180
mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki kedisiplinan belajar rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F
ab
= 0,0541 3,138 = F
tabel
, maka H
0AB
tidak ditolak sehingga tidak perlu dilakukan uji pasca analisis variansi. Dengan tidak ditolaknya H
0AB
berarti tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kedisiplinan belajar siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok luas permukaan dan volume kubus dan balok.
Tidak adanya interaksi antara metode pembelajaran dengan kedisiplinan belajar mungkin dikarenakan siswa kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan
belajar matematika dan kurang serius dalam mengisi angket kedisiplinan belajar matematika. Selain itu adanya variabel bebas lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini, yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar matematika siswa yang tidak terkontrol oleh peneliti.
181
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Secara umum, tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode konvensional pada materi pokok luas permukaan dan volume kubus dan balok. Dari rataan
marginalnya memang menunjukkan bahwa rata-rata marginal kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada rata-rata
marginal kelas dengan metode konvensional tetapi perbedaan rataan skor prestasi belajar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak lebih baik daripada
metode pembelajaran konvensional pada materi pokok luas permukaan dan volume kubus dan balok.
Tidak dipenuhinya hipotesis pertama mungkin disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya yaitu:
1 Siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan adanya penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran yang
sebelumnya masih terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional.
2 Kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD karena perlu mengkondisikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok dan dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok masih perlu bimbingan lebih.
3 Peneliti kurang mampu membimbing semua kelompok saat kegiatan diskusi berlangsung.
56