajibannya sebagai perusahaan ekstraktif tersebut. Bagian yang khusus menangani kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Corporate Social Responsibility Department CSR Department. Departemen CSR berada di bawah divisi Corporate Human Resources Development yang merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat yang berada di lingkungan sekitar perusahaan. Ranah kerja Departemen CSR sebagai departemen yang menghubungkan antara perusahaan dengan masyarakat dilandasi dengan dasar pengembangan masyarakat dengan salah satu kewajiban yang harus dilakukan adalah memberi pendidikan kepada warga masyarakat sekitar mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing- masing pihak. Selain itu, Departemen CSR memiliki tugas utama yakni menjalankan proyek CSR Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Departemen CSR selalu melaksanakan proyek-proyek CSR dengan landasan konsep triple bottom line people, profit, and planet, yakni konsep yang menggambarkan kewajiban perusahaan yang harus bertanggung jawab terhadap keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Salah satu bentuk pelaksanaan program CSR PT Indocement adalah Proyek Bengkel Sepeda Terpadu yang terletak di Desa Bantarjati. Proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu merupakan program CSR yang bertujuan untuk memberikan kemampuan dan keahlian para peserta pelatihan yang berasal dari perwakilan di 12 desa binaan PT Indocement dalam bidang otomotif mesin motor. Proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu sebagai satu unit usaha terpadu dan sekaligus sebagai pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya pemuda di sekitar lingkungan pabrik unit Citeureup dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan unit usaha baru di lingkungan tersebut. Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 9 sembilan orang terdiri dari Kepala bengkel, administrasi, montir, dan satpam yang berasal dari 12 desa binaan. Keterkaitan antara program CSR dan pengembangan masyarakat dalam Proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu memiliki pengaruh dan dampak bagi masyarakat sekitar. Pada evaluasi proses yang dikakukan, peserta pelatihan montir bengkel dengan melihat tingkat partisipasi mereka dalam implementasi program tersebut. Partisipasi masyarakat berdasarkan hasil wawancara dengan para informan masih pada tingkatan ke 5 yaitu penentraman atau peredaman Placation, dimana saran masyarakat diterima tapi tidak selalu dilaksanakan menurut Arnstein 1969 . Tingkat partisipasi masyarakat yang masih pada tingkatan “tokenisme” dalam proses pelaksanaan proyek Bengkel Sepeda Motor Terpadu berarti menunjukan bahwa program tersebut masih belum termasuk dalam pengembangan masyarakat. Berdasarkan prinsip partisipasi Arstein 1969 tahap pelaksanaan program CSR PT Indocement berada pada tingkatan yang kelima “Placation”, sedangkan pada karakteristik tahap kedermawanan menurut Saidi 2003 menunjukan pada tahap Philantropy, dimana terlihat tujuan dilakukannya CSR adalah untuk mengatasi dan mencari akar masalah, pada pengelolaan juga hanya dilakukan oleh pihak perusahaan saja tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat Gambar 10. Hal ini dikarenakan kurangnya pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan PT Indocement kepada masyarakat, bilapun ada pendekatan yang dilakukan kurang sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang diyakini masyarakat. Jadi, tidak adanya komunikasi yang efektif dan partisipasi aktif dari masyarakat Desa Bantarjati sebagai penerima program CSR. Gambar 10. Matriks Tingkatan Partisipasi dan Karakteristik CSR Tingkatan Partisipasi Karakterisitk CSR Charity Philantropy Corporate Citizenship Manipulation Tidak ada partisipasi masyarakat, pelaksanaan CSR jangka pendek, mengatasi masalah sesaat Therapy Informing “Tokenisme”, masyarakat hanya didengar dan diterima sarannya, tetapi saran tersebut tidak dilaksanakan, partisipasi masyarakat terbatas Consultation Placation Partnership Tingkat kekuasaan berada di masyarakat, masyarakat memiliki mayoritas suara pengambilan keputusan, program CSR memberikan kontribusi kepada masyarakat Delegated Power Citizen Control Perusahaan mendirikan BILIKOM dan Renbangdes untuk tempat berdiskusi dengan masyarakat, akan tetapi fungsi tersebut tidak terlaksana. Setiap saran dan pendapat dari masyarakat didengar dan diteirma akan tetapi, semua keputusan berada ditangan PT Indocement. Partisipasi masyarakat tidak terlihat nyata, pada tingkatan ini sulit untuk memberdayakan dan membangun masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. Berdasarkan Gambar 10, jika posisi masyarakat bergerak ke arah bawah dan ke kanan, maka masyarakat memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program CSR berada pada kontrol masyarakat. Pada kondisi ini, kedua belah pihak akan saling sejajar dan bersama-sama untuk mencapai tujuan secara berkelanjutan.

BAB VIII PENUTUP

Dokumen yang terkait

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

Analisis Pembentukan Citra PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Melalui Implementasi Corporate Social Reponsibility: Studi Kasus: Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

1 4 106

Analisis pembentukan citra PT Indocement tunggal prakasa, Tbk melalui implementasi corporate social responsibility (studi kasus desa Bantarjati, kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor)

1 4 197

Partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah (Kasus implementasi Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. di Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

5 70 122

Peranan CD Worker dalam Pendampingan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk

0 8 107